part 46

7.6K 301 38
                                    


Jangan lupa vote dan
Komen nya ya ❤️

Jangan di baca doang 🙄

Happy reading ❤️

***

"Nghh..." Andrean terbangun dari tidurnya. Ia menyadari ada sebuah tangan yang memeluk tubuhnya.

Ia terheran-heran sejak kapan ia bertelanjang dada seperti ini, Andrean terperanjat dari tidurnya, bukan Lea yang memeluknya, melainkan Hellen yang entah bagaimana awalnya tiba-tiba Hellen sudah berada di sampingnya dengan keadaan tanpa memakai baju. Lalu Andrean beralih melihat keberadaan Lea yang tengah terisak-isak.

"M-mas..." Ucap Lea getir.

"Lea, apa yang kamu liat itu gak bener."

Hellen terbangun, dan ia seketika berteriak histeris melihat keadaan nya yang seperti itu, mungkin lebih tepatnya hanya berpura-pura.

"Andrean, apa yang kamu lakukan, hah!"

Andrean menggelengkan kepalanya. "S-saya..."

Brak..

"Apa-apaan ini, pagi-pagi sudah membuat kekacauan!" Ucap Desi.

"Ma, Andrean melakukan..." Hellen mengadu kepada Desi dengan menangis tersedu-sedu.

Desi melihat anak kesayangannya ini hanya memakai daleman saja, ia menoleh kearah Andrean dengan sorot mata yang memerah, siap untuk mengeluarkan kemarahan nya.

"Apa yang kamu lakukan pada anak saya, Andrean!"

"Saya gak melakukan apapun."

Desi mendekati Andrean lalu...

Plak...

"Ma, stop! Aku yakin Andrean gak mungkin menyentuh kak Hellen." Ucap Lea.

Desi tersenyum miring. "Kamu jangan so melindungi Andrean!"

"Sekali lagi mama tanya, apa yang kamu lakukan, Andrean!" Desi bertanya kembali kepada Andrean, dengan nada suara yang meninggi.

"Saya gak inget apa yang terjadi." Kata Andrean. Ia sendiripun kebingungan.

"Aku ingat, kejadian waktu malam itu jelas sekali. Kamu menyuruhku untuk tidur bersama dan melakukan hal itu." Ujar Hellen.

Andrean menggeleng. "Semuanya gak bener. Saya gak menyuruh kamu untuk tidur di sini. Setau saya Lea yang tidur di kamar ini." Jelas Andrean.

"Gak ma! aku ingat sekali." Hellen tidak henti-hentinya meyakinkan ucapan nya.

"Pokoknya kamu harus menikahi Hellen secepatnya. Mama gak mau jika Hellen hamil karena ulah kamu!"

"Ma, please! Aku yakin ini pasti jebakan." Ucap Lea yang dari tadi terus saja mengeluarkan air matanya.

"Sudahlah! Kamu harus terima kenyataan. Sudah terbuktikan bahwa Andrean gak sepenuh nya menganggap kamu sebagai istri."

Lea mengepalkan tangannya. "Kak Hellen yang merencanakan ini semua, kan!?"

Plak...

Dengan entengnya Hellen menampar Lea.
"Berani-beraninya kamu menuduh kakak kamu sendiri!"

"Hellen! Kamu gak seharusnya menampar Lea."

Andrean menjauhkan Hellen dari Lea, meskipun tamparan Hellen sudah mendarat di pipi mulusnya Lea.

WHY ME SIR? (TERBIT DI KBM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang