Aku yakin bukan hanya aku yang selama ini menyembunyikan perasaan yang sudah begitu besar dibalik kata menyeramkan bernama persahabatan, kemungkinan saat membaca cerita ini kalian mungkin sedang, sudah, atau akan mengalaminya.
Seperti Aneska Revanza...
Raja yang insyaallah ganteng banget Aneskaaaa Pacarkuuuu Masih lama nggakkk?!!! Lama banget sih lu gembel.
Aneska
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Raja yang insyaallah ganteng banget Oke dimaafin. Gue nunggu di lobi hotel ya sambil goda-godain mbak-mbak resepsionis.
Aneska
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Raja yang insyaallah ganteng banget Cepetan nyet Ngapain sih lu didalem? Gladi bersih kosidahan?!
Aneska Bawel
Aneska mengedarkan pandangannya ke sekitar lobi untuk mencari Raja yang sedang memainkan ponselnya, tentu saja laki-laki itu tidak sedang menggoda mbak-mbak resepsionis seperti perkataannya di pesan tadi, Raja masih ingin hidup, begitu batinnya.
"Ayo pulang," ajak Aneska pada Raja.
"Bentar banget," sindir Raja.
"Tadi nggak diusir satpam?" tanya Aneska memandang baju Raja dari atas sampai bawah.
"Sialan,"
Aneska mengeratkan pelukannya pada Raja, maklum, motor Raja tingginya bukan main, Aneska mungkin bisa terbang barangkali Raja menarik gasnya dalam-dalam.
"Jangan ngebut babi," toyor Aneska.
"Nih orang bener-bener ya" jawab Raja dari balik helm.
"Mau kemana lagi abis ini?" tanya Raja sambil berteriak.
