2. Kekecewaan sang rembulan

3.6K 401 13
                                    


Bagaimana mungkin? Kami adalah pasangan yang paling bahagia pada awalnya namun harus terpisah oleh keegoisan.

•••

Saat ini Mew tengah berbincang santai dengan lawan mainnya di series yang akan datang, Alice namanya. Wanita dewasa dengan wawasan luas serta wajah rupawan yang mendukung segala lenggak-lenggok kehidupan selebritinya. Mew terkagum-kagum melihat salah satu makhluk Tuhan dihadapannya ini, andai saja Gulf mampu berpikiran seterbuka Alice.. mungkin dia akan sangat mencintainya.

Caffe yang mereka tempati tergolong lengang mungkin karena jam makan siang para pekerja kantoran telah usai, dan sepasang rekan kerja itu masih tertawa ringan membahas hal diluar lingkup yang seharusnya diciptakan.

"Ya.. kau tau bahwa aku sekarang telah menjalin hubungan dengan Gulf, dan ini berjalan hampir satu tahun."

Alice tersenyum, "Lalu apa yang membuatmu meragukannya?"

"Entahlah, ini seperti aku yang berada dalam dimensi berbeda dengannya. Aku berharap memiliki pasangan yang sama ambisius sepertiku, dan awalnya semua berjalan sesuai dengan kemauanku namun pada akhirnya justru semuanya berantakan. Dia terlalu banyak menuntut." Mew mengeluh secara terbuka tanpa sadar, terlepas dari fakta bahwa ini adalah pertemuan mereka yang ketiga kalinya.

Alice menggeleng seraya menyeruput Americano miliknya, Mew terlalu gampang menaruh harapan pikirnya.

"Anggap saja kau sedang salah memilih pasangan, mungkin dimasa depan kau akan menemukan orang lain yang bisa memenuhi ekspetasimu." Alice tahu bahwa tanggapannya bisa saja membuat satu hubungan rusak, namun ia terlalu termakan kalimat negatif tentang Gulf dari pasangannya sendiri.

***

Sedangkan ditempat lain, Gulf hanya berdiam diri setelah wawancaranya selesai. Tangannya memegang benda pipih berwarna hitam yang menampilkan fotonya bersama sang kesayangan.

"Jangan melihatnya terlalu dekat, bola matamu bisa melompat keluar." Tay Tawan mendekat kearah bocah bongsor dihadapannya, jarinya tanpa sadar mengusak helaian halus itu bahkan New beberapa kali tampak mencubit pipi gembilnya.

Mereka tidak percaya bahwa pria dewasa ini bertingkah layaknya seorang anak yang menggemaskan, dan keimutannya itu asli tanpa disengaja. Seperti memang dia adalah anak kecil yang terjebak ditubuh pria berusia 23 tahun. Namun segala image itu akan hilang ketika dihadapkan dengan pekerjaan serius.

Gulf dan segala magnet positifnya.

"Kak New, Kak Tay.. bsakah aku pulang bersama kalian?"

Gulf tersenyum paksa menatap dua orang berbeda usia didepannya, genggamannya mengeras diponsel pintar miliknya.

Tay hanya mengangguk, sekilas ia melihat roomchat Gulf dengan Mew. Ini sudah bukan rahasia lagi bahwa Mewgulf memang menjalin hubungan khusus.

"Baiklah, ayo pulang."

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gulf, are you okay? ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang