6. Tragedi

4.9K 436 29
                                    

Untuk diriku yang sedang terluka, jangan pernah mengharapkan kehadirannya kembali.

•••

Tiga bulan sudah terlewati, belakangan ini Mew banyak memiliki event dengan Alice daripada Gulf yang saat ini semakin menyibukkan diri dengan kegiatan apapun. Tubuhnya terlalu di forsir untuk bekerja dan bekerja, hal itu membuatnya beberapa kali mendapatkan perawatan intensif dari rumah sakit. Gulf sekarang menjadi sangat workaholic.

Namun hari ini, Mew, Gulf dan Alice dipertemukan dengan sebuah event yang sama. Gulf diberikan kursi untuk satu orang sedangkan Mew dan Alice duduk berdua seperti pasangan pengantin baru. Beberapa kali ia terlibat percakapan yang dikemas ringan namun sejujurnya itu membuat emosinya memuncak sedemikian rupa.

"Gulf, bagaimana perasaanmu sekarang ketika tidak lagi berada dalam lingkup kerja yang sama dengan Mew?" Pembawa acara bertanya setengah bergurau.

"Awalnya pasti berat karena aku sudah terbiasa dengan kehadirannya, namun ada baiknya aku mulai melepaskan diri dan berjalan dengan kedua kakiku menuju kesuksesan." Gulf tersenyum lagi, baginya pertanyaan seperti ini sangat memancing ketidaknyamanan antara mereka bertiga dan ia tidak mau Mew merasa kesulitan dengan kehadirannya.

Alice hanya mengangguk kala Mew berbisik kepadanya, mereka terlihat sangat menikmati waktu. Hal ini tdak lepas dari kemeramen yang menyorot pasangan baru itu. Gulf semakin tertekan.

Hingga ketika acara berakhir Gulf hanya duduk sebentar untuk melepas dahaga lalu pergi untuk segara pulang, Mew mengamati Gulf dengan seksama. Matanya tidak lepas ketika Gulf memilih untuk membuang pandangan daripada menatap pria berusia 30 tahun itu. Terlalu menyakitkan.

Sedangkan fokus Mew kini hanyalah pada postur tubuh Gulf yang sangat terlihat kehilangan bobotnya, apakah dia makan dengan baik?

Ia mendengar beberapa kali bahwa Gulf terlalu menghabiskan waktu untuk bekerja, namun ia tidak memiliki kesempatan untuk bertanya selayaknya saudara.

Bermb berdiri disamping Mew "Gulf sekarang telah tumbuh menjadi pria dewasa, kau berhasil mendidiknya Mew. Bahkan kini ia semakin tenang dan tidak ceroboh seperti biasanya. Walaupun harus beberapa kali mendapat perawatan."

Aku gagal menjaganya, bungaku telah layu.

Jeritnya dalam hati.

"Bulan lalu dia kehilangan berat badan sebanyak 5 kilo, dan hidungnya terus mengeluarkan darah. Akhirnya aku dan Ibunya bergegas menghubungi dokter pribadi keluarganya karena Gulf tidak suka dirawat di rumah sakit."

Mew semakin terkejut "sejak kapan keluarga Gulf memiliki dokter pribadi?"

Bermb terkekeh berat "sejak Gulf mengalami depresi ringan, kami mengetahui dia banyak mengkonsumsi obat tidur. Dan itu terjadi setelah hubungan kalian berakhir." Setelah kalimatnya yang mampu membuat jantung Mew berdetak tak karuan, Bermb meninggalkannya menuju mobil. Ia akan pulang ke apartemen anak didiknya untuk mengecek pria muda itu.

.

.

Gulf mengendarai mobilnya dengan satu tangan mengendalikan stir dan tangan satunya sesekali akan mengusap sudut mata, anak itu mulai menangis.

"Sialan, ini sangat menyakitkan." Racaunya setengah berteriak.

"Aku mencintai Gulf, dia adalah pemilik hatiku sekarang."

Pembual.

"Apakah kau lelah memiliki aku sebagai pacarmu?"

Sangat.

Memori itu seakan berputar tiada henti seakan menekan syaraf kewarasannya, menghentikan segala angan-angan kosong penebar dusta kala kenyataan menghantam separuh jiwa. Gulf telah terjebak dalam pusaran takdir penuh keegoisan, dan Mew adalah sosok yang menariknya jatuh semakin dalam.

"Aku membencimu."

TIN!

TIN !

BRAAAK !

Hujan turun dengan derasnya membasahi bumi hingga membuat jalanan terasa licin, dan disaat itu sebuah tabrakan tidak lagi dapat terhindarkan. Mobil berwarna hitam metalik itu berbalik dua kali sebelum akhirnya menghantam pembatas jalan dengan Gulf yang berada di dalamnya.

Tidak ada satupun dari sekian banyak masyarakat yang menyaksikan bahwa sosok yang berada di dalam mobil itu adalah Gulf kanawut, seorang aktor yang sedang naik daun.

Baginya yang tengah merasakan luka hati teramat dalam, hal seperti ini terasa lebih melegakan. Tatkala tubuh terasa dingin dan pandangan kian memburam. Ini adalah akhir.


.
.
.

Breaking news.

'KECELAKAAN MAUT YANG MENEWASKAN DUA ORANG PENGENDARA MOBIL. SALAH SATUNYA ADALAH AKTOR TERNAMA, GULF KANAWUT TRAIPIPATTANAPONG.'


Mew melihat reka adegan yang di putar oleh salah satu stasiun tv dengan tubuh terpaku dingin.

"Mew, kau sudah melihat beritanya?"

"Y-ya.."

"Bersiaplah, aku akan menjemputmu sebentar lagi." Boss terdengar menahan tangis di ujung sana.

Mew menjatuhkan diri setelah melempar asal ponsel pintarnya, benaknya seakan enggan menerima keadaan dimana sosok yang sangat dicintainya telah pergi dalam keadaan terluka hatinya.

"Gulf— ini tidak mungkin kan? Haha.. tidak.. G—Gulf tidak mungkin pergi meninggalkanku.."

Ketidakpercayaan memenuhi relung hati, Mew menepuk keras dadanya menghalau detakan menyakitkan yang terus saja menghantamnya.

Semua ini terlalu nyata untuk sekedar dianggap mimpi.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gulf, are you okay? ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang