Chapter 18

593 72 15
                                    


"Morning, sayang." Seorang pria dengan kemeja biru muda menuruni anak tangga dengan cepat.

Gadis cantik dengan balutan baju formal di lapisi baju toga nya itu tersenyum manis membalas sapaan pagi suaminya. Yah seperti itu lah yang ia tahu selepas ia sadar di sebuah rumah sakit, pria itu mengatakan bahwa dia adalah suami dari Seulgi dan karena akibat dari sebuah kecelakaan Kang Seulgi mengalami lupa ingatan.

Lupakan jika memikirkan tentang peristiwa itu membuat kepala Seulgi sakit.

"Beautiful, sudah siap?"

"Tentu, ayo cepat nanti kita terlambat. Dan aku tidak mau terlambat di hari kelulusan ku." Seulgi menarik tangan Mingyu bergegas keluar rumah. Tetapi sebuah suara merdu menghentikan mereka.

"Tunggu!" Sana berlari menghapiri yang katanya sepasang suami isteri itu. "Jas mu tertinggal, kau bilang hari ini ada rapat bukan?" Wanita cantik itu mengulurkan sebuah jas hitam kearah satu-satunya lelaki diantara mereka.

Seulgi terdiam. dia sering kali memikirkan hal ini, tentang siapa Sana? kenapa wanita itu bisa tinggal disini? Dan... dimana suaminya? Karena Sana telah memiliki seorang putera yang sangat tampan.

Dan satu pertanyaan paling penting yang selalu mengganggu pikiran seorang Kang Seulgi adalah kenapa Sana selalu berlaku selayaknya seorang isteri dari Kim Mingyu dari pada dirinya sendiri yang mana ia tahu adalah isteri dari Mingyu sendiri.

Cukup aneh karena Seulgi bahkan tidak merasakan sebuah perasaan cinta atau apapun itu selama setahun ini. Tetapi mungkin saja ini pengaruh dari hilangnya ingatannya.

"Ah kau benar, terima kasih Sana. Ayo sayang cepat, aku antar kau ke kampus mu." Mingyu mengambil jas itu dari tangan Sana, lalu bergegas menarik Seulgi untuk kembali melanjutkan jalannya.

Tersadar dari lamunanya Seulgi melemparkan senyuman manis seperti biasanya kepada wanita itu dan mengikuti langkah Mingyu.

****

"Sudah berapa kali aku bilang? Hentinkan mengkomsumsi minuman-minuman ini!"

"Dia hilang hyung, sudah setahun aku mencari nya tetapi tetap saja aku tidak bisa menemukannya." Seorang pria dengan rambut coklatnya itu berjalan sempoyongan kearah tempat tidur.

Kim Seokjin masuk dan membuka tirai di kamar itu, "Astaga, kamar ini sangat kotor dan berdebu. Apa kau tidak menyewa jasa cleaning service?" Lanjutnya sambil memandang kesekitar.

"Argghh silau hyung, tutup kembali tirainya, aku sangat mengantuk."

"Anak ini benar-benar, hei kau ada rapat hari ini Jim. Kasihan Jungkook yang rela menghandle bisnis perusahaan mu untuk sementara waktu sambil mengurusi bisnisnya sendiri."

"Sementara kau disini hanya duduk bermabuk-mabukan, mengabaikan perusahaan. Kau tahu orang tua mu sering kali datang ke perusahaan untuk menanyakan kabar kalian berdua."

"Hyung jika kau kemari hanya untuk mengomeli ku, lebih baik kau keluar saja." Park Jimin yang kesal dengan celotahan-celotehan seorang Kim Seokjin menutupi telingannya dengan bantal.

"Aku tidak peduli dengan semuanya, yang ku butuhkan hanya Seulgi ku."

Seokjin menghela nafasnya kasar, "Dasar anak menyebalkan, sudahlah aku harus kembali ke seoul siang ini. Aku kemari untuk mengecek keaadaan mu ternyata sangat buruk. Apa boleh buat aku akan mengirimkan Taehyung kemari untuk membantu mu mencari Seulgi.

"Ya, ya, ya terserah kau saja hyung."

Pria bernama lengkap Park Jimin itu sangat terpuruk dengan hilangnya sang mantan isterinya. Ternyata selama ini Kang Seulgi sukses membuatnya jatuh hati. Tetapi... kenapa baru sekarang, kenapa perasaan itu baru muncul sekarang, kenapa harus saat Seulgi menghilang ia baru menyadari perasaan itu.

Dan kini saat menghilang nya Seulgi perasaan itu berubah menjadi sebuah perasaan hampa yang benar-benar menyebalkan. Perasaan yang selalu membuat dadanya terasa sangat sesak, kenapa rasa cintanya harus seterlambat itu. Jimin benar-benar kesal dengan dewa Eros yang lambat menembakkan panah kearah dirinya untuk menyadari cinta dalam hatinya.

Setiap malam ia akan menyusuri setiap jalan di Swiss lalu ia akan kembali dengan tangan kosong dan melampiaskan nya kepada sebotol wine, kemudian ia akan mulai berandai-andai hingga fajar pun datang baru ia akan tidur. Selalu seperti itu selama setahun terakhir ini kegiatan seorag Park Jimin.

Jimin memang sengaja bersembunyi dari kedua orang tuanya, ia terlalu takut dan tidak tahu harus menjawab apa ketika mereka menanyakan tentang Seulgi.

Maka dari itu selain karena ia mendapatkan sedikit informasi bahwa Mingyu membawa Seulgi ke Swiss ia pun langsung mengejarnya kemari dan ikut bersembunyi sementara waktu sampai Seulgi di temukan.

Dan ia mempercayakan perusahaannya di handle oleh Jungkook. Karena Jimin tidak akan bisa seratus persen fokus dalam pekerjaan nya kalau pikiran nya saja selalu mengarah kepada "dimana keberadaan Seulgi sekarang?" Ia yakin perusahaan nya akan sangat tidak terurus dan saham akan merosot tajam.

****

Sebuah sedan hitam memasuki perkarangan sebuah universitas ternama di Swiss. Halaman universitas sangat ramai di penuhi oleh para mahasiswa dan mahasiswi yang akan lulus tahun ini bersamaan dengan Seulgi.

"Nah kita sudah sampai tuan puteri, maaf aku tidak bisa menemani mu, kau tahu bukan hari ini aku sedang ada rapat dengan para pemegang saham."

"Tidak apa-apa, dengan kau mengantarkan ku ke kampus itu sudah lebih dari cukup."

"Oke, sebagai permintaan maaf, nanti malam kita akan makan di luar." Seulgi mengangguk setuju.

"Baiklah aku harus masuk sekarang." Seulgi baru saja ingin membuka pintu mobil tetapi di tahan oleh Mingyu. Dan kemudian ia memajukan badan nya, berusaha merahi bibir manis di depannya. Sontak dengan gerakan reflek Seulgi menghindar.

"No kiss."

"Kenapa?" Mingyu mengernyitkan dahinya bingung.

"Riasan ku bisa rusak nanti. Sudahlah nanti aku terlambat, aku masuk dulu." Kemudian Seulgi bergegas membuka pintu mobil dan berlari kearah halaman kampus.

Tbc,

Halooo masih banyak yang nungguin cerita ini gak? Apa peminatnya makin sedikit?😭 maaf ya solanya akutuh kena writer block kemarin-kemarin, jadi ya begitu jarang update😂😂 but i hope part ini tidak membingungkan

Marriage LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang