Seulgi menatap kesal seorang pria yang kini duduk berhadapan dengan nya. "Jadi apa maksud mu bersikap seperti itu di depan teman ku?" Gadis bermata sipit itu bersendekap dan menatap Jimin dengan tajam.
"Kenapa? Benar bukan bahwa kau itu isteri ku" jawab nya santai sambil menyesap sekaleng soda yang ia ambil dengan seenak jidat nya di lemari pendingin Seulgi.
Seulgi memutar bola mata nya malas,"Heii tuan Park kau dan aku sama-sama tau ya kalau kita sudah resmi bercerai!"
"Tapi tidak dengan pandangan publik" sergah Jimin cepat."Kau lupa dengan kontrak baru kita?" Jimin menyunggingkan smirk andalan nya. Seulgi benar-benar kesal di buat nya. Pria tampan satu ini kadang-kadang bersikap manis tetapi juga kadang bersikap menyebalkan seperti sekarang ini. Tapi tunggu sebentar! Apa tadi katanya? Tampan? Heiii!! Mungkin dia sudah tidak waras jika ia mengira pria menyebalkan satu ini tampan.
Seulgi lama-lama benci dengan status tidak jelas seperti ini. Ia merasa bingung dan karena kontrak baru yanh bodoh itu. ia jadi tidak bisa memiliki banyak teman pria di kampus nya. Masalah nya pun semakin rumit. Hanya karena pernikahan kontrak dan juga perceraian kontrak itu.
"Jim-" baru saja Seulgi ingin membalas perkataan pria yang pernah menjadi suami nya ini, tetapi terhenti seketika saat ia mendengar perkataan Jimin.
"Kau harus berhati-hati sekarang dalam bertindak, ada seseorang yang telah mengetahui rahasia besar kita" celetuk Jimin dengan raut muka serius.
"Siapa? Bagaimana bisa Jim? Kau bilang tak ada yang tau tentang ini selain kita dan juga orang-orang yang terlibat dalam perceraian kita?" Seulgi mulai panik, ini salah satu kekurangan nya. Ia memiliki gangguan kecemasan, jika sudah seperti ini pasti ia akan terus selalu kepikiran dengan masalah yang sedang terjadi.
Pernah 2 tahun hidup bersama, membuat Jimin hapal dengan segala hal tetang Seulgi. mulai dari hal terkecil sampai hal terbesar yang di miliki oleh mantan isteri nya ini. Jimin menghela nafas nya lalu bangkit dari sofa dan berpindah ke dekat Seulgi.
Merengkuh gadis itu ke dalam dekapan nya, mengusap-usap punggung nya serta merapalkan kata-kata penenang nya, "Semua nya akan baik-baik saja, kau tenang lah. tak usah khawatir aku akan mengurus nya. Percayakan padaku" dan di akhiri dengan kecupan manis di dahi Seulgi.
Selalu seperti itu cara nya Jimin menenangkan Seulgi yang sedang kumat. Dan ajaib nya lagi, hal yang dilakukan Jimin membuat Seulgi kembali tenang. Gadis itu mengangukan kepalanya paham. Ia percaya pada Jimin. Pria ini pasti bisa membereskan semuanya, jadi ia tak perlu khawatir. Seulgi hanya perlu fokus ke kuliah nya saja.
.
.
"Kau mau pulang sekarang?" Tanya Seulgi ke arah Jimin yang sedang bersiap. "Hm" pria sipit itu hanya membalas nya dengan deheman.
"Kenapa tidak tidur disini saja?" Tawarnya kembali yang membuat Jimin menghentikan aktivitas nya secara tiba-tiba. Seulgi yang menyadari perkataan nya barusan pun sesegera mungkin meralat nya. Ia takut terjadi salah paham disini. "Maksudku.. ini sudah malam, kau juga pasti sangat lelah sehabis pulang dari kantor, kan? Itu akan menjadi berbahaya jika kau mengantuk nanti saat mengemudi" terang nya.
Jimin tersenyum manis menghampiri Seulgi lalu mencium kening nya lembut. "Bilang saja kau tak ingin aku pergi dari sini, um?" goda Jimin yang membuat pipi gadis itu merona merah karena malu. "Astaga kenapa pipi mu memerah?" Jimin terus saja mengoda seulgi membuat mantan isterinya itu menjadi kesal. Kan sikap menyebalkan nya mulai lagi.
"Tidak. Ternyata tingkat kepercayaan diri mu sangat tinggi sekali ya Tuan Park" Seulgi mencibir Jimin. Membuat pria itu tertawa."Dan satu lagi pipi ku me merah itu karena kulit ku sedang alergi. Dan untuk perkataan ku yang tadi ku tarik kembali. Lebih baik kau pulang saja sana!" elak gadis beruang bermata sipit itu mengusir Jimin pergi dari appartement nya.
Jimin menaikan satu alis nya menantang Seulgi. "Baiklah kalau begitu aku pulang dulu, aku juga tidak bisa tidur di appart sekecil ini" dan kata-kata dari Jimin barusan mampu membuat emosi Seulgi meningkat sampai ke ubun-ubun nya. Gadis itu pun mendorong Jimin dengan keras keluar dari appartemen nya.
Saat Jimin sudah keluar dengan sempurna dan Seulgi berdiri di pintu. Dengan tangan yang di lipat di dada nya. Gadis itu juga membalas kata-kata jimin dengan sagat tegas dan penuh penekanan di setiap kalimat nya, "Asal kau tau ya Tuan Park Jimin yang terhormat, aku juga tidak sudi menerima mu untuk menginap di appartemen ku ini!"
Brakk..
Seulgi menutup pintu nya dengan kasar di depan Jimin. Membuat pria itu tertawa. Gadis itu memang mudah sekali dipancing emosi nya. Dan itu menajadi kesenangan tersendiri bagi Jimin untuk terus menggoda gadis sipit itu yang bernotabe mantan isterinya.
Tbc
-Ayu
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Love
FanfictionCerita kisah pernikahan Park Jimin dan Kang Seulgi yang sekarang marga nya berubah menjadi Park Seulgi. Mau tau kelanjutan cerita nya ?? Langsung cek story nya aja!!