Chapter 21

265 27 12
                                    

Siang ini Kim Seulgi sedang sibuk di acara peresmian butik miliknya. Acaranya sudah di lakukan sejak pagi dan semuanya berjalan dengan lancar. Para tamu undangan berderet mengantri untuk melihat-lihat atau sekadar memotret sample desain yang di pajang di butik kecil miliknya.

"Mrs. Helena semua karyamu sungguh luar biasa. Aku rasa setelah ini kau akan mendapatkan ribuan pesanan untuk gaun-gaun cantik ini." seorang pria dengan berambut blonde menghampiri Seulgi dengan membawa segelas wine merah di tangannya. Ia cukup takjub dengan desain-desain yang di suguhkan. Semuanya sangat menawan dan ia tidak bisa untuk tidak menahan diri memberi pujian kepada sang tuan rumah.

"Terima kasih Banyak tuan Willsberg. Kau tenang saja aku memiliki satu gaun yang sudah aku buat khusus untuk kekasihmu."

"Wah suatu kehormatan bagi saya bisa mendapatkan gaun khusus dari desainer ternama sepertimu."

Tuan Willsberg menundukan kepalanya memberi hormat. Ia sangat tersentuh dengan kebaikan hati dari wanita berdarah korea ini.

"Kau sangat berlebihan tuan Willsberg, saya ini masih sangat pemula. lihat butik milikku yang tidak seberapa ini." Seulgi dan tuan Willsberg memang terbilang cukup dekat. Berawal dari pertemuan tidak sengaja keduannya saat berada di kapal pesiar ketika pria itu sedang frustasi mencari sang kekasih yang sedang merajuk dan entah bersembunyi dimana.

Dengan kebaikan hatinya Seulgi menawarkan bantuan untuk membantu pria muda itu mencari sang kekasih. Sebenarnya bukan tanpa alasan Seulgi asal menawarkan bantuan, pasalnya saat keluar dari toilet umum dia tidak sengaja berpapasan dengan kekasih pria itu. Si gadis menangis dan terus menggerutu tentang si pria di salah satu bilik sambil menyebutkan nama sang kekasih. Jadi itulah kenapa Seulgi yakin bahwa pria ini adalah kekasih si gadis.

Sejak saat itu mereka cukup dekat, tuan Willsberg dia benar-benar merasa bersyukur atas bantuan Seulgi saat itu. Ia sangat berterima kasih padanya padahal seulgi hanya membantu menemukan kekasihnya tidak lebih. Tidak ada hal yang luar biasa seperti seorang pahlawan. Akan tetapi pria ini seperti berhutang budi padanya. Tuan Willsberg bersedia melakukan apapun atau dimintai bantuan apapun dan kapanpun dengan senang hati jika Seulgi sedang membutuhkan bantuannya. Cukup belebihan tetapi Seulgi tak mau ambil pusing, ia akan anggap itu sebagai suatu berkah baginya karena telah menolong orang lain.

Ketika Seulgi dan tuan Willsberg sedang asik berbincang, Kim Mingyu datang menghampiri keduannya dengan tersenyum.

"Tuan Willsberg?" ucapnya sambil menganggukan kepalanya, menyapa.

"Oh tuan Mackenzie! senang bertemu denganmu."

"Senang bertemu denganmu juga. Aku sangat berterima kasih karena anda telah berkenan hadir diacara peresmian butik isteriku." Mingyu merangkul pinggul Seulgi dengan mersa. Tidak dapat di pungkiri ia sangat cemburu dengan kedekatan sang isteri dengan tuan Willsberg.

"Itu bukan hal yang besar, tetapi maaf Sophia tidak bisa ikut kemari menghadiri acara pembukaan butik mu, Mrs. Helena. Dia benar-benar sangat sibuk dengan modelingnya saat ini."

"Tidak apa-apa, aku bisa mengerti. lagi pula Sophia sudah mengirimiku pesan dan bahkan sebuah hadiah, aku sangat berterima kasih atas dukungan kalian." Ucap Seulgi terseyum manis kepada tuan Willsberg, Mingyu memperhatikan semua itu dengan teliti ada rasa kesal yang sangat teramat di dalam hatinya. Sudah di bilangkalau ia tidak terlalu menyukai kedekatan keduannya, walaupun Willsberg sudah memiliki kekasih tetapi pria itu cukup berbahaya untuk merebut posisinya jika Mingyu lengah sedikit saja. Lagipula kenapa Seulgi bisa segampang itu memberikan senyuman kepada laki-laki lain. Harusnya wanita ini tidak boleh memberikan senyuman nya kepada pria selain dirinya. Lihat saja Kim Mingyu akan memberikan hukuman kepada isteri nakalnya ini.

Marriage LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang