[1] The Marriage of an Esteemed Supreme Healer, a Noble Ruler

111

Saat berikutnya, telapak tangan yang dia letakkan di pintu sepertinya menarik segala macam api saat terbakar dengan gila-gilaan.

Hampir seketika, api tampak menjalar dari telapak tangannya ke seluruh tubuhnya. Panas yang membara dan mendidih mengelilinginya.

Seolah-olah setiap inci tubuhnya hangus karena nyala api. Seolah-olah ada sesuatu yang membungkus organnya dengan erat, melukai lubuk hatinya.

Chu Liuyue kaget dan marah. Api ini membunuhku.

Dia ingin mundur, tetapi dia menemukan bahwa dia tidak bisa bergerak sama sekali. Seluruh dirinya dikendalikan oleh sesuatu yang lain.

Api dengan cepat membakar anggota tubuh dan tulangnya, langsung menuju Dantiannya.

Niat membunuh yang keras dan membatu membuat rambut Chu Liuyue berdiri tegak.

Dantian adalah hal terpenting bagi seorang kultivator. Sekali rusak, seseorang tidak akan pernah bisa berkultivasi lagi.

Api ini sebenarnya langsung menuju Dantiannya.

Ketika kekuatan yang kuat hendak menyerang dantiannya, tetesan air — yang selalu diam-diam mengambang di Dantian Chu Liuyue — tiba-tiba mulai berputar dengan cepat.

Hong!

Tekanan tak terlihat keluar dari tubuh Chu Liuyue dan langsung keluar.

Chu Liuyue bahkan bisa dengan jelas merasakan kedua kekuatan itu bentrok saat kekuatan menakutkan menyebar ke seluruh tubuhnya. Pada saat ini, Chu Liuyue merasa seolah-olah seluruh tubuhnya telah diserang oleh lava cair. Setiap inci tubuhnya sakit.

Untung saja energi yang dipancarkan oleh tetesan air itu sangat kuat. Itu hampir kewalahan dan mematikan energi yang ingin membunuh Chu Liuyue.

Rasa sakit yang mengerikan kemudian berangsur-angsur menghilang.

Namun, Chu Liuyue tidak berani bersantai saat dia menatap lukisan di pintu.

Mata elang itu benar-benar tertutup seolah semua yang terjadi barusan hanyalah ilusi.

Chu Liuyue mengepalkan tinjunya dengan erat. Tidak. Itu pasti bukan ilusi! Tanpa kekuatan tetesan air, saya pasti sudah mati.

Dia tidak pernah mengira dia akan berjalan di tepi kehidupan, bahkan sebelum dia memasuki Menara Jiuyou.

"Apa masalahnya? Apakah ada masalah?" tanya orang tua itu dengan rasa ingin tahu saat melihat Chu Liuyue berdiri di depan pintu dan tidak bergerak.

Chu Liuyue berbalik.

Penatua dan orang-orang di sekitarnya sepertinya tidak menyadari apa yang baru saja terjadi sebelumnya.

Sebuah pikiran melintas di benaknya, dan dia menggelengkan kepalanya. "Tidak ada." Kemudian, dia tidak lagi berhenti di jalurnya dan masuk.

Menara Jiuyou memiliki total sembilan tingkat dan banyak ruangan berbeda. Itu sangat luas di dalamnya.

Orang-orang yang masuk sudah dengan akrab berjalan menuju kamar yang mereka sukai untuk mulai berkultivasi.

Sebuah tangga spiral terletak di tengah bangunan, dan jelas terhubung ke lantai yang lebih tinggi. Beberapa orang tidak berhenti di lantai satu dan langsung naik.

Semakin tinggi lantai, semakin padat Kekuatan Langit dan Bumi di Menara Jiuyou. Namun, setiap lantai dipisahkan oleh sebuah batasan. Siapapun yang ingin memasuki lantai yang lebih tinggi untuk berkultivasi harus melewati batas tersebut.

Ini kemudian akan didasarkan pada kemampuan seseorang.

Biasanya, siswa dengan kultivasi rendah hanya bisa berlatih di lantai pertama.