Cerita ini hanya fiksi, apabila terdapat kesamaan, saya mohon maaf..
Bahasa didalam cerita ini mungkin agak berantakan dan typo
Selamat membaca..
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aku terbang agak dekat dengan mereka tapi aku rasa mereka tak bisa melihatku.
'Yah, ini pasti mimpi' gumanku sendiri,
Karena sekarang kondisinya sudah lebih tenang dari yang tadi, wajah anak perempuan jadi lebih tenang, si anak laki-laki kardus sedang mencelupkan tangannya kedalam air laut bermain-main. Tak lama anak laki-laki itu berbicara sambil masih bermain air,
"Jadi,siapa namamu?"
'hmm, mereka berdua tidak saling kenal ternyata..'
"Six"
Si anak perempuan menjawab sambil meringkuk memeluk lututnya.
"Aku Mono, senang bertemu denganmu!"
Anak laki-laki itu berbicara dengan nada yang ramah, Six mengangguk pelan merespon Mono.
'oke, jadi Six dan Mono.. nama yang aneh, ada ya nama seperti itu..?'
Jujur saja saat ini ingatanku tidak terlalu jernih, satu hal yang kuyakini aku bukan berasal dari tempat ini aku asing disini, tapi aku juga tidak ingat aku datang dari mana, dan aku juga tidak tahu mau kemana, untuk sekarang aku akan mengikuti mereka.
Kami tiba di tepi pantai, berbeda dengan sebelumnya kali ini banyak gedung besar ditempat ini seperti perkotaan tapi gedungnya punya bentuk yang aneh seperti bengkok hampir runtuh dan juga tidak ada orang sama sekali hanya beberapa baju yang tertinggal seperti seakan-akan pemakainya lenyap, kurasa ukuran disini memang tidak normal atau kami datang ke dunia raksasa? Kami terlalu kecil dibanding tempat ini.
Six dan Mono berjalan menelusuri kota ini sambil bergandengan tangan mengurangi rasa takut yang mereka rasakan aku masih mengikuti mereka dari belakang.
'Aww, mereka manis sekali'
Tapi disini memang lebih menyeramkan dari dihutan tadi, wajar mereka bergandengan tangan aku juga merasa ngeri disini..'Mereka berdua terus menelusuri tempat ini melewati beberapa apertemen tua yang rusak dan reruntuhan rumah, sebuah bar dan apartemen rusak lainnya banyak televisi berserakan dimana-mana.
Kami sampai didepan sebuah pintu ada lubang yang agak sempit dipintu itu tapi sepertinya cukup muat untuk kami masuki, Mono masuk dahulu tapi Six diam saja dan terlihat ragu didepan pintu itu jadi aku juga menyusup masuk mengikuti Mono lewat lubang itu, didalam ada sebuah ruangan yang televisinya menyala dan mengeluarkan suara statis yang berisik, Mono mendekati televisi itu sambil mengerang memegang kepalanya kesakitan.
'kok perasaanku tidak enak ya'
Semakin Mono mendekat dengan televisi itu kepalaku juga mulai sakit, aku terjatuh suara televisi ini seperti suara tangisan.. sambil berusaha menutupi telingaku kulihat samar-samar Mono masuk kedalam televisi itu. Ada bayangan Mono didalam televisi itu berlari ingin menggapai sesuatu tak lama kemudian Six menyusul kami masuk kedalam ruangan itu sambil terkejut melihat pemandangan yang sedang terjadi
"MONO!"
Six setengah berteriak dan mulai mendekati televisinya mencoba memasukkan tangannya kedalam sana dan berusaha menarik Mono keluar, akhirnya Mono berhasil Six tarik keluar. Televisi itu kemudian mati, sakit kepalaku dan aku bisa melayang kembali. Six berdiri dahulu dan melihat kearah Mono,
KAMU SEDANG MEMBACA
Break The Story
FanfictionDalam dunia mimpi buruk ini Mono dan Six terus menerus mengulang cerita dari takdir dan akhir yang sama. Bagaimana jika ada eksistensi baru yang seharusnya tidak ada di dalam dunia mereka? Bagaimana dengan cerita Mono dan Six? Apa akhirnya akan sela...