Chapter 6 : Bertemu Kembali

302 48 5
                                    


Cerita ini hanya fiksi, apabila terjadi kesamaan mohon maaf, tentu saja itu tidak disengaja.
Typo bertebaran dan bahasa yang sedikit tidak jelas dan cringe..

Selamat membaca...

------------------------------------

"Manekin.."

Dimana-mana ada manekin didalam rumah sakit ini. Semua pintu keluarnya terkunci sepertinya aku terjebak disini, kurasa jalan satu-satunya adalah lift tapi aku harus mencari baterai untuk membuka liftnya.

Hanya ada satu ruangan yang terbuka, aku mencari baterai disana tapi tidak kutemukan hanya ada sebuah mesin x-ray dan beberapa gambar coret di tembok dari salah satu gambarnya ada sebuah gambar boneka dengan kunci didalamnya.

"Ruangan anak-anak.."

Aku berjalan masuk kedalam ruangan disebelahnya yang dipenuhi mainan, mengangkat beberapa boneka dan meletakannya di balik mesin x-ray dan menyalakannya.

"Bagus!"

Ternyata benar, ada sebuah kunci didalam salah satu dari boneka itu,

"Sekarang bagaimana caranya mengeluarkan kuncinya.. ?"

Ini rumah sakit, harusnya ada benda tajam disekitar sini, aku berkeliling sebentar dan menemukan gunting, menggunting bagian perut boneka itu dan mengeluarkan kuncinya.

"Kalau tidak salah, ada pintu terkunci dilantai atas.. Mungkin ini kuncinya"

Aku naik ke lantai atas dan membuka pintu sebelah kanan, sebuah manekin terbaring di kasur rumah sakit dengan kondisi terikat.

'kenapa diikat? Iseng sekali.. Kan itu benda mati'

Sebuah lorong gelap dengan banyak bagian tubuh manekin ada dua pintu disana, pintu satunya terkunci sedangkan pintu yang satunya kaca atasnya pecah, aku masuk ke pintu yang kacanya pecah, semakin banyak bagian tubuh manekin disina.

Aku terus terbang hingga tiba diruangan sebelah, akhirnya aku menemukan baterai diatas salah satu meja.

Baru saja mau mengangkat baterai itu tiba-tiba ada suara berisik dari langit-langit.

"PLAK" sebuah benda terjatuh dari atas langit-langit tapi benda itu bergerak.

'Lah? Kok kayak tangan?'

Aku memicingkan mataku melihat benda yang seperti tangan putus itu.

'Lah? Beneren tangan.. Aduh gimana nih?'

"Dubrak" suara lain datang dari sebelah kanan, seorang anak kecil yang sangat kukenal sedang berlari.

"Mono!?"

"Eh? Iris!"

Mono berhenti berlari dan menoleh padaku, kami bertatapan sebentar sampai tangan itu mulai menyerang Mono.

"Mono! Dibelakangmu!"

Mono melompat menghindari tangan itu

"Kau tetap disana Iris! Jangan turun dari meja!"

Mono menarik sebuah martil yang tergeletak dilantai berusaha memukul tangan itu beberapa kali sampai berhenti bergerak.

"Iris!"

Mono meletakan martilnya dan berlari ke bawah meja, membuka tangannya lebar-lebar seperti ingin menangkap sesuatu, kurasa dia juga mau baterainya.. 

Aku melempar baterai ke arahnya yang berhasil dia tangkap dengan sempurna, aku kemudian melompat turun.

"Tangkapan bagus, Mono!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Break The StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang