06

304 176 57
                                    

BUGH!!

BUGH!!

BUGH!!

" STOP!! LO APA APAANSIH! " teriak Nara kepada orang tersebut.

Saat Nara melihat ke seseorang tersebut, dia terkejut.

" SIALAN! LO BERANI BERANI NYA NYENTUH NARA HAH!! " ucap Devan murka ke pada Kevin

" maksud lo apaan sih?! " ucap Nara

" Ra, tadi dia mau nyentuh lo! " jawab Devan

" Terus, apa masalah lo? Nara aja gak masalah tuh, " ucap Kevin tiba tiba

" DIEM YA, LO BRENGSEK!! LO- "

" Dev, lo kemana aja? Gw cariin tau tau nya disini " ucap Kira

" Ra, kok lo bisa disini? Ini kenapa sih? " tanya Kira lagi

Nara tidak menjawab pertanyaan Kira, dia membantu Kevin untuk berdiri.

" Thanks " ucap Kevin seraya tersenyum

" sshh " ringis kevin terasa nyeri di sudut bibir nya.

" Vin, yang mana yang sakit? Gw obatin ya, " ucap Nara dengan raut wajah khawatir.

" gw gpp kok Ra, tenang aja " ucap Kevin seraya mengacak acak rambut Nara

Devan hanya melihat sinis ke arah Kevin.

" Kok Kevin bisa babak belur gini sih? " tanya Kira

" Lo pulang aja ya vin, jangan lupa obatin luka lo. " ucap Nara

" Gw anterin, " ucap Devan dan Kevin bersamaan

kira yang merasa bingung dengan situasi ini, akhirnya angkat bicara.

" kayak nya Gw mau main kerumah Nara deh, biar gw bareng Nara " ucap Kira

" Iya gw bareng Kira. gw pulang dulu ya, " ucap Nara

" Hati hati ya Ra " ucap Kevin tersenyum

" lo juga, jangan lupa obatin luka lo " ucap Nara lalu melangkah pergi bersama Kira

Tapi saat dia berpapasan dengan Devan, mata mereka bertemu sesaat. Setelah itu Nara pergi keluar dari resto tersebut.

Setelah 20 menit menempuh perjalanan, akhirnya Nara dan Kira sampai dirumah Nara.

Sampai nya dikamar, akhirnya Kira dan Nara berbaring di kasur untuk beristirahat sejenak.  Hanya keheningan yang ada akhirnya Kira memutuskan untuk memulai pembicaraan.

" Ra, " panggil Kira

" hm " jawab Nara masih memejamkan matanya.

" lo bertiga kenapa sih, berantem ya? Cerita kek sama gw, " ucap Kira

Nara berpikir sejenak, haruskah dia menceritakan kalau Kevin menyatakan perasaan kepada dirinya tadi?

" Kevin nembak gw, " ucap Nara to the point

" WHAT!! " ucap Kira kaget

" please gausah teriak, gw lagi males ribut sama lo. " ucap Nara

" hehe sorry, lanjut brader " ucap Kira

Nara menghembuskan nafasnya sejenak sebelum melanjutkan ceritanya tersebut.

" gw bingung harus jawab apa, gw bingung sama perasaan gw sendiri. Pas gw lagi mikir buat nyari jawaban yang tepat tiba tiba Devan dateng dan tonjok Kevin secara tiba tiba, " ucap Nara panjang lebar

" kenapa Devan tiba tiba tonjok Kevin? " tanya Kira

" Gw juga bingung, kata dia kalo kevin mau nyentuh gw. Apa harus sampe kayak gitu ya? " ucap Nara

Kira hanya diam mendengar ucapan Nara tadi.

" Tadi lo kok bisa bareng sama Devan?? "
tanya Nara menyelidik

" Oh tadi gw gak sengaja ketemu dia, makanya gw bareng. " jawab Kira

" Ketemu atau ketemu?? " tanya Nara berusaha menggodai sahabat nya itu

" apaan sih gak kok, gak sengaja ketemu Devan tadi di resto " jawab Kira gugup

" Resto?? Maksud lo. Dia tadi ada di resto itu?? " tanya Nara

" Iya, tadi gw ketemu dia disana pas gw baru masuk resto. gw gak sengaja liat dia lagi duduk disana sendirian, " jawab Kira

' 𝘕𝘨𝘢𝘱𝘢𝘪𝘯 𝘋𝘦𝘷𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘴𝘢𝘯𝘢?? ' 𝘶𝘤𝘢𝘱 𝘕𝘢𝘳𝘢 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘢𝘵𝘪

Lamunan Nara buyar karena ucapan Kira.

" Lesi kapan masuk sekolah lagi ya Ra?? " tanya Kira

" Gw kangen banget sama dia " ucap Kira lagi

Ya, Lesitania admaja adalah sahabat Nara dan Kira. Dia izin untuk tidak sekolah karena ada urusan keluarga yang harus dia ikuti.

" Gw juga kangen sama dia, " ucap Nara

Tiba tiba suara mama Nara memberhentikan pembicaraan mereka.

" Nara, makan yuk! Mamah udah masakin makanan kesukaan kamu nih. Sekalian ajak Kira, " panggil mama nya

" iya mah, " jawab Nara

" Udah yuk Ra makan, gw laper nih " ucap Kira

" Makan mulu lo, yaudah ayuk " jawab Nara

Kira hanya memperlihatkan cengiran nya dan mengikuti Nara untuk kebawah makan bersama mamah nya.

Di lain tempat Devan saat ini berada di rumah pohon, ya tempat saat dia ingin sendiri dan tidak ada yang tau.

" gw bingung, gw harus gimana. Gw gak suka kalo lo dideketin sama si Kevin brengsek itu. Gw takut lo benci sama gw kalo gw jujur sama lo, " ucap Devan lirih

" Gw takut lo jauhin gw Ra, gw gk mau kalo itu beneran terjadi. Cuma lo yang bisa bikin gw seneng setiap saat selain keluarga gw, "

" arggghhh, lo payah dev!! Tapi gw bingung harus ngapain.. " ucap Devan dengan dirinya sendiri.

Drtt..Drtt..Drtt..

Ponsel Devan bergetar dan tertera nama bi inah, asisten dirumah nya.

" halo bi " ucap Devan

" den devan dimana, kok jam segini belum pulang?? " ucap bi inah terdengar khawatir di seberang sana

Ya, Devan sudah menganggap bi inah sebagai ibu nya dikala kedua orang tua nya sedang sibuk mengurus pekerjaan diluar sana, walapun dia sedih setidaknya ada bi inah yang selalu merawat nya layak nya seorang ibu.

Devan melihat jam di pergelangan tangan nya sudah menunjukkan pukul 5 sore.

" emang nya ada apa bi?  " tanya Devan

" Aden pulang dulu deh, nanti den Devan tau sendiri kok, " jawab bi inah

" yaudah bi, Devan pulang " ucap Devan

Setelah sambungan telepon terputus, Devan menghela nafas sejenak lalu pergi untuk pulang kerumah.

Tidak butuh waktu lama, Devan akhirnya sampai dirumah nya.

Saat Devan sudah berada di depan teras rumah nya, akhirnya dia masuk ke dalam.
Saat di dalam rumah, rumah terasa sepi seperti biasanya.

" kok sepi sih?? " ucap Devan bingung

" Bi, Bi inah dimana? " teriak Devan

Terdengar Derap langkah seseorang kearah nya.

" Bi, Bi inah dimana?! " teriak Devan, ia berusaha tenang.

Devan mulai panik, saat dia hendak berbalik badan untuk melihat. Tiba tiba

" DOR!!! " ucap seseorang tersebut berusaha untuk membuat Devan terkejut

" HAIII " sapa orang tersebut

" LO!! " ucap Devan kaget


Jangan lupa vote and coment ya guys hehe. Mksii 🖤

KANARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang