Chapter 12 (End)

6.6K 418 133
                                    

Taehyung tersenyum manis menatap indahnya langit di Jepang, seorang diri terduduk di sebuah taman. Serpihan memori bersama Jisoo kini berputar kembali di kepalanya. Semua tentang Jisoo terasa sulit sekali untuk di hilangkan. Harumnya yang seolah masih tercium di manapun ia berada, bahkan ketika di negara asing pun. 

Teringat saat pertama kali ia bertemu dengan Jisoo dan Junkyu lalu mengantarnya pulang. Sejak saat wanita itu berkata tak memiliki suami, Taehyung seolah mendapat peluang emas untuk mendapatkan cinta nya.

Sampai pada akhirnya Taehyung tahu tentang kehidupan Jisoo yang sebenarnya. Mau di kata sakit, tentu saja. Namun pria itu mengerti akan posisi Jisoo, itu sebabnya ia semakin mendekati nya membantu Jisoo untuk melangkah bahwa ia juga bisa hidup bahagia.

Tersisa waktu tiga hari untuk kepulangannya ke Korea, rasanya ia masih belum siap dengan itu. Jantungnya masih berdegup kencang membayangkan ketika nanti ia akan bertemu dengan Jisoo, wanita yang selalu ia cintai. Melihatnya tersenyum bahagia walau tanpa dirinya.

Perlahan udara mulai semakin dingin, membuat Taehyung tak mampu lagi berada di luar, ia bergegas bangkit kembali memasuki apartemennya.

***

"Ji, handuk Junkyu dimana?"

"Ada di lemari kecil."

Jisoo masih terpaku menatap salju yang perlahan mulai turun, sangat cantik. Salju yang indah, di hari yang cukup menyakitkan. 

Seharusnya Jisoo bahagia dengan apa yang ia nantikan selama ini. Melihat Jungkook yang mulai fasih merawat Junkyu, bahkan tak heran terkadang pria itu menggantikan peran Jisoo sebagai ibu. Memandikan, memberi makan, dan lain-lain. Harusnya Jisoo bahagia dengan itu. Jungkook yang berubah dan benar-benar membuka hatinya untuk Junkyu, seolah ia ingin mendapatkan gelar menjadi ayah yang baik.

"Ji, Junkyu mau makan nih," ujar Jungkook yang membuat Jisoo tersadar dari lamunannya. 

Ia langsung bergegas bangkit, lalu pria itu menarik pergelangan tangannya.

"Aku harap tidak ada lagi yang kau pikirkan, dan ayo bahagia, Kim Jisoo," pria itu lalu memeluk tubuh Jisoo. 

"Ayah... Bundaa..." panggil Junkyu yang lalu ikut memeluk mereka.

Malam ini Jisoo membantu sang ibu untuk memasak makan malam. Selama tiga hari ini mereka bertiga menginap di kediaman orang tua Jisoo. Dilihatnya lagi Junkyu sedang bermain bersama Jungkook. Tertawa terbahak-bahak dengan Jungkook yang menggelitiki perutnya.

"Bundaa, tolong Junkyu..." teriak Junkyu yang masih tertawa.

"Jangan Bunda... Junkyu nakal sama Ayah," ujar Jungkook yang lalu membawa Junkyu ke dalam pelukannya.

"Hey, ayo sudah. Makan malam dulu sini."

Jungkook dan Junkyu pun menurut, mendudukkan dirinya bersampingan di hadapan Jisoo dan ibunya. 

"Kakek kemana?"

"Sedang keluar kota, Junkyu."

Kim Jisoo memberi Junkyu beberapa lauk kesukaannya, lalu membiarkan Jungkook membantunya makan.

"Kapan kau berangkat Jung?" tanya ibu mertuanya.

"Mungkin lusa, bu."

"Hati-hati disana, Jung. Jaga kesehatanmu. kau sudah ibu anggap anak ibu sendiri."

Jungkook mengangguk lalu tersenyum, "terimakasih ibu, maafkan aku jika masih belum bisa menjadi suami yang baik untuk Jisoo."

Ibu Jisoo mengelus punggung tangan pria itu, menyalurkan rasa sayangnya, "tidak apa-apa."

Nothing Like Us (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang