Chapter 7

4.8K 395 78
                                    

Jisoo merebahkan Junkyu di atas ranjang, lalu ia bergegas memasuki kamar mandi, membersihkan diri nya yang lengket karena keringat. Setelah selesai, ia terkejut dengan perawakan Jungkook yang menatap sinis dirinya tepat di depan pintu kamar mandi.

"Apa yang kau lakukan?" 

"Dari mana saja kau? Aku dan Junkyu menjemputmu tadi. Jangan-jangan kau berbohong jika sedang lembur?" tanya nya seolah mengintrogasi. Jisoo mengernyitkan dahinya sambil mengusap rambut basahnya dengan handuk kecil, "apa urusannya denganmu?"

"Aku tidak peduli denganmu, tapi bisakah kau memikirkan Junkyu?"

Ucapan Jungkook membuat wanita itu tertawa.

"Kapan aku tidak pernah memikirkan anakku? Jung, aku bukan pendusta sepertimu. Sudahlah Jung, aku lelah. Pergi dari kamar ini."

Ia menidurkan dirinya di samping Junkyu membiarkan Jungkook menatapnya dengan kekesalan. Jungkook yang tadinya terdiam, kini berjalan mendekati ranjang lalu mulai menindih tubuh wanita itu.

"Apa mau mu, Jung?" bisik Jisoo tak ingin membangunkan anaknya.

Tak menjawab, tangannya menyibak gaun tidur Jisoo meraba paha mulus nya dengan lembut. Wajahnya mulai mendekat mengendus wajah cantik Jisoo.

"Jika kau menolaknya, aku akan membangunkan Junkyu," ancamnya yang kini berhasil mengelus pusat tubuh Jisoo yang masih tertutup panty.

"Kau gila, Jung," Jisoo hanya bisa pasrah ketika Jungkook mengangkat tubuhnya keluar kamar. Masih membiarkan pintu itu terbuka. Mengukung tubuh Jisoo di atas sofa.

"Aku merindukanmu, Jisoo."
Wanita itu meringis ketika Jungkook mulai mencium lehernya, menyesapnya dengan liar hingga menimbulkan bekas kemerahan.

"Jung, ku mohon lepaskan aku."

Habis sudah kesadarannya ketika Jungkook mulai memainkan jarinya, mengoyak miliknya yang sudah sangat basah.

"Kau tak bisa menolaknya, Ji."

Mengecup seluruh tubuh Jisoo, memberi tanda kemerahan yang begitu banyak membuat tubuhnya basah.

Jungkook melepaskan celana dalam nya menampakkan kejantanan yang berdiri tegak.

"Jung, harus nya kau sadar, kita sudah bukan siapa-siapa lagi uh.."

Tak mendengarkan ucapan Jisoo dan masih terus menggesekkan batang nya pada milik Jisoo yang sangat licin. Mencoba memberontak dengan mendorong tubuh pria itu, namun tak membuat pria itu menjauh. Jisoo memang merindukan sentuhan ini, tapi tidak untuk sekarang. Walaupun ia masih mencintai Jungkook meskipun itu sedikit, tapi ia tak ingin dianggap murahan dengan mempersilahkan Jungkook menyentuh tubuhnya.

Ia memejamkan mata menahan perih saat Jungkook mengisi tubuhnya dengan kejantanan yang besar itu. Mencekal kedua tangan Jisoo hingga membuat wanita itu tak bisa bergerak. Jisoo merasa di lecehkan oleh suaminya, melakukan semuanya dengan paksaan.

"Ji, aku merindukan lubang mu. Ugh."

Bergerak pelan namun sangat nikmat. Walaupun Jisoo sudah pernah melahirkan Junkyu, namun miliknya masih membungkus dengan sempurna, seperti milik Rose.

Jungkook menundukkan kepalanya melumat buah dada Jisoo yang di penuhi tanda miliknya.

Lalu mencengkram kedua paha Jisoo agar terbuka lebar menampakan miliknya yang bergerak keluar-masuk ke dalam surga milik Jisoo.

Jisoo mengigit bibirnya, menahan desahan yang sedari tadi ingin keluar, yang justru membuat pria itu kesal. Terus menghentakkan tubuhnya dengan kasar.

Nothing Like Us (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang