🍒13🍒

174 9 0
                                    

Tuk...tuk...tuk..

Nayla bangun perlahan tanpa menimbulkan suara berjalan pelan ke asal suara.

Dibawah sana seseorang membuat beberapa gerakan kode langsung di pahami Nayla.

Langsung bergerak keluar menemui orang itu dan pergi dari sana.

"Tuan, haruskah kita mengikuti nya" tanya orang sedari awal mengawasi setiap gerak gerik Nayla

"Tidak, awasi dari jauh jangan lakukan gerakan apapun menimbulkan kecurigaan Nayla. Selama Nayla baik saja mereka tidak perlu bergerak" Kata orang lain yang juga ikut mengawasi Nayla tidak lain vino .

Vino awalnya bersama Niall sedang membahas beberapa hal saat mendengar gerakan mencurigakan di luar sana

Niall menghubungi salah satu bawahan nya mengawasi diluar untuk memperhatikan lingkungan sekitar .

Tidak lama Niall menerima laporan bawahannya adanya sosok berdiri tidak jauh dari kamar Nayla. Niall memberitahu vino laporan yang di terima tanpa mengatakan apapun selain berdiri disini mengawasi nya.

🔹🔹🔹🔹

Diserahkan salah satu topeng di siapkan Marteen sebelumnya untuk menyamarkan identitas keduanya. Mereka sampai di gedung tujuan mereka.

Melalu jalan sudah di tandai sebelumnya Nayla bersama Marteen tiba di ruang utama gedung .

"Waktu kita tidak banyak, selesaikan semua secepat mungkin, disini semua hal yang kamu perlukan" ujar Marteen ingatkan Nayla tidak banyak waktu tersisa sambil di serahkan disk hitam ke tangan Nayla.

"Aku tahu" jawab Nayla diambil disk pemberian Marteen mulai mengakses  data yang mereka ingin kan.

Tidak ada suara lain selain suara ketikan jari Nayla memenuhi ruangan, mereka di pacu waktu. Selain itu Marteen merasa ini terlalu mudah bagi keduanya bisa langsung masuk di pusat gedung.

Setahu Marteen gedung ini punya tingkat keamanan sangat tinggi juga banyak jebakan di setiap tempat. Marteen yakin ada sesuatu yang salah.

Prok...prok...prok..

Suara tepukan tangan di sertai suara langkah bergema Marteen langsung melesat cepat tepat di samping Nayla.
"Tangkap" kata Marteen melemparkan sebuah pistol pada Nayla

"Bravo...suatu kehormatan bagi saya menerima kunjungan orang terhormat anda berdua" suara itu semakin dekat kearah mereka sekarang Marteen semakin waspada.

"Ini jebakan, sial, kau menemukan yang kita cari" Marteen tidak percaya rencana mereka gagal , dari awal Marteen sudah curiga tapi berusaha menepis siapa itu kecurigaan nya nyata dan berharap Nayla berhasil menemukan yang mereka cari.

"Di temukan" jawab Nayla tetap fokus pada layar komputer satunya tangannya menggenggam senjata Marteen berikan.

"Bagus..mereka sudah dekat hitungan mundur tiga, 3,2,1 mereka disini" bersamaan itu pintu yang di tutup terbuka dengan suara keras.

"Welcome my party...aku sudah menunggu kedatangan kalian sejak tadi"Marten menyambut kedatangan mereka

"Benarkah.. ini kehormatan bagi saya.. bagaimana sudah menemukan yang kau cari" katanya terselip senyum meremehkan matanya berkedip berbahaya..

"Apa yang di cari?..kami disini mengambil yang seharusnya jadi milik kami, bukan begitu Louis " kata marteen bermain sama senjata di tangannya, memberikan tatapan ejekan pada Louis.

Kedua tangan Louis terkepal erat sementara masih berpenampilan tenang di permukaan.

"Kau mengatakan sebuah omong kosong apa? Apa yang di ambil kembali, seorang Louis tidak pernah merampas punya orang , aku sendiri bisa memenuhi keinginan sendiri" sanggah Louis tidak mengakui sebaliknya dia bersikap tidak tahu.

You Are LovelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang