1. FRIENDZONE

10 2 0
                                    

Dengan jalan yang tergesa-gesa Nara memasuki pintu gerbang,seperti biasa dia datang ke sekolah agak terlambat.

Syukurlah setelah dia duduk di kursi kelas bel masuk berbunyi nara berhasil menghindari hukuman dari guru BK.

"jinan" teriak nara ke telinga lelaki yang sedamg tertidur si samping nya,lelaki itu hanya bergumam.

"woy..bu lia dateng tuh" ucap Nara sembari mengguncangkan lengan jinan.

Lelaki bernama jinan itu seketika langsung duduk tegap karena bu lia adalah adik dari mama nya "perasaan ini bukan pelajaran bahasa deh ra".

"Selamat pagi anak-anak" ucap bu lia di depan kelas "hari ini pak yanto tidak bisa masuk karena alasan satu dan lain hal jadi pelajaran pak yanto di tukar dengan pelajaran saya" ujar bu lia setelah itu dia meng-absen satu persatu murid yang hadir.

"jinan tolong pergi ke perpus ambilkan buku paket" titah bu lia setelah selesai mengabsen.

Jinan mengangguk lalu segera mengajak nara agar ikut dengan nya.

"lu kenapa ngajak gue sih kenapa ngga ajak aldi atau siapa kek" ucap nara sembari melepas tanganya dari jinan.

"lu kenapa sih ra?kok kaya nya pagi ini lu gak mood banget?" tanya jinan karena melihat perubahan wajah nara semenjak di dateng tadi.

"gak papa".

Sebenarnya hari ini nara sedang hilang semangat karena tadi pagi ayah dan ibu nya bertengkar entah apa yang mereka ributkan. Orang tua nara sangat gila kerja sampai-sampai anak nya saja tidak pernah mereka urus,setiap pulang kerja mereka selalu melampiaskan amarah nya karena lelah seharian kerja. Belum lagi ibu nya yang mau nara selalu unggul dalam bidang akademi,padahal nara tidak terlalu menguasai pelajaran tapi dia dipaksa untuk memahami semua pelajaran sampai-sampai dia harus ikut kelas tambahan atau les private.

Waktu bermain nara pun tidak ada dia harus diam-diam agar bisa pergi keluar dari rumah.

Setelah sampai di kelas mereka membagikan tiap meja dua buku paket. Lalu bu lia menjelaskan materi.

""""""""""

Istirahat kali ini nara hanya diam di kelas dia menidurkan kepala nya di meja sembari menutupi wajah nya dengan jaket jinan. Dia dan jinan berteman dekat dari pertama masuk sekolah sampai sekarang mereka sudah kelas 11.

Seseorang menganggu tidurnya dengan menepuk-nepuk pundak nya,nara hanya menghembuskan nafas berat dan menggiraukan kanya hingga dia tidak tahan dengan kejailan teman nya.

"AISH" nara beteriak kaget karena wajah jinan sangat lah dekat dengan wajah nya belum lagi dia memasang wajah yang abstrak dia menampol wajah jinan sangat keras.

"YAHHHH....Lu bisa nggak sih sehari aja enggak gangguin gue,gue lagi badmood tau enggak jangan sampe gue lempar lu keluar,ngerti" nara memutar bola mata nya kesal lalu dia mengganti posisi nya berlanjut tidur.

"Ra,lo kenapa?lagi dateng bulan yah perasaan ini belum waktu nya deh" jinan mencobe memastikan dengan melihat kalender mini di kolong nya,alasan jinan melingkari tanggal haid nara untuk jaga-jaga supaya dia tidak menganggu nara karena kalo sampai dia menganggu nara di hari dia dateng bulan sudah di pastikan jinana akan wasalam.

"lo lagi ada masalah keluarga yah ra? Tanya jinan.

Nara membuka mata nya ketika jinan berkata seperti itu dia langsung duduk tegak sembari menghela nafas berat. Jinan adalah lelaki yang perhatian terhadap nara dia langsung memeluk nara walau nara tidak memintanya.

"gue selalu ada buat lo Ra,jadi kalau ada apa-apa jangan sungkan buat cerita ke gue. Oke!!" ujar jinan dibalik punggung nara.

Dalam diam nara meneteskam air mata nya,betapa beruntung nya dia memiliki seseorang yang perduli dengan nya. Jinan adalah malaikat pelindung bagi nara,dia adalah pelarian nara ketika nara selalu dalam masalah.

######

Bel pulang sekolah berbunyi sekitar lima menit yang lalu,Nara dan jinan mereka berada di parkiran.

"Ra kita makan dulu yah gue laper nih" ucap jinan sembari memakaikan helm ke kepala nara.

Nara mengangguk "Aww" dia meringis karena jinan memukul helm yang dipakai nya "Yaaaaa..." teriak nara kesal lelaki itu hanya nyengir saja.

Terkadang perlakuan manis jinan kepada nya membuat nara salah mengartikan persahabatannya.

"hari ini lo ada les ra?" tanya jinan.

Nara mengangguk sembari meneguk air putih nya.

"pulang jam berapa?mau gue jemput?" tanya jinan lagi.

Nara menggelengkan kepala nya "enggak usah gue di jemput nyokap".

"lo tunggu di sini yah gue pergi bentar gak lama kok,oke" ucap jinan sembari beranjak pergi.

Tak lama jinan kembali dengan membawa dua es krim di tangan nya "nih buat lo".

Nara tersenyum kecil "makasih".

"mulai sekarang kalau kita lagi ada masalah kita harus saling cerita biar kita sama-sama tau permasalahan hidup kita,oke". 

"oke..makasih yah nan lo selalu ada buat gue" ujar nara begitu saja "seolah ada yang perduli sama gue".

"gue akan selalu ada di samping lo mau itu lo lagi di keadaan seneng atau sedih".

????????

Vote and komen.

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang