3.

1 0 0
                                    

Sinar matahari menembus ke arah jendela membuat Nara membuka mata nya disamping nya tante aliyah sudah tidak ada. Nara melihat kearah jam dinding jam menunjukan pukul 06:07.

Nara beranjak dari kasur nya lalu pergi keluar dia mendegar suara ibu nya dibawah.

Dan benar saja ibu nya ada di ruang tamu sedang mengobrol dengan tante aliyah.

"mamah" gumam nara.

"Nara ayo sekarang kita pulang,bu aliyah makasih yah sudah mengizinkan anak saya tidur di sini. Saya permisi" setelah mengucapkan itu siska langsung menarik tangan nara.

"tante nara pamit yah" ucap lisa sembari berjalan.

"iya sayang,hati-hati yah".

Di perjalanan nara hanya diam melihat ke arah luar jendela.

"Nara mamah gak suka yah kamu main kabur-kaburan kaya kemaren,kamu tau tadi malam papah kamu marah besar karena kamu enggak ada di rumah" ucap siska tetap fokus menyetir.

"kalau kamu sampai kabur-kaburan lagi seperti tadi mamah akan larang kamu bergaul sama jinan".

Nara menoleh ke arah mamah nya "mah,mamah tau cuma jinan sama keluarga nya yang perduli sama aku mah dia selalu ada buat aku kalaupun mamah ngelarang aku buat main sama jinan aku akan tetap melanggar mah,karena cuma dia yang ngerti perasaan aku". Ujar nara dengan lantang.

Setelah sampai di rumah nya nara lebih dulu turun dari mobil dia masuk ke dalam rumah dia menghentikan langkah nya karena indra memanggil nya.

"Nara".

Nara langsung berbalik dan menghadap papah nya "kenapa kamu kemaren enggak pulang kerumah?" tanya indra dengan nada dingin.

"Sekali lagi kamu tidur di rumah orang papah enggak akan biarin kamu keluar rumah,ngerti"

"emang nya papah peduli sama nara?enggak kan pah yang papah peduliin itu cuma pekerjaan papah. Apa nara pernah nuntut papah buat kasih perhatian ke aku?enggak kan pah,papah gak usah larang-larang nara lagi nara udah besar nara tau mana yang baik buat nara dan enggak". Ujar nya dengan nada tinggi tersirat di mata nya nara sangat kecewa.

"Berani menjawab kamu".

Plak.

Tamparan keras yang mendarat di pipi nara dengan tiba-tiba,indra adalah orang yang keras dalam mendidik anak. Sedangkan siska dia hanya terdiam di tempat nya

Nara mengusap pipi nya yang terasa panas lalu melirik siska "Mamah enggak belain aku?KENAPA MAMAH CUMA DIAM AKU DI TAMPAR PAPAH?" Tanya nara dengan berteriak.

Setelah itu nara pergi ke kamar nya dengan isak tangis nya,dia meninggalkan kedua orang tua nya.

:::::::-----:::::::

Minggu sore seperti biasa jinan dan teman-teman nya pergi untuk bermain basket. Di sekolah jinan adalah ketua basket yang sudah sering memenangkan perlombaan basket antar sekolah.

"Nara tumben gak dateng nan?" tanya aldi karena biasa nya nara selalu menemani jinan untuk bermain basket.

"enggak tau dari pagi dia gak bisa di hubungin" jawab jinan.

30 menit berlalu.... Jinan meyelesaikan latihanya dia duduk di pinggiran lapangan sembari memainkan ponsel nya dia mencoba menghubungi nara tetapi ponsel nara tidak aktif,membuat nya khawatir.

"Nan gue balik duluan yah" ujar teman-teman satu tim lain nya.

Jinan mengangguk setelah itu dia juga ikut beranjak dari duduk nya.

Ketika dia sedang melangkah menuju parkiran mata nya tidak sengaja melihat seseorang jatuh dari sepeda dengan cepat jinan pun pergi untuk menolong.

"lo gak papa?" tanya jinan sembari membantu gadis itu.

"aku gak papa kok. Makasih yah" ujar nya.

"kaki lo luka gue beliin plester dulu yah" tanpa menunggu jawaban jinan pun pergi untuk membeli plester dan obat merah.

Tak butuh waktu lama dia pun datang dan mengobati dengkul gadis itu.

"sekali lagi makasih yah" jinan hanya mengangguk "oh iya nama aku lisa" ucapnya sembari menjulurkan tanganya.

Jinan menerima tanganya "gue jinan".

"yaudah kalau gitu gue pamit yah" ucap jinan yang di angguki lisa.

Dia pun pergi ke parkiran untuk mengambil motor nyaa setelah dia memakai helm nya motor nya melaju dengan cepat.

!!!!!!!!!

Butuh 20 menit bagi jinan untuk bisa sampai ke rumah nara,dia turun dari motornya dan melangkah menuju pintu. Dia mengetuk nya.

"Selamat sore om" unar jinan ketika indra membuka pintu nya.

Dari atas nara seperti mendengar suara motor jinan dia mendekat ke jendela dan melihat keluar benar saja jinan ada disana.

"Nara nya ada om?" tanya jinan.

"Nara lagi ke rumah nenek nya" jawab indra.

"yaudah kalau gitu saya titip ini yah om buat nara" dia memberikan totebag yang berisi baju nara semalam.

Indra menerima nya lalu mempersilahkan jinan pergi.

Dari kamar nya nara melihat jinan yang seperti di usir oleh papah nya tatapan nara terfokus pada jinan meski lelaki itu sudah jauh dari area rumah nya.

"""""""

Besok nya jinan kembali datang ke rumah nara untuk berangkat bareng ke sekolah dia menunggu di depan gerbang rumah nara.

"tumben banget lo jemput gue" ucap nara setelah dia menemui jinan.

"gue khawatir tau ra kemaren lo ngga bisa di hubungin sama sekali gue kerumah lo juga kata bokap lo lo lagi ke rumah nenek lo" ucap jinan dengan wajah khawatir.

Nara tersenyum kecil "iyaa kemaren di sana enggak ada sinyal,sorry" ujar nara berbohong.

"yaudah buru naik nanti kita telat lagi" nara menganggu lalu naik keatas motor jinan.

Di perjalanan menuju sekolah jinan banyak cerita ke nara termasuk pertemuanya dengan lisa kemaren.

"Ra,kemaren gue ketemu cewek cannnntik banget".

Mendengar itu nara tampak tidak bersemangat dengan cerita jinan "oh iya" responya.

"iya...dia jatuh dari sepeda terus gue tolongin nama nya lisa,kalau sampe gue ketemu lagi sama tuh cewe gue bakal minta nomer telfon nya" ujar jinan sangat bersemangat berbeda dengan nara yang justru memutar bola matanya malas,apakah nara cemburu?.

?????????

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang