love 2

1.2K 178 23
                                    

Gun membuka matanya perlahan, pria mungil itu kemudian melirik jam mickey mouse yang berada di samping tempat tidurnya, masih menunjukkan pukul 6.30 pagi. Sejak bekerja, Gun jadi terbiasa bangun pagi. Pria mungil itu menguap lucu lalu kembali memejamkan matanya, berusaha untuk tidur lagi. Tidak sampai lima menit, matanya kembali terbuka, ia tidak bisa tidur lagi.

Pria mungil itu kemudian mengecek ponselnya, takut ada pesan atau telpon dari kekasihnya yang terlewatkan. Setelah Oab membatalkan makan malam dengannya, Gun memutuskan untuk makan malam sendiri dan menghabiskan waktunya dengan menonton beberapa series favoritnya, sampai pria mungil itu tertidur.

Setelah mengecek ponselnya, Gun menghembuskan nafas kecewa. Tidak ada satupun pesan atau telpon dari Oab, Gun sangat merindukan kekasihnya itu. Sejak Oab mendapatkan promosi di kantornya, ia jadi semakin sulit dihubungi. Dulu mereka akan selalu bisa menyempatkan waktu untuk makan malam berdua, tapi sekarang Oab sepertinya kesulitan membagi waktunya.

Hari ini Gun berencana akan memasak makanan kesukaan Oab dan membawanya ke kantor kekasihnya itu, untuk makan siang.

Gun akhirnya sampai di kantor tempat kekasihnya bekerja. Pria mungil itu mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Oab, namun telponnya malah dialihkan. Setelah beberapa menit menunggu, Gun akhirnya melihat seorang pria dari kejauhan. Ia bisa mengenali pria itu dari postur tubuhnya, tentu saja itu kekasihnya.

Gun kemudian berlari kecil menghampiri Oab. Oab terkejut saat melihat pria mungil itu tiba-tiba saja berada di kantornya.

"Gun ? Apa yang kau lakukan disini ?" Gun mengangkat kotak bekal makan siang di tangannya.

"Aku membawakan makan siang untukmu" Pria mungil itu tersenyum manis, membuat lesung di pipinya tercetak indah.

"Trimakasih sayang, tapi kau tidak perlu repot-repot sampai membawanya kesini" Oab mengusap kepala pria mungil itu dengan sayang.

"Makan siang denganku ya ?" Gun melingkarkan tangan mungilnya di lengan Oab.

"Maaf ya sayang, aku diminta tuan Juntapun untuk menemani koleganya makan siang dan aku tidak bisa menolaknya"

"Baiklah kalau begitu, tapi jangan lupa habiskan makan siangmu ya" Pria mungil itu berusaha tersenyum, namun sorot kekecewaan dimatanya terlihat jelas. Gun tau kalau kekasihnya itu salah satu karyawan kepercayaan boss-nya, Gun selalu berusaha mengerti posisi Oab dan pada akhirnya lebih memilih untuk mengalah.

"Pasti ku habiskan. Aku pergi dulu ya, orangnya sudah menunggu" Oab mengecup singkat kepala pria mungil dihadapannya itu sebelum meninggalkannya.

Gun kembali menghembuskan nafas kecewa, sebenarnya ia berniat untuk mengatakan pada Oab kalau dia baru saja dipecat dari pekerjaannya, namun ia mengurungkan niatnya saat melihat kekasihnya sangat sibuk. Gun hanya tidak ingin menambah beban pikiran kekasihnya itu.

Gun melirik jam yang melingkar di tangannya, sedetik kemudian ia teringat sesuatu. Persediaan makanan di apartemennya mulai habis, pria mungil itu lalu memutuskan untuk ke supermarket dan membeli bahan makanan serta beberapa keperluan lainnya.

***

Gun sedang mendorong trolinya yang hampir penuh, menuju ke lorong tempat berbagai macam susu berada. Gun mendongakkan kepalanya, orang gila mana yang meletakkan kotak susu setinggi ini. Pria mungil itu kemudian berjinjit, tangan mungilnya berusaha menggapai kotak susu itu namun usahanya sia-sia. Tapi seperti yang kita tau, Gun Atthaphan Phunsawat adalah orang yang tidak mudah menyerah.

Hampir 5 menit pria mungil itu berusaha untuk mengambil kotak susu di atasnya. Sejak tadi tidak terlihat karyawan atau seseorang yang bisa dimintai tolong dan pria mungil itu mulai kelelahan. Tiba-tiba Gun mencium aroma mint yang menenangkan, diikuti dengan sebuah tangan yang terjulur untuk mengambil kotak susu diatasnya, kemudian memberikan kotak susu itu pada Gun. Pria mungil itu segera membalikkan badannya untuk melihat orang yang sudah menolongnya.

Accidentally in Love (OffGun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang