Dering ponsel memaksa Gun untuk membuka matanya, pria mungil itu melirik jam yang berada di samping tempat tidurnya, masih menunjukkan pukul 03.00 dini hari. Ia mengambil ponselnya yang terus berdering, tertera nama "Singa Tua" di layar ponselnya yang berkedip.
"Apa ?"
"Kau sudah tidur ?"
"Menurutmu ? Ada apa ?" ketus pria mungil itu
"Besok siang kita ada meeting " Gun menarik nafasnya dalam-dalam, kepalanya seperti akan meledak saat itu juga
"Off Jumpol, memangnya kau tidak bisa menunggu untuk menyampaikan ini di kantor besok ? Kau gila ?! Ini masih jam 3 pagi !"
"Aku hanya ingin mengingatkanmu"
"ADULKITTIPORN SIALAN, KU PASTIKAN KAU MASUK NERAKA !" teriak pria mungil itu frustasi, lalu sambungan telpon terputus. Off menatap layar ponselnya lalu sedetik kemudian pria tampan itu tersenyum, manis sekali. Tanpa Off sadari, dia banyak tersenyum akhir-akhir ini.
Off sebenarnya tidak tau kenapa dia memutuskan untuk menelpon pria mungil itu di jam tiga pagi. Padahal Off baru saja mengantar Gun pulang tadi siang, yang Off tau dia hanya ingin mendengar suara pria mungil itu.
Keesokan harinya, Off hendak mengajak Gun untuk pergi namun ia malah mendapati pria mungil itu sedang tertidur di meja kerjanya. Off memperhatikan pria mungil itu dan sedetik kemudian ia tersenyum, jantungnya kembali ribut seperti biasa. Bagaimana bisa dia tetap terlihat seperti seorang malaikat saat tertidur seperti ini ?
Off tiba-tiba teringat kejadian malam itu, malam dimana ia menyaksikan cahaya pria mungil dihadapannya ini mulai meredup. Mata yang selalu bersinar dengan indahnya seperti direnggut dan digantikan dengan sorotan kekecewaan yang menyakitkan.
Sejak malam itu, Off bersumpah tidak akan pernah membiarkan sorot kekecewaan itu terpancar lagi dari mata pria mungilnya. Ya, Off Jumpol sudah jatuh sepenuhnya dalam pesona seorang Gun Atthaphan, bahkan jauh sebelumnya. Bagi Off, hanya Gun satu-satunya yang terasa nyata di dunia yang penuh dengan kegilaan ini. Gun seakan memiliki cahayanya sendiri. Cahaya yang mampu menuntun Off untuk masuk ke dunia yang hanya milik Gun saja dan Off tau, dia tidak akan pernah tersesat di dalamnya.
Off mengusap perlahan kepala pria mungil dihadapannya, kau benar-benar tidak mengingatku ya ? Gun mengernyit, mulai terusik dalam tidurnya. Sedetik kemudian matanya terbuka, Gun sedikit terkejut saat melihat Off sudah berada di depan meja kerjanya.
"Apa kau selelah itu sampai tertidur di meja kerjamu ?"
"Tanyakan saja pada orang gila yang mengganggu tidurku di jam 3 pagi" ketus pria mungil itu.
"Kau sudah menyiapkan berkas yang ku minta tadi ?" Gun menganggukan kepalanya dengan lucu
"Kalau begitu kita berangkat sekarang" lanjut pria tampan itu
"Tunggu sebentar" Gun menghampiri Off, lalu merapikan dasi pria tampan dihadapannya yang sedikit miring.
"Ayo berangkat sekarang" Gun tersenyum manis, membuat lesung pipinya tecetak indah. Gun tidak tau, kalau senyumannya itu bisa membuat hati pria tampan dihadapannya ini berantakan.
***
Off menghentikan Bugatti hitamnya di depan sebuah Mall ternama di Seattle, lalu memberikan kunci mobilnya pada petugas valet.
"Meeting-nya disini ?" Gun kembali memastikan kalau mereka berada di tempat yang benar
"Ya, meeting-nya di salah satu restoran di mall ini"
Gun lalu mengikuti Off yang memasuki sebuah restoran mewah, terlihat beberapa pria ber-jas rapi sudah menunggu mereka.
Beberapa jam kemudian, meeting akhirnya selesai dan di tutup dengan kontrak kerjasama yang menjanjikan. Off memperhatikan pria mungil di sampingnya yang terus tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Accidentally in Love (OffGun)
RomanceGun Atthaphan Phunsawat saat ini berusia 23 tahun dan ia bekerja disebuah restoran Italy di Seattle. Gun memiliki kekasih bernama Oabnithi, hubungan mereka sudah berjalan selama 4 tahun. . Off Jumpol Adulkittiporn adalah pria dingin perfeksionis be...