Binar candra tergambar dalam mangata. Deru ombak saling bersahutan, diiring semilir angin yang membawa aroma segar dan menenangkan. Ruangan dengan cahaya redup menjadi saksi bisu sebuah peristiwa. Dua butir ‘beras’, akhirnya kembali bertemu. Mereka berasal dari tanah yang sama, tangkai serupa, dan intinya, mereka berdua bersaudara.
Beras1 tersenyum, memandang saudarinya yang tidak terlalu banyak berubah setelah bertahun-tahun tidak bertemu karena harus menempuh pendidikan di kota yang berbeda. “Saudariku, bagaimana masa kuliahmu di Kota Fisika?”
“Sangat menyenangkan,” jawabnya ceria. “Bagaimana denganmu? Aku rasa kau sangat menyukai kehidupanmu di Kota Kimia karena sekarang kau terlihat lebih berisi dan ‘hangat’.”
“Kau ini!” Beras1 memutar bola matanya. “Tapi, kuakui kau terlihat semakin halus dan seputih saat kita muda.”
Beras2 menggeleng malu-malu, “Iya. Setelah lulus di kota fisika, aku menjadi Tepung Beras.” Jeda sesaat. “Lalu, kalau tidak salah kau menjadi Nasi, kan?”
Ia mengangguk, senyum merekah di bibirnya yang tipis. “Aku berencana untuk melanjutkan studiku di Kota Kimia lagi. Saat lulus, aku akan menjadi Nasi Basi. Kalau tidak salah, kau akan melanjutkan studi juga?”
“Ah itu ....” Tepung beras menunduk dalam-dalam. Takut menatap saudarinya yang mulai menatapnya heran. “A-aku harus meminta maaf karena ... harus mengingkari janji itu.”
“Kenapa?”
“A-aku bertemu orang yang kucintai saat kuliah dulu.” Buru-buru ia menutup wajahnya yang memerah. “Walau beda jurusan, kami bertemu secara kebetulan dan berencana untuk menikah di masa depan. Jadi--”
Nasi tiba-tiba berdiri, dan kedua tangannya melingkar di tubuh yang lebih kecil itu lalu berseru, “Kenapa tidak bilang dari tadi! Aku sangat senang! Jika boleh jujur, aku juga punya seseorang yang kusukai dan tahun ini kami berada di jurusan yang sama!”
“Be-benarkah? Siapa orang yang beruntung itu?”
“Dia Susu. Kami masuk jurusan fermentasi dan dia akan menjadi Keju! Bagaimana dengan pasanganmu?”
“Namanya Embun.” Tepung beras membalas pelukan tersebut, menambah kehangatan yang ada. “Semoga kita bisa berhasil, ya!”
“Pasti!”
Begitulah, kisah dua butir beras yang kini mulai menyusun rencana masa depan mereka untuk meraih kisah cinta masing-masing.
* * *
Pratinjau
Aku nggak ada ideeeee :” //nangis sesenggukan
Untuk menebus rasa bersalahku pada kalian, kali ini aku akan memberikan pratinjau dengan materi yang lebih jelas. Dan ... tidak sesingkat biasanya.
1. Sifat dan Perubahan Fisika
Dapat diukur dan diamati tanpa mengubah susunan atau identitas suatu zat.
Contohnya warna, titik leleh, titik didih, dan kerapatan.
Di cerita absurd di atas, contoh perubahan fisika itu:
Beras --> Tepung Beras
Uap Air --> EmbunUntuk perubahan Beras-->Tepung Beras, dia mengalami perubahan fisik dengan cara ditumbuk. Tepung beras susunan atomnya masih sama, hanya berubah menjadi serbuk (kerapatannya berkurang).
Kalau perubahan Air-->Embun, dia mengalami perubahan fisik dengan proses mengembun. Susunan atomiknya masih sama juga (H2O), tapi bentuknya saja yang berubah dari gas (g) menjadi cair (l). Es batu juga sama. Hanya penampilannya saja yang berubah.
2. Sifat dan Perubahan Kimia
Untuk mengamati sifat ini, kita harus melakukan perubahan kimia.
Contohnya:
Beras dimasak jadi nasi.
Nasi menjadi basi.
Susu difermentasi jadi keju.Kalian pasti mungkin pernah berpikir kenapa beras dimasak jadi nasi itu perubahan kimia bukan fisika? Nasi itu beras yang berubah fisiknya juga, kan?
Menurutku ... MENURUTKU, ya. Setelah nyari jawaban ke sana kemari dan hampir disesatkan dengan orang-orang yang bilang itu perubahan fisika--karena memang ada perubahan fisikanya (malah bisa dibilang mayoritasnya), tapi tentu kita perlu nyari perubahan akhir, proses beras dimasak menjadi nasi itu termasuk perubahan kimia!
Walaupun memang terdengar seperti perubahan fisika (btw, memasak air itu proses fisika, ya, Kawan-Kawanku tercintah).
Saat dimasak, beras--patinya--akan mengalami proses hidrolisis (pemecahan senyawa kimia melalui penambahan air) menjadi rantai yang lebih pendek karena airnya terabsorpsi ke dalam dan wala! Jadilah nasi.
Mudahnya, sih, gitu.
Kalau nggak kebayang, harus bayangkan!
Beras (dimasak dengan ditambah air) --> air terabsorpsi (diserap, ini perubahan fisika btw) --> molekul pati di beras menyerap/memerangkap air --> ”pemutusan” molekul dibantu reaksi thermal (ini hidrolisisnya)
Kalau nasi menjadi basi ini karena adanya bakteri pembusuk. Kalau keju karena ada proses pemecahan karbohidrat di susu oleh bakteri atau jamur.
Secara singkat, perubahan kimia ini akan memiliki zat yang baru dan berbeda dari semula.
Sampai sini sudah mulai tercerahkan belum?
Belum? Masih agak bingung.
Hiyih. Aku tetep lanjut, ya //digampar masa
Kalau dirangkum, ini perbedaan perubahan fisika dan perubahan kimia.
Perubahan Fisika:
- Tidak menghasilkan zat baru (susunannya masih sama), contohnya Tepung Beras masih (C6H10O5)n--walaupun sebenarnya beras bukan senyawa dan terdiri dari beberapa unsur juga senyawa lain, tapi beras adalah sumber karbohidrat berupa amilum/pati yang paling sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari--juga es batu, embun, dan uap air yang masih memiliki rumus kimia H2O.
- Sifat zat yang dihasilkan memiliki karakteristik yang sama dengan zat sebelumnya. Contohnya beras menjadi tepung masih berwarna putih juga hambar, serta air berupa cair, padat tidak beracun untuk makhluk hidup).
- BIASANYA bersifat reversible (dapat kembali ke zat awal/perubahan satu arah). Contohnya es batu bisa dicairkan kembali menjadi air, begitupula air yang bisa dibekukan lagi.
- Contoh lain perubahan fisika di kehidupan sehari-hari: pakaian yang basah dijemur; kain yang berasal dari benang; kue yang terbuat dari tepung; guci yang terbuat dari tanah liat; campuran air garam; dll.
Perubahan Kimia:
- Menghasilkan zat baru. Contohnya nasi dan keju yang sudah memiliki rumus kimia yang berbeda.
- Sifat zat yang dihasilkan akan berbeda dengan zat sebelumnya. Contohnya: susu yang menjadi keju, di mana susu berwarna putih dan manis agak hambar, sedangkan keju berwarna kekuningan dan asin; Natrium dan Klor beracun, tapi saat menjadi garam dapur (NaCl) bisa dikonsumsi.
- Biasanya bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke zat semula/reaksi satu arah). Contohnya nasi basi tidak bisa diselamatkan //hiyaa.
- Contoh lain perubahan kimia di kehidupan sehari-hari: fotosintesis; kayu/kertas yang dibakar menjadi abu; besi berkarat; proses pencernaan; keledai jadi tahu; dll.
Kurasa ini cukup. Kalau belum paham, coba baca sekali lagi secara perlahan.
Bagi yang sudah paham, MiHa ada satu pertanyaan untuk menguji pemahaman kalian untuk materi ini //tsah
“Telur rebus itu merupakan perubahan fisika atau kimia?”
Hayolo.
Sekian sub-bab yang bisa kutulis kali ini. Semoga bermanfaat dan tolong maafkan semua keabsurd-an dari yang sudah mendarah daging ini.
See ya!
p.s: jawaban akan diberikan pada akhir chap berikutnya. Oh, ya! Ingat setelah ini akan ada kuis. Jadi, dimohon pelajari keempat sub-bab di bab 1 ini, kay!
Papoy!
3 April 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan di Kota Kimia - Jilid 1
RandomHai, para Pejuang Kimia! Jika kalian menemukan work ini di antara jutaan cerita di Wattpad, selamat! BERARTI ANDA DIBERI PENCERAHAN UNTUK BELAJAR! Haha! //plak Tulisan yang pernah hiatus kurang lebih empat tahun ini akan kuusahakan untuk dilanjutka...