● Bunga Anyelir Putih dan Merah Muda ●

128 20 3
                                    

Pagi itu sangat cerah, awan putih enggan berkumpul sehigga menyisakan cahaya matahari yang menyinari permukaan bumi dengan leluasa. Burung – burung berkicau bersahutan seolah – olah mereka berbagi kabar tentang indahnya pagi itu. Titik – titik air yang bertengger pada dedaunan sisa hujan semalam mulai berjatuhan mengikuti gravitasi bumi.

“Baiklah kucing manis, sekarang makanlah snack ini dan nikmati susunya yah. Hari ini aku akan pergi sebentar jadi kau akan kutitipkan ke tetanggaku yah.”

“Miaawww”

Kucing itu kemudian melahap snack yang ada di depannya. Sedangkan pemuda yang memberinya makan tadi. Kini sudah berdiri di ruang makan dengan sepotong roti di piringnya yang ada di meja makan. Tangan kanannya memegang pisau. Kemudian ia ambil selai coklat kesukaannya. Membuka penutup wadah selai coklat itu kemudian mengambil sedikit selai dengan ujung pisaunya dan mengoleskan selai tersebut ke roti yang ada di piringnya. Sesekali mulutnya menggumamkan beberapa lirik lagu dan bersenandung.

Saat dirasa permukaan rotinya telah berubah semua menjadi berwarna coklat, ia melipat rotinya dan memasukkannya ke dalam mulutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat dirasa permukaan rotinya telah berubah semua menjadi berwarna coklat, ia melipat rotinya dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Kakinya kini sudah melangkah mengambil susu yang ada di dalam lemari pendingin di sebelah meja makannya. Tangannya meraih gagang pintu lemari pendingin dan menariknya. Kemudian tangannya masuk mengambil sebotol susu putih yang kini ia letakkan di meja dan tangannya menutup pintu lemari pendingin itu. Pemuda itu bukannya tidak tahu table manner hingga memakan roti sambil berdiri. Ia tau betul bagaimana makan yang baik sesuai table manner. Namun, ia hanya terbiasa, terbiasa terburu – buru setiap pagi sebelum berangkat ke kampus.

Kegiatan rutin paginya selalu dia awali dengan membersihkan dan merapikan rumahnya. Mulai dari melipat selimutnya, merapikan kasurnya, mengambi dedaunan yang jatuh mengotori halaman di luar, membersihkan debu di setiap ruangan, dan terakhir menyapu bersih lantai rumahnya. Setelah itu ia mandi dan berpakaian. Biasanya saat ia bangun kesiangan, ia akan hanya merapikan kamarnya dan segera mandi dan berpakaian. Saat dirasa waktunya cukup, ia akan memasak untuk sarapan sekaligus makan siang yang ia kemas dalam lunch boxnya. Namun, saat waktu sudah enggan bersahabat dengannya, ia hanya akan makan sepotong roti dan meneguk segelas susu seperti pagi ini.

Sebenarnya 2 bulan ke depan ia mendapat libur semester yang panjang, tapi hari ini nampaknya cuaca di luar sangat bagus untuk mengunjungi kedua orang tuanya setelah sekian lama tidak bertemu karena tugas – tugasnya yang menggunung. Setelah ia menyelesaikan sarapannya. Ia mengambil backpack kesayangannya mengecek kembali apakah ada peralatan listrik yang menyala, mengecek seluruh keran air di dalam rumah, dan terakhir menggendong kucing kelabu itu dengan tangan kirinya dan mengunci pintu rumah dengan tangan kanannya.

Pemuda itu memang penyayang binatang apalagi kucing. Tak heran jika beberapa kali ia akan membawa kucing yang terluka pulang ke rumah kemudian setelah sembuh ia akan melepaskannya kembali ke tempat ia menemukan kucing itu. Suatu ketika kucing yang ia temukan mengalami luka parah sehingga ia harus membawa ke dokter hewan terdekat. Si dokter hewan bertanya bagaimana kucing itu bisa terluka. Namun, pemuda itu menggelengkan kepalanya dan mulai bercerita bagaimana ia menemukan kucing yang terluka parah itu. Lawan bicaranya tercengang mendengarkan ceritanya, bagaimana bisa ada manusia yang mau membiayai kucing liar yang terluka ini. Ya, saat itu biaya yang dibutuhkan untuk penanganan kucing itu cukup besar. Namun, pemuda itu tetap membayar seluruh biayanya sehingga si dokter hewan itu terheran – heran akan kebaikan pemuda itu. Pekan selanjutnya, pemuda itu datang lagi membawa kucing lainnya yang terluka cukup parah. Ketika pemuda itu akan membayar, dokter hewan itu menolak sambil tersenyum.

Fallen Angel 《Banginho/Minchan AU》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang