4 (B). Pesta Minum Teh

1.1K 273 6
                                    

Buat yang gak sabar baca ceritaku sampai selesai, semuanya sudah selesai dan bisa kalian pesen baik cetak, ebook dan PDF untuk beberapa cerita. Bisa hubungi no 081917797353.

Jangan lupa tinggalkan jejak and happy reading



💗💗


Sementara itu, di kediaman Eilaria, Gabriella yang tengah melihat sang kakak bersiap-siap tidak tahan untuk tidak bertanya. "Kau jadi akan pergi?"

"Seperti yang kau lihat," Eilaria merapikan kerah baju dan rambutnya. Memastikan penampilannya sudah sempurna seperti biasanya.

"Apa yang akan kau lakukan disana?"

"Tentu saja mempromosikanmu pada para wanita yang tengah mencari calon istri untuk putra mereka," Eilaria berbalik menatap sang adik. "Pertemuan seperti ini juga menguntungkan untuk kita Gabby. Dengan semakin sering aku menghadiri pertemuan dengan para wanita itu maka mereka akan semakin mengenalku dan terus mengirimkan undangan pesta pada kita. Aku juga bisa dengan leluasa mencari informasi tentang kandidat pria yang pantas menjadi calon suamimu."

"Mungkin kau juga bisa sekalian mencari calon suamimu sendiri, Eil."

Eilaria menoleh pada sang adik. "Iya, tentu. Aku pasti akan melakukannya."

Gabriella tahu Eilaria berkata seperti itu hanya untuk menyenangkan dirinya, tapi tetap saja ia merasa senang. Ia berharap sang kakak bisa mendapatkan informasi mengenai pria yang juga pantas bersamanya.

"Kereta sudah menunggumu. Ayo keluar. Kau tentu tidak ingin terlambat, bukan?"

"Tentu saja," bersama Gabriella, Eilaria keluar menuju kereta yang tengah menunggunya. "Sampai bertemu sore nanti, Gabby. Istirahatlah."

"Baik. Hati-hati."

Eilaria tersenyum dan langsung menaiki kereta yang kini berjalan pelan membawanya menuju kediaman Lady Amelia. Wanita paruh baya yang dikenalnya beberapa malam ini mengundangnya datang hari ini dan Eilaria tidak mungkin melewatkannya karena inilah yang diinginkannya. Menghadiri setiap pesta yang mengundang dirinya agar bisa mengetahui informasi terkait para pria yang menghadiri season kali ini.

Sesampainya di kediaman Lady Amelia, Eilaria di sambut ramah oleh sang tuan rumah. Ia dikenalkan pada hampir semua tamu yang datang lalu mereka membicarakan banyak hal terkait para wanita dan pria yang mereka miliki. Eilaria mendengarkan dengan seksama setiap pembicaraan yang dilakukan.

Tidak ada para wanita dan pria yang tengah mencari pasangan yang hadir karena pesta ini memang diadakan khsus untuk para orang tua dan pendamping agar mereka bisa lebih saling mengenal dan menentukan kandidat calon suami atau istri yang pantas untuk putra dan putri mereka.

Ketika tengah asyik mengikuti perbincangan para wanita yang saat ini tengah membicarakan beberapa pria yang sebaiknya di hindari di season kali ini, Lady Amelia datang dan menghampiri Eilaria. Ada tiga wanita cantik yang berada di belakang Lady Amelia. Wanita paruh baya yang baru pertama kali ini di lihat Eilaria.

"Jadi Eilaria sayang, perkenalkan ini adalah Lady Myrtle Charles Alexander Ayden, istri dari Marquess of Dearne," setelah Eilaria memberi hormat Myrtle, Lady Amelia kini beralih mengenalkan Charlotte. "Ini adalah Lady Charlotte Arthur Briley Fletcher istri dari Viscount Threntham," Eilaria kembali memberi hormat. "Dan ini adalah Lady Catherine Phillip Alexander Hendon, istri dari Earl of Winchelsea."

Eilaria yang teringat siapa tiga wanita yang baru saja dikenalkan Lady Amelia sontak terkejut. Pasalnya ia memang sudah sering mendengar tentang pertalian keluarga itu serta betapa berpengaruhnya keluarga mereka, tapi baru kali ini ia bisa bertatap langsung dengan para wanitanya. Sungguh keberuntungan yang sangat tak terduga.

"Senang bertemu dengan anda semua, My Lady. Saya Eilaria Claypole," Eilaria memperkenalkan dirinya dengan sopan.

"Kau terlihat sangat muda, siapa yang kau dampingi Eilaria?" tanya Charlotte heran. Bukan tanpa sebab karena memang yang hadir saat ini adalah para wanita paruh baya dan kehadiran Eilaria di tengah mereka jelas menarik perhatian semua orang termasuk Charlotte.

Eilaria tidak langsung menjawab. Ia bersikap seolah-olah ia sedih dan tidak sanggup menjawab ketika mendengar pertanyaan Charlotte. Sejujurnya, ia sama sekali tidak sedih hanya saja ia ingin menarik perhatian para wanita yang baru saja dikenalkan Lady Amelia agar bersimpati padanya.

"Eilaria adalah seorang janda, Lady Charlotte dan dia disini untuk menemani adiknya yang tengah mencari pasangan."

"Janda?" Myrtle berkomentar. "Kau sangat cantik sayang, bagaimana mungkin di usiamu yang semuda ini kau sudah menyandang status sebagai janda? Mantan suamimu pasti buta karena melepaskan wanita seperti dirimu."

"Terima kasih atas pujiannya My Lady, tapi suami saya tidak meninggalkan saya atas kemauannya. Saya menjadi janda karena suami saya sudah lebih dulu di panggil Yang Maha Kuasa."

"Oh Tuhan, maafkan kami, sayang," Chaterine menepuk lengan Eilaria pelan. "Kami tidak bermaksud mengungkit apa yang pernah kau alami, kami hanya penasaran karena kau terlihat begitu muda."

"Tidak apa, My Lady, saya mengerti."

Lady Amelia tersenyum. "Jadi Lady sekalian, seperti yang aku katakan sebelumnya, Eilaria ini juga tengah mencarikan calon suami untuk adiknya. Mungkin kalian bisa menjadikan adiknya salah satu kandidat calon istri untuk putra kalian."

"Ide yang bagus," kata Myrtle. Ia segera menarik Eilaria untuk duduk bersamanya dan juga Lady Amelia, Charlotte dan juga Catherine. "Jadi ceritakan pada kami mengenai adikmu karena kami memiliki tiga pria lajang yang siap untuk di nikahkan, sayang."

Eilaria tersenyum lembut dan mulai menceritakan mengenai sang adik. Ia tentu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan langka yang saat ini datang padanya. Ia sudah lama tahu tentang keluarga besar ketiga Lady senior yang saat ini duduk di depannya. Ia tahu bagaimana berpengaruh dan kayanya keluarga mereka, dan suatu kebanggaan baginya karena ketiga Lady itu terlihat antusias mendengarkan ceritanya mengenai Gabriella.

Eilaria yakin semua orang juga pasti ingin menjadikan para pria di keluarga itu sebagai suami dari putri mereka termasuk dirinya. Jadi sekali lagi ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang saat ini di datang padanya.

Ini kesempatan bagus baginya. Jika takdir berpihak kepadanya, maka Gabriella akan mendapatkan kehidupan seperti yang diharapkannya selama ini.






💗💗
15042021

(PO) Sang Viscount (Season series #5)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang