Part 5

4K 312 52
                                    

Ben menghujam Letta dengan kasar untuk meluapkan amarahnya. Ia kehilangan akal sehat, bahkan ia tidak memedulikan Letta yang terus menangis kesakitan karena perbuatannya.

Hingga setelah ia mencapai kepuasan serta membuat milik Letta berdarah-darah, barulah ia menyadarinya. Pikirannya semprawut karena memikirkan Kezia.

"Sayang... " Panggilnya kepada Letta, lalu melepas penyatuannya

"Sakit Ben... " Letta terisak pelan.

"Maaf sayang, maafkan aku." Ben segera melepas pengaman yang ia pakai, lalu memanggil dokter untuk memeriksa keadaanya. Ben memeluk Letta setelahnya. Bukankah ini yang ia inginkan? Bersatu dengan Letta? Lalu kenapa hatinya justru gundah?

"Kamu kenapa sih Ben?" Tanya Letta lembut. Letta mengusap wajah Ben, dan memandangnya penuh tanya. Letta tahu Ben sedang memikirkan sesuatu.

"Maaf telah menyakitimu." Ben mencium matanya yang berair.

"Asal itu bisa membuatmu lebih baik, aku tidak masalah." Letta memberikan senyuman hangat. "Aku baik-baik saja."

Ben pun membelai milik Letta yang terlihat lecet, lalu beranjak memjilati darah yang berada disana dengan lembut. Letta meringis kesakitan. Perih, namun ada kenikamatan didalamnya.

Mereka bertahan di posisi itu untuk beberapa saat. Ben terus mengulum bibir bawah Letta dengan intens. Namun tak seperti biasanya, ia justru berfantasi bahwa Kezia lah yang sedang ia jamah. Ini adalah fantasi pertama Ben untuk Kezia setelah puluhan tahun bersahabat.

Hingga setelah mendengar ketukan pintu, Ben melepas pagutannya. Ia membantu Letta berpakaian kembali, lalu membiarkan dokter memeriksanya.

Pikirannya benar-benar di kuasai Kezia saja sekarang. Tapi kenapa baru sekarang ia merasakan ini? Kenapa setelah Keiza berpaling darinya? Apa ini semacam karma?

*****

Kezia memeluk lengan Jacob di sepanjang acara makan malam, yang keduanya dan keluarga besarnya selenggarakan. Acara untuk mengumumkan pernikahan serta pertunangan mereka yang semakin dekat.

Kezia terus mengulas senyum yang begitu lebar. Terlihat bahagia dan manis. Begitupula Jacob yang tak pernah melepas pelukannya pada pinggang kekasihnya itu.

Gaun dan jas yang mereka kenakan juga seragam. Merah maroon. Warna kesukaan Kezia, juga kesukaan Jacob ketika Kezia yang mengenakannya. Mereka terlihat sangat serasi.

Ben datang bersama Letta malam ini. Rautnya sendu ketika mendengar berita pernikahan mereka, akan di laksanakan sebulan lagi. Harusnya ia yang menjadi calonnya kan? Tetapi Jacob yang menggantikannya sekarang.

Bukannya ini yang ia inginkan? Sialnya Ben tidak menginginkannya lagi. Ia tidak ingin Kezia menjadi milik pria lain.

Masih ada waktu sebelum hari pernikahan itu datang. Ben akan merebut Kezia kembali dari Jacob. Tidak mungkin Keiza sudah sepenuhnya move on. Ben yakin, Kezia masih mencintainya.

Jacob dan Keiza menghampiri mejanya. Ben mencoba bersikap biasa saja. Ia megulas senyum yang terkesan di paksakan.

"Kalian datang?" Tanya Jacob ramah. "Thanks Ben, karena kamu kami akan segera bersatu. Aku menemukan tambatan hati yang selama ini aku cari."

"Aku senang kalian bersama. Semoga langgeng." Ben memeluk Jacob.

"Selamat my princess, semoga kamu bahagia." Ben memeluk Kezia. Diam-diam ia meremas pantat Keiza dengan sensual, lalu berbisik pelan... "Aku akan merebutmu kembali darinya."

Kezia spontan melepaskan diri dengan badan gemetar. Apa maksud Ben baruasan? Ia lalu memeluk Jacob erat, dan mengajak pria itu pergi tanpa menghiraukan Ben lagi.

Melihat Kezia ketakutan dengannya, membuat Ben merasa bersalah. Entahlah, Ben benar-benar porak-poranda karena cemburu.

Letta hanya turut tersenyum bahagia mendengar kabar pernikahan mereka. Letta tidak berani menatap Kezia. Ia merasa tidak enak karena telah menjadi orang kedua selama ini. Meskipun Ben selalu berkata tak pernah mempunyai hubungan dengan Kezia selain sahabat, tetap saja ia masih merasa canggung.

Selain itu, Letta merasa tak nyaman ketika menatap Jacob. Bukan tanpa alasan, tapi karena Jacob adalah mantan kekasihnya.

Tidak banyak yang tahu tentang hubungan itu. Mereka pacaran diam-diam.

Dahulu mereka putus, karena ibunda Jacob selalu saja menghinanya. Ia dianggap tak pantas karena miskin. Dan Letta tidak tahan dengan hal itu. Maka dari itulah ia menghilang begitu saja dari Jacob, lalu menjalin hubungan dengan Ben. Ia bercinta dengan Ben di acara kelulusan sekolah, dan disaksikan sendiri oleh Jacob saat itu.

Hal itulah yang mungkin membuat Jacob sangat membencinya. Bahkan bersikap seolah tak pernah mengenalnya.

Setelah melihatnya bercinta dengan Ben, Jacob memutuskan ke Amerika untuk melanjutkan study. Mereka tidak pernah lagi berbicara atau berinteraksi sejak saat itu, hingga saat ini.

"Aku bahagia kamu sudah menemukan orang yang tepat Jacob." Gumamnya pelan.

*****


Buat yang nggak sabar nungguin repost bisa pembelian lebih dulu yah!

Bisa di beli di GooglePlay dengan judul Cam We Back 2

Karya Karsa dengan judul Sexy Destiny.

Harganya murah kok hanya 19.800 rupiah.

Tapi cerita ini akam aku repost sampai tamat kok 🥰



Can We Back Season 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang