VENGANZA
━━━━━━━ •• ━━━━━━━
Warning!
Mature content 17+This story contains scenes of violence including acts of terror, execution-style murders and some blood and gore.
[Disclaimer]
This story is just fiction. Purely from the Author's imagination.
🚫 PLAGIARISM.©Dkatriana 2016 | Republish 2021
Happy Reading!!!
━━━━━━━ •• ━━━━━━━
Doyoung masih betah meratapi gundukan tanah basah yang menjadi tempat peristirahatan terakhir ayahnya.
Setelah berminggu-minggu tidak ada kabar dan dinyatakan hilang, ayah Doyoung akhirnya ditemukan dalam keadaan yang mengenaskan. Hampir seluruh tubuhnya di penuhi luka benda tajam, dan mayatnya ditemukan di dekat pembuangan sampah.
Manusia keji mana yang telah tega melakukan semua itu pada ayah Doyoung?
Seingat Doyoung, ayahnya adalah sosok berkepribadian baik. Beliau tidak memiliki musuh dimanapun dan jarang terlibat kontroversi meski beliau bisa dikatakan sebagai pengusaha tersukses kelima di Korea.
Polisi menduga, kalau seseorang sengaja telah membunuh tuan Kim karena merasa iri atas kesuksesan yang telah diraihnya.
"Abeoji apa yang harus aku lakukan sekarang?" gumam Doyoung di tengah isak tangisnya.
Sekarang Doyoung merasa hidup sebatang kara. Ibunya bahkan belum bisa ditemukan sampai sekarang. Entah masih hidup atau tidak Doyoung tak tahu, tapi meskipun begitu Doyoung berharap kalau ibunya tidak akan bernasib sama seperti ayahnya.
"Doyoung ayo kita pulang!" ujar Jennie pelan. Dia adalah salah satu sahabat Doyoung.
Sejak mendengar kabar kematian ayah Doyoung, Jennie langsung pergi menemui laki-laki itu. Jennie bahkan ikut membolos karena tak tega meninggalkan Doyoung sendiri.
Sebenarnya Doyoung tak benar-benar sendiri, masih ada Taeyong bersamanya, tapi karena kemungkinan Taeyong pun tengah bersedih, jadi Jennie memutuskan untuk menemani kedua laki-laki itu.
Taeyong dan Doyoung sudah seperti saudara. Sejak kematian orang tuanya beberapa tahun yang lalu, Taeyong tinggal dan dirawat oleh orang tua Doyoung.
Taeyong, Doyoung dan Jennie memang sudah bersahabat sejak lama dan mungkin itu juga karena orang tua mereka berteman baik.
"Berhentilah menangis, ayahmu pasti tidak akan suka jika melihat putra kesayangannya cengeng seperti itu," ujar Taeyong dingin.
Memang sudah menjadi sifat Taeyong, berkata dingin seperti itu, tapi Jennie dan Doyoung sudah memakluminya. Sedingin apapun perlakuan Taeyong, mereka tahu kalau sebenarnya Taeyong menyayangi mereka berdua.
Doyoung menghela napas pendek. Taeyong benar, ia tidak boleh menjadi cengeng seperti ini. Apa yang dialami Doyoung sekarang belum seberapa dibandingkan dengan apa yang dirasakan Taeyong.
Taeyong kehilangan kedua orang tuanya di waktu yang bersamaan. Setelah kematian orang tuanya, beredar kabar kalau orang tua Taeyong selama ini sering menerima suap dari pengusaha lain dan kabar buruk lainnya seperti penggelapan dana dan kekerasan pada karyawan pun turut diperbincangkan kala itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Venganza [END]
Fanfiction[Jenyong ft Doyoung] Tentang cinta, persahabatan dan balas dendam. Judul sebelumnya : Am I Wrong?