KEPO #1 [Nohyuck]

3.7K 258 36
                                    

Hii..?

Satu vote lagi buat bisa lanjut book OtwW :v


=°=°=°=°=




"Jennnooooooo?!! " Teriakan tidak nyantai itu menggema memenuhi ruangan serba hitam dan abu-abu itu.

Yang namanya dipanggil, ia menolehkan kepalanya dengan berat, dan mengucek salah satu matanya guna menetralisir cahaya yang masuk ke rentina nya.

"JENNN ?!!" Satu teriakan lagi, hanya saja ini lebih beringas.

Sang oknum hanya tetap diam ditempat, masih betah berbaring di kasur dengan mata yang setengah terpejam.

"ANJING BANGET YA! LO GUE SUMPAHIN BUDEG BENERAN MAMPUS!"

Jeno tersenyum mendengar teriakkan dan makian yang semakin menjadi itu. Ia malah semakin merapatkan selimutnya dan memejamkan matanya, seolah teriakan dan makin itu adalah lagu pengantar tidur baginya.



Ceklekk




Mendengar pintu terbuka, Jeno semakin tersenyum dan menyiapkan dirinya agar terlihat seolah benar-benar masih tertidur.

"Ehh anjiran masih ngebo?!" Dengan segenap amarah diujung tanduk, Haechan berjalan mendekati ranjang dengan tangan dipinggang.

Terlihat wajah pulas Jeno yang masih nyaman tertidur meski cahaya matahari pagi sudah memenuhi ruangan.

"Jeno. Gue tau Lo udah bangun. Cepet bangun gakk!" Haechan menarik kaki Jeno sampai selimutnya terbuka.

Jeno dalam hatinya ia berusaha untuk menahan senyum. Karena demi apapun Haechan dalam mode maung seperti ini saja sudah sangat menggemaskan.

"Jennnooooooooo!!! Aaaaaa~ JENOOO~!! Gue ngamuk nih?! Lo beneran seneng banget ya kalo gula darah gue pagi² udah naek?!" Haechan menepuk bokong Jeno.

Sedangkan Jeno sudah tersenyum dibalik tubuhnya itu. Lagian Kekasih nya ini juga salah, ngajak jogging tapi jika dilihat sekarang sudah jam 9 an. Bukankah sudah terasa panas jam segini?

" hmmm" gumam Jeno semabri tersenyum.

Mendengar Geraman Jeno, Haechan semakin mendelik. Ia naik ke kasur dengan brutal dan langsung menimpa tubuh Jeno ditemani dengan makian.

"DASAR BABIKK BANGETT!! TEGA BANGET GUE DICUEKIN!! ANJING LAHH!"

Jeno yang mendapatkan tubuh buntalan itu menimpa dirinya tertawa lepas sambil melindungi wajahnya yang sudah akan dicakar oleh kekasihnya.

Dan dalam segenap tenaga, kedua tangan Haechan berhasil ditahan oleh Jeno. Haechan menatap tajam Jeno yang malah menatap balik Haechan dengan senyum gemas.

"Sayangnya jeno kok pagi² udah babik² an sih?" Diakhiri cubitan di hidung sang kekasih.

"Gakk usah senyum² sok gantenk!! Muka masih penuh Iler gtu udah mau ngerduss! CEPETT BANGUN KEBURU SIANG!"

lagi-lagi Jeno tersenyum gemas dan malah mendekatkan wajahnya ke wajah Haechan yang tertekuk, menggesekkan gemas hidung mereka.

"Sayangnya jeno bau iler juga tapi kok gemes banget ya? Aww diabetes kan pagi---AKKKkhh iya sayang ayok bangun"

dengan teganya Haechan menarik hidung Jeno dengan bringas yang membuat Jeno langsung bangun dan bersiap ke kamar mandi.

Setelah Jeno masuk ke kamar mandi, Haechan memegang kedua pipinya yang memanas. "Anjing banget si Jeno bikin kerdus pagi²!" Ujarnya sewot.







=°=°=°=°=°=








"Mau pesen apa yank?" Jeno menoleh ke Haechan yang berdiri disamping sepeda yg  mereka pakai ke taman kota.

THE STORY' [LEE HAECHAN x ALL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang