1

46 5 2
                                    

"mah rena berangkat ya"

naasnya tidak ada jawaban dari apapun yang rena pertanyakan, mamah rena yang enggan menatap dan acuh pada rena.

Berjalan gontai melewati ruang tengah, hampir saja Rena lupa oma nya sedang berkunjung disini, rena menghampiri oma yang sedang duduk dengan mata terpejam disofa,
rena tahu omanya pura-pura tertidur karna rena akan berangkat dan lewat didepan oma.

"oma.. rena tau oma pura pura tidur, oma maafin rena ya oma, rena pamit berangkat kesekolah dulu"

rena menghampiri oma mencium pipi omanya, dalam posisi duduk dengan mata terpejamnya.
Dengan langkah gontai Rena berjalan menuju persimpangan jalan menunggu bus.

SMA Angkasa tempat rena selama dua tahun belakangan ini menggali ilmu, Rena gadis biasa saja yang berurusan sama arga cowo dengan sejuta kemisteriusannya.

Arga sikalem tapi boong eaa yang membuat namanya selalu menjadi tanda merah pada buku kebesaran bu fatmala bk sekaligus terkiller diantara guru yang suka menghukum murid murid bandel disini.
Bu fatmala ini tipe orang mudah luluh kalau sudah digoda manusia typical aga ini sicowo
biang nya segala rusuh tapi dengan gayanya yang terlihat sok kalem dengan tampang puppyeyesnya aga
berulah

"ibu yakin mau menghukum murid sekyut saya bu, ibu kok pagi ini cantic bener beda kaya kemarin"

sudah dipastikan pipi bu fatmala yang sudah dipenuhi blush on itu langsung panas seperti tomat matang, bukan! bukan karena senang, ia geram atas tingkah anak didik yang satu ini.

"sudah cukup ya arga masih pagi buat ibu darah tinggi, berhubung kamu sudah sering lari keliling lapangan,
dan ibu sedang baik hati bawa tas kamu kekelas! ibu tiba-tiba ada kepentingan mendadak.
Tapi ingat poin mu tetap berkurang pada buku ibu!"
dengan sumringahnya arga mencium tangan bu fatmala.

"okay bu, ibu makin cantik aja dadah bu"

"tumben tumbenan anak satu ini, heh salah makan apa kamu?!"
Ibu fatmala adalah guru paling centil sekaligus menor dari sekian guru yang ngajar di sma angkasa.

Rena buru-buru turun dari bus yang ditumpanginya, ternyata dugaan rena benar ia telat sepuluh menit dari jam masuk sekolah.
Gontainya langkah tidak pernah membuat ia menyerah begitu saja.

"pagar kalau diciptain dibuka tutup aja ah itu mah ga seruu, ayo rena fight fight"
Rena sikeras kepala tapi siapa sangka rapuh hatinya berkeping keping selalu ia tutupi dengan senyum indahnya.

GUBRAAK!!

Arga yang sejak tadi memang sudah melihat gadis itu pun terpingkal pingkal melihat gadis macam rena jatuh,

"ngapain lo? Lagi parkour heh?"

tak cukup dengan ucapan itu arga masih tetap melanjutkan gelak tawanya tapi bedanya kali ini ia sembunyikan karna image seorang arga adalah sok cool, sok kyut apalah itu segala sok memang ia miliki.

Rena memperbaiki roknya yang sempat robek sedikit dibagian samping, dia menepuk nepuk roknya yang kotor karna tak sengaja terjatuh tadi,

"buta mata lo?"

Cuma kalimat itu yang keluar dari bibir mungil gadis itu.
Arga kaget ternyata yang arga pikir cewe kalem itu pupus begitu saja dengan melihat rena yang secara gamblangnya misuh didepan arga,

"wezz sante waee la neng ngegas amat, niatnya si..mau gue tolongin, berhubung gue berubah pikiran dan kepalang zbl ngeliat muka lu masam gitu mending gue cabut"

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang