3

20 5 0
                                    

Pagi ini rena sudah siap dengan moodnya yang sedang baik ini,
moodnya berangsur membaik hari ini. Tangis yang setiap kali malam datang mengganggunya, semalam rena tidak menghabiskan waktu untuk itu.

Meja makan yang dulu menjadi tempat paling nikmat menyantap segala makanan kini hambar menyeruak di hidung rena, disitu hanya ada satu nasi goreng untuk rena,

"tumben tumbenan ada nasi goreng"

binar mata rena seketika luruh melihat kertas bertulis

anggap saja ini rasa kasihan saya ke anda karna sudah lama berangkat dengan perut kosong, anggap ini hadiah ulang tahun dari saya.

Rena baru ingat ini hari dimana 17 tahun lalu rena dilahirkan

"maa segitu bencinya sama rena, rena ini putri mama, masakan mama paling enak dari masakan yang pernah rena temui makasi mamaku mama rena satu satunya.
Selamat ulang tahun juga anna bintangku"

*

Dijalan menuju persimpangan gontai langkah rena, bisa-bisanya hanya dengan selembar kertas efeknya bisa sedemikian rupa sakitnya.

Mbremmmmmmngngng

"loh itu bukannya si.."

rena tampak sedikit mengenali familier perawakan itu, tapi rena ingat benar cowo itu, cowo yang kemaren lalu yang entah kebetulan dari mana ah sudah lah ngapain ngomongin dia.

"loh loh kok berhenti si dianya, yah yah gaberes nih, kan kan kemari kan dianya" arga turun dari motornya,

"ngapain sendirian lo, pagi pagi buta gini mau ngepel lo?"

rena yang tengah bingung atas apa yang barusan terjadi hanya bisa menunjuk dirinya sendiri

"gue??"

arga memutar matanya malas berdecak sebal dengan tingkah gadis ini

"menurut lo? Yes dude. Mau bareng gue? Masih sepi noh, yaaaa...."
Arga menggantungkan omongannya,

"ngomong-ngomong apa?"

"anjing orang sini lepas, katanya si baru gitu, belum akrab sama pawangnya gitu.. katanya siyaaa, kalau gamau bareng ya gapapa"
rena tak tinggal diam rena berlari menuju motor arga.
Seulas senyum terbit dibalik helm fullfacenya.
"bodoh, bohong aja percaya"

"ngapain masih disana ayo ihh keburu siang ini"

"sabaar mbanya, mba barista ko ngga kalem"

"tau dari mana lo, cenayang emang"

"keano beli motor kepo mbanya" rena hanya memutar bola matanya malas.

"ngapain sendirian, kalo lo diculik setan pagi gimana.." nada suara itu berubah 2 kali lipat dari percakapan tadi,

"mellow bgt masnya ngomong, ketara nipu banget gitu pedulinya"

"nama lo siapa? Kenalin gue arga"

"rena"

"ARGA STEFANO ADITYA, kalo kalo lo lupa nama gue"

"ga nanya" setelahnya yang ada hanya keheningan yang tercipta.

Setelah sampai diparkiran rena main ngacir kekelas saja.

"makasihnya mana woe!!"

"gatau gatau bodo amat gue tuli gadenger gadenger" gerutu rena.

*

Sebelum pelajaran dimulai, Rena yang masih berkutat dengan buku ditangannya tak sadar jika ada seseorang tengah menatapnya lekat, "pasti lo lagi"

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang