4

20 3 0
                                    

"selamat makan nona cantik"

"baru tau lo" balas rena angkuh.

"eh renn disamperin noh sama ketos" ucap Shinta Aninta wardani

Benar tak lama dari sebrang tampak gino mengembangkan senyumnya yang indah melambai pada rena,

"renn"

"iya gino...."
ucap rena seperti anak kecil. Mereka berteman dekat, rena memang terlihat cuek tapi jika di amati bersama dengan rena seperti tersihir,
tenang bagai ikan, syahdunya bercanda dengan nya tidak pernah bisa di kalahkan oleh perempuan jelmaan ular mana pun.

Meskipun rena tahu gino mempunyai rasa padanya.
Mereka tak pernah mempermasalah kan perasaan yang tumbuh, karna perasaan manusia itu seperti isi Pancasila yang ke-5 keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

"tengil, sok kyut, dasar bunglon"

"ngomong apa lo! Ulangi sekali lagi! Pindah lo sana, jailangkung!penguntit"

"serah"

"udah si ren biarin aja" ujar shinta

"oya, ginoo sini sini gabung" dia menepuk nepuk bangku sebelahnya yang tengah kosong.

"ren mau belajar bareng gak, sekalian pulang bareng, kangen gue jalan sama lo"

"modus" gerutu arga

"yaude siboss lo sewot amat" bisik andi ditelinga arga, omongan mereka kalaupun bisik bisik masih bisa terdengar rena, alhasil tatapan tajam rena kini mengarah pada arga

"yaddehh, mana bisa nolak sang pangeran ini.."

"gada pulang bareng, rena sama gue!" sarkas aga

"yaallah bos, posesip" sindir andi

"mana ada gue mau!"

"mau! gue maksa!"

"g!"

"yaudah-yaudah gini aja, ren.. lo pulang sama dia gapapa, tapi tar malem lo free yaaa" gino yang ngomong yang nulis y author,

"ougah gue sibuk, gue balik sendiri!" dongkol rena kepalang badmood bisa bisa nya orang tengil macam dia hidup dibumi ini dan bertemu dengan rena pula. Rena melenggang jauh dari pusat surganya perut anak sekolah

"rennn kok gue ditinggal..."

"sini aja sama aa neng yak"

"eneng eneng! Eneg!!!!bhayy!!"

Alhasil shinta yang sedang asiknya menyantap makanannya berdecak, alih alih menikmati makanan,
ia berlari menusul rena yang sudah dipastikan sepanjang koridor kelas hanya sumpah serapah yang keluar dari mulut mungil rena,

"sianjir ngibrit aja kaya jim ifrit tau gak lo, untung niya gue punya jurus larian laju"

"sebel gue"

"biarin aja lah renn, kayanya dia suka sama lo"

"arga maksut lo?"

"u think gurl! Smart"

"nothing about love"

"kemakan omongan sendiri tar lo"

"berani bayarr pirooo"

"kayak lagu"

"emang"

"tugas bu iin anjir gue lupa?"

"serius lo anjir"

Sejenak ia menatap satu sama lain, melontar kan senyuman yang entah apa makna dari senyuman mereka berdua, yang ada dipikiran mereka adalah "balapan kekelas"

Rena sudah mengambil ancang ancang untuk berlari, seperti seseorang yang bakat berlari rena menampangkan wajah yang penuh tantangan, mereka balapan siapa sampai duluan dia yang menerima contekan.

"1... 2.. 3.." ucap mereka berbarengan, seisi koridor menatap dua manusia yang konyol itu.

"woi santai elah"

"nabrak dikit mantep kali"

"gapapa deh nabrak abang ikhlas neng"

''ducc si eneng euyy"

Seeperti itulah ucapan mereka yang terganggu jalan nya akibat dua manusia tengil ini.

"yess shinta princess yang unyu ini akhirnya mengalahkan seorang requila reina ardan" ucap shinta penuh kemenangan.

"nih nih kerjainnn ya cantikk"

"heuuuhh capekk galagi lagi gue, males"

"ngapa lo minum-minum duluwww trus kerjain ah cepetan"

Rena menatap sahabatnya satu ini "tunggu waku lo"

"apaa siii renaa cantikk utututuu, keenapaaa?"

Rena pasrahh, ia akhirnya mengerjakan pr sessuai kesepakatan dan memberi contekan pada sang puteriiii kyut disebelahnya ini

...

Aloo gaiss!!!
Selamat semangat menjalankan ibadah puasanya yaa!!!✨✨✨

Love from me

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang