"Assalamualaikum" gumam lirih Angkasa sambil memasuki rumah berlantai dua dengan cat berwarna putih serta hiasan aksesoris rumah laiinya
"Waalaikumsalam" sahut Ara yang kini sedang duduk bersama Rafan dan Lintang
Ara dan Rafan kini tengah menatapnya tajam, penuh penyelidikan, dan menatap Angkasa dengan arti kenapa mukannya?
Angkasa membulatkan matanya kaget dengan menampilkan senyuman manisnya agar tidak ditatap seperti itu
Niat Angkasa dia akan nylonong masuk kerumahnya tanpa terlihat oleh Mamih dan Papihnya, tapi apa yang terjadi? Mereka udah di ruang tamu ya mna bisa Angkasa lari nylonong
"Kenapa mukannya babak belur?" Tanya Rafan ketus
Angkasa cengar cengir "Anu Pih" jawabnya gugup
"Jangan bilang kamu habis berantem" timbal Ara
"Ya iyalah kalo babak belur ya habis berantem gak ada babak belur habis makan pecel lele" sahut Angkasa enteng
"Mamih lagi serius" Ara menatap Angkasa lebih tajam
"Angkasa juga serius kok" tersenyum
"Berantem sapa siapa?" Tanya Rafan mengintrogasi
"Sama orang" jawab Angkasa
"Ya Papih tau mana mungkin kamu berantem sama kadal gak level tau gak!" geram Rafan dengan jawaban Angkasa yang sukses membuatnya naik darah
"Angkasa pamit kekamar yah cape" pamit Angkasa lalu melangkahkan kakinya untuk menaiki tangga
"Siapa yang nyuruh kekamar?!" Seru Ara
"Diri sendiri, kan udah gede" Angkasa membalikkan badannya lalu tersenyum
"Duduk sini dulu!" Seru Ara
Angkasa menarik nafas kasar sekarang dia hanya pasrah akan semprotan dari Mamih dan Papihnya
Angkasa berjalan menuju sofa lalu duduk dengan kaki kanan dinaikkan ditumpu dengan kaki kiri
"Kakinya!" Seru lagi Ara
"Iya iya maap" lirih Angkasa menunduk
Gini salah gitu salah cewe mah gitu-batin Angkasa
"Abang tadi belangkat mukannya udah jelek sekalang pas pulang tambah jelek" timbal Lintang meledek Angkasa
Angkasa melotot tak terima dengan ledekan Lintang "Diem lo anak ayam!"
"Bang!" Ara berteriak menatap Angkasa murka, Rafan yang sedari tadi diam sedang mempersiapkan pertanyaan kini terkejut akan suara istrinya
"Kena lagi kan" gumam lirihnya
"Kenapa muka kamu babak belur?" Tanya Rafan menatap Angkasa tajam
"Berantem Pih" Angkasa masih menundukkan kepalanya tidak berani untuk menatap wajah Rafan yang tengah tajam
"Berantem sama siapa?" Tanyanya lagi

KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa(On Going)
Humor[ MENDING FOLLOW AKUN AUTHORNYA DULU SEBELUM MEMBACA] Angkasa itu cowo tengil, tapi ciwi ciwi pada naksir mungkin matanya pada kelilipan pasir. Salah satu anggota band yang digilai semua orang. Gue cinta Gadis! Sayang Janda! Kangen Perawan-Angkasa A...