0;13 Jangan nangis

519 88 41
                                    

13. Jangan Nangis

Aku tak pernah mengenal kata cinta
Sebelum ada kamu yang datang dan mengajarkannya

Aku tak pernah benar benar percaya pada takdir
Sampai suatu hari aku berharap takdir meminta mu datang pada ku dan singgah menjadi sungguh

Lambat laun aku semakin paham
Jatuh cinta memang menyenangkan

Walau terkadang terasa sakit dan sesak didada
Itu setimpal untuk senyum manis mu dipagi hari

Tak pandai menulis kata
Apalagi mengungkapkannya

Terlalu takut dengan akhir yang kecewa
Atau gagal karna hanya aku yang punya rasa

Aku tak takut gagal
Hanya saja aku tak mau berpisah apalagi sampai ada jarak diantara kita

Menunggu walau sudah mengungkapkannya

Kamu tak menyuruhku pergi jadi aku bisa terus ada disekitarmu

Memandang dari dekat
Jauh lebih dari cukup.

Bisakah kita menjadi lebih?
__________________________________

Vote dan komen disini yuk!


Suara tendangan itu terdengar nyaring. Ternita menendang kick punch target dihadapannya dengan tatapan lapar bak pembunuh yang siap menghabisi lawan.

"Siap?" Ternita mengangguk setelah ditanya.

Pelatihnya hari ini gebetannya sendiri. Anak dari orang yang biasanya ngajar Ternita. Hari ini beliau libur karna ada acara penting diluar kota jadinya Ryan selaku senior yang tingkatnya jauh lebih tinggi dari Ternita ikut membantu beberapa senior lain.

Tendangannya nyaris sempurna tak ada celah. Akan sulit bagi lawan menghadapi Ternita. Cewek itu cukup cerdas kalo lagi adu tarung diarena.
Seni bela diri judo yang ia pelajari hampir beberapa tahun belakangan ini sukses bikin Ternita jadi ratu atlet banting. Jangan macem macem deh. Entar dibanting! Kasian mana masih muda kan ya?

"Istirahat dulu semuanya 15 menit!" titah Ryan yang juga ikut kecapekkan .
Nyuruh istirahat karna kecapekan atau emang modus pengen deketan? Suka bilang boss!

"Gak ada acara abis ini?"

Ternita lagi ngelapin kaki bagian bawahnya yang penuh keringat tiba tiba mendongak mengarahkan pandangannya kearah Ryan. Cowok itu sibuk menyisir rambut setengah basahnya kearah belakang. Gantengnya ciptaan tuhan.

Ternita meneguk ludah takut takut memikirkan hak yang tidak tidak. Jangan masih diarea sekolah! Halunya kalo udah dirumah aja.

"Aku?" Yaiyalah Tata! Masa anaknya bu lurah?

"Bukan, Teresa."
Eh, biji kedondong. Ngapain bawa bawa nama jamet kelas coba?

"Yaiyalah yang ada dideket aku kan cuma kamu. Masa iya aku nanyain makhluk halus yang ada disekitar kita?" ujar Ryan sedikit tertawa supaya gak garing.

BABYBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang