-Terkadang rasa penasaran akan menjatuhkanmu ke dalam lubang penderitaan-
****
Latifa masih sibuk membaca rundown acara untuk festival Airlangga Minggu depan, disebelahnya Cici masih asyik dengan ponsel dan beberapa data alumni entah untuk apa. Saat ini keduanya sedang berada di perpustakaan.
Latifa merasa aneh ia menoleh menatap Cici yang tak masih fokus sama buku angkatan, "Tumben banget Lo baca buku angkatan. Ini bukan angkatan kita tapi."
"Gue lagi nyari bahan buat berita sekolah. Web sekolah yang gue pegang lagi gaada bahan postingan." Kata Cici tanpa menoleh sedikitpun.
"Terus Lo nyari berita apaan?"
Cici terdiam sebentar, ia menimbang-nimbang apakah akan bertanya pada Latifa atau tidak. Latifa menatap Cici dengan penasaran.
"Gak jadi deh."
"Sialan."
Kebiasaan banget. Udah bikin kepo tapi gajadi nanya. Kaya orang yang ngechat di wa belum apa-apa pesan sudah dihapus.
Minta di santet ini orang begini.
Cici bangkit lagi dari duduknya, ngambil beberapa buku lagi.
"Fa, Lo tahu ga orang ini?"
Cici menepuk pundak Latifa pelan, perempuan itu menoleh lalu menatap foto yang Cic tunjukan.
Latifa mencoba mengingat, kaya familiar tapi gatau siapa namanya.
"Familiar kan?" Latifa mengangguk, Cici tersenyum penuh arti.
"Lo tahu gak kalau disekolah kita itu pernah ada kasus perempuan bunuh diri dari atap?"
Latifa mengangguk, bagaimana tidak tahu, kasus itu adalah penentuan untuk dirinya menjabat sebagai ketua OSIS tahun lalu, disana tertera Latifa harus bisa mencari cara untuk menyelesaikan kasus itu tanpa merugikan korban dan pihak sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
BCS : RAGALATIFA
Teen Fiction[TAHAP REPUBLISH] FOLLOW SEBELUM MEMBACA JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN SHARE KE SOSIAL MEDIA KAMU YA ♥️ Cover mentahan PINTEREST 📌 SUDAH TAMAT DIVERSI SEBELUMNYAA TAPI MASIH BANYAK TYPO 🤲 SEDANG TAHAP REVISI DAN REPUBLISH ULANG #Boysclubseries ****...