Richela Lea Theobald. Merupakan anak konglomerat yang gemar sekali mencari pengalaman baru. Tepat hari ini ia berusia 23 tahun yang artinya ia sudah diperbolehkan untuk memegang kekuasaan atas dirinya dan perusahaan.
Lea menuruni tangga dengan membawa dokumen yang akan ia gunakan pada siang hari nanti. Melewati anak tangga terakhir, ia terheran heran mengapa semua sudah bersiap di meja makan dan terlihat kue 2 tingkat menghiasi meja makannya.
"ada apa ini mom dad?"
"astaga, seriously lea?" dengan perasaan kesal, Jarvis menyalakan handphone dan memperlihatkan kepadanya apa yang terjadi
Mr Theobald dan Mrs Theobald tersenyum menanggapinya, mereka membawa Lea menuju kursi dan menyuruh maid untuk menyalakan lilinnya
"lea, anak daddy yang tersayang"
"NO DAD! JARVIS BUKAN LEA" jawab Jarvis dengan lantang tak terima apa yang Mr Theobald katakan. Mrs Theobald mengusap kepala Jarvis dengan tersenyum "semua anak daddy mommy tersayang kok, tidak ada pengecualian"
Jarvis melirik Mr Theobald dengan memanyunkan bibirnya "kita bukan temen lagi ya dad!"
Lea menarik nafas dan tak habis pikir dengan kelakuan kakaknya yang bertolak belakang jika ia berada di luar rumah "stop! Cmon ini lilinnya keburu habis, berantemnya dilanjut nanti saja. Daddy sih memancing keributan, sudah tahu dia cemburu padaku"
Mr Theobald tertawa dengan menggeleng gelengkan kepala
"ayo lea! Tiup liliiinnnnnn. Atau mau aku yang tiup?" tanya Jarvis setengah berusaha meniup lilin
Fuhhh
"sudah ku tiup, mau apa kau?"
Mrs Theobald menengahi pertengkaran adik kaka itu, "sudah. Lea kamu sudah berumur 23 tahun, apa rencanamu? Ingin mengikuti jejak daddy dan Jarvis?"
Lea tersenyum menanggapinya, ia rasa ini waktu yang tepat untuk membicarakan persoalan yang akan Lea ambil, "mom dad kak, sepertinya aku ingin keluar dari zona nyaman. Aku ingin berkerja ditempat lain. Aku ingin merasakan bagaimana kerja tanpa memiliki embel embel sebagai anak pemilik perusahaan. Dan hari ini aku akan interview di salah satu perusahaan sebagai sekretaris"
Mr Theobald mengangguk dan tersenyum, "daddy paham, ini sudah menjadi pilihanmu dan menjadi tanggung jawabmu. Daddy dan mommy akan selalu mendukung keputusan mu. Betul kah mommy?" jawab Mr Theobald menengok ke arah istrinya
"yes, mommy setuju dengan perkataan daddy. Mommy daddy tidak akan memaksamu untuk melanjutkan perusahaan. Tetapi ingat, jika kelak kamu tidak kuat dengan perkerjaanmu, kamu bisa melanjutkan perusahaan daddy bersama Jarvis" jelas Mrs Theobald dengan sangat anggun dan bijaksana
Lea mengangguk patuh dan memeluk daddy dan mommynya, tak lupa dengan sang kakak—Jarvis
"kamu melamar dimana lea?" tanya mr Theobald dengan membetulkan rambutnya
"max group"
Mr Theobald melirikku, "wow, nice. Goodluck! Kau harus tau perusahaan itu sudah pindah tangan dan sekarang dilanjutkan oleh anaknya. By the way anaknya cakep loh lea!"
"dad! Aku berkerja, bukan mencari pacar ataupun jodoh"
Mr Theobald tertawa.
Kaki dengan heels hitam 5 cm itu melangkahkan kakinya menuju ruangan interview, terlihat banyak yang datang untuk memenuhi interview ini. Lea berjalan menuju mesin self registration. Setelah mendapatkan nomor urut, ia mencari kursi dan menunggu giliran. Nomor urut Lea terlihat di layar, ia berjalan menuju ruangan dan menarik nafasnya dalam dalam.
Interview berjalan dengan lancar, ia hanya perlu menunggu satu minggu dan hasil akan dibagikan melalui email masing masing.
~
jangan lupa vote comment! terimakasih <3
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love CEO
RomanceRichela Valma Theobald, Merupakan Anak Konglomerat yaitu Theobald Corperation. Ia gemar menemukan pengalaman baru, di umur yang baru ini ia memilih untuk berkerja di perusahaan lain karena ia ingin berkerja tanpa memiliki embel embel sebagai anak pe...