Boruto x Sarada - Rindu

2K 116 7
                                    

"Ada apa, bodoh?" suara parau seorang perempuan itu berkata sambil melihat jam dinding kamarnya. Jam satu dini hari dan dia mendapatkan panggilan video. Sarada bangkit dari tempat tidur sambil merapikan rambutnya. Dengan mata yang masih setengah terpejam Sarada meletakan ponsel tepat di depan wajah mengantuknya.

"Wow, buruk sekali wajah bangun tidurmu," lelaki dari sebrang sana tertawa sambil menata bantalnya, lalu bersandar. Kemudian menyamankan posisi ponselnya tepat didepan muka, "Sudah tidur?" lanjutnya.

"Oh, Boruto, haruskah kamu bertanya?" balas Sarada dengan memasang raut kesal yang justru membuat Boruto semakin mengeraskan suara ketawanya. Ya, lelaki itu memang senang membuat perempuannya marah.

"Maaf deh, habisnya rindu," ucap Boruto sambil tersenyum dengan lembut, "sudah hampir dua minggu tidak memelukmu," lanjutnya.

Sarada menghela nafas saat mendengar pernyataan kekasihnya itu, "'kan kamu yang ninggalin aku," sahut Sarada dengan wajah yang masih ditekuk.

Ya, memang saat ini Boruto sedang melakukan perjalanan bisnis di luar kota dari kantornya. Seharusnya perjalanan ini hanya memakan waktu satu minggu, namun di hari ke-enam atasannya meminta Boruto untuk menggantikan rekannya yang tiba-tiba cuti.

"Hey, hey! Penuturan kamu akan bikin salah paham penonton!" protes Boruto karena tidak terima seakan ada masalah dalam hubungan mereka.

Sarada tertawa lalu meraih kacamatanya di meja samping tempat tidur, "emang siapa yang nonton kita? Kan kita cuma berdua di sini," katanya sambil memasang kacamatanya.

"Itu boneka di samping bantal kamu," kata Boruto asal.

"Tapi dia kan benda mati, bodoh," ketus Sarada sambil melihat bonekanya di belakang.

Boruto melihat jam di ponsel lalu menyeringai, "siapa tau di jam 1 malam dia tiba-tiba hidup," tuturnya dengan maksud menakuti sang kekasih.

"Oh aku tidak takut, justru bagus agar ada yang memelukku saat tidur. Lagipula kamu yang lebih menakutkan. Dua hari tidak ada kabar lalu tiba-tiba menelfon jam 1 malam." Sarada memalingkan ponselnya ke samping wajah, lalu menguap, "Aku kira kamu hilang diculik tante genit disana" lanjut Sarada lalu membaringkan tubuh mungilnya ditempat tidur.

"Aku kan sudah bilang kalau aku rindu. Kalau pun digoda tante genit aku tinggal kasih tau ke dia kalau kekasihku galak," Boruto tertawa geli.

Sebenarnya Boruto juga tidak enak mengganggu kekasihnya itu karena dia tau kalau Sarada pasti sudah tidur. Tapi mau bagaimana lagi, waktu yang dia punya hanya tengah malam.

Masih dengan memegang ponselnya, Sarada memiringkan badannya dan mata indahnya mulai sedikit terpejam.

"Hey, lepas dulu kacamata kamu, nanti ketiduran. Lagi kenapa tadi dipakai sih?" kata Boruto khawatir dari sebrang sana. Sarada sering sekali ketiduran sambil memakai kacamatanya yang berujung patah. Masih mending kalau hanya kacamata yang patah, bagaimana kalau matanya yang luka? Tentu Boruto tidak mau itu terjadi pada kekasih cantiknya.

Sarada membuka matanya lagi lalu melepas kacamatanya dan menaruhnya kembali di meja samping tempat tidurnya.

"Emang kamu aja yang boleh rindu, aku juga tau. Makanya aku mau lihat muka kamu dengan jelas," Sarada memajukan bibirnya dengan lucu. Ekspresi itu tidak dibuat-buat, sangat natural.

Boruto tersenyum lagi, lalu dia mengubah posisi dari bersandar menjadi berbaring miring alih-alih menyamakan posisinya dengan Sarada.

"Yaudah, kamu tidur lagi, aku temani," mata Boruto menyendu melihat kekasihnya yang benar-benar sangat mengantuk.

"Hm. Cium?" kata Sarada sambil mendekatkan kamera depan ponsel kearah keningnya.

Boruto yang paham lalu mendekatkan bibir kearah kamera depan ponselnya, "Muah."

Virtual Kiss.

Sarada tersenyum sambil menyamankan kembali posisi ponsel di depan wajah cantiknya, kemudian dia memejamkan matanya.

"Selamat tidur, baka-Boruto-kun"

Boruto tersenyum, kekasihnya itu suka sekali meledek.

"Mimpi indah, Sarada-chan."

Boruto tidak pernah bosan untuk melihat kekasihnya yang cantik itu, bentuk wajahnya yang oval dan matanya yang indah dengan bulu mata yang lentik dan panjang. Pria beruntung, walau kekasihnya sangat galak. Ah, dia sangat tidak sabar untuk pulang besok dan menemui kekasih cantiknya lalu memeluknya erat dan mengecupi wajahnya.

End.

Oneshot Boruto : Naruto Next GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang