Shikadai x Yodo - Pagi

456 47 6
                                    

Shikadai terbangun dari mimpi indahnya. Sepasang mata almond itu mengerjap perlahan sebelum sepenuhnya terbuka.

Hening. Hanya ada suara beberapa burung yang bernyanyi dari luar jendela apartemennya. Ia pandang sekitar, yang didapati hanya beberapa helai pakaian berserakan di lantai sisi kanannya.

Shikadai singkap selimut yang menutupi tubuhnya, "pantas aja berat," katanya singkat setelah melihat sang kekasih, Yodo, tidur meringkuk di atas perutnya yang lumayan memiliki bentuk.

Semalam setelah berdebat kecil perihal hadiah yang dibeli Yodo untuk hari jadi mereka dan kemudian diakhiri dengan memakan ramen instan yang sudah dingin. Shikadai ingat bahwa kekasih cantiknya meminta sebuah ciuman yang panjang.

Dengan lembut Shikadai meraih kepala Yodo dan mendekatkan wajahnya untuk memberikan lumatan lembut di bibir yang cantik itu. Keduanya menutup mata untuk menikmati cumbuan yang masing-masing buat.

Ciuman mereka semakin dalam. Tak puas, Shikadai menggigit bibir bawah Yodo. Yang digigit langsung menepuk pelan dada kekasihnya kemudian melepaskan pangutan mereka.

"Aww! It hurts," mata tajam Yodo menatap sinis ke wajah tampan Shikadai.

"Sorry, babe."

Tangan Yodo dengan cepat melingkar di leher Shikadai. Menyatukan kedua kening dan hidung masing-masing, "Take me," bisiknya.

Shikadai bangun dan menggendong Yodo ke kamar tidur miliknya, membaringkan tubuh ramping tapi berisi sang kekasih di kasur yang dibaluti dengan bed cover berwarna hijau tua itu.

Shikadai meregangkan lehernya sebentar kemudian membuka kaos yang ia pakai sebelum mencium kembali bibir kekasihnya dan melewati malam yang panjang.

Lelaki itu bangun dengan hati-hati agar tidak mengusik tidur nyenyak Yodo. Ia betulkan posisi tidur kekasihnya kemudian berdiri sambil menguncir rambut panjangnya sebelum mengambil segelas air untuk diminum.

Yodo sudah bangun sedari tadi saat posisinya dipindahkan oleh Shikadai. Matanya terbuka dan melihat semua pergerakan kekasih tampannya dari belakang.

Tidak ada yang lebih indah daripada melihat Shikadai dari belakang sambil menguncir rambutnya, pikir Yodo.

"Babe."

Saat Shikadai akan melangkah ke luar kamar, suara parau Yodo membuatnya berbalik, "Morning, sexy? Tidur nyenyak, hm?"

Yodo mengangguk kemudian meregangkan tubuhnya. Lucu, pikir Shikadai.

"Morning kiss?"

Senyuman manis Yodo membuat Shikadai mendekati ranjang untuk memberikan satu kecupan manis di bibir wanitanya.

"Dingin. Kamu gak pakai baju?" Yodo mengusap lembut leher sang kekasih.
Shikadai tertawa pelan, "Nope. Aku hangat di dekat kamu, cause' you're too hot."

"Memangnya aku api unggun?!" usapannya berubah menjadi pukulan ringan di dada Shikadai.

"Aku laper."

"Semalem kamu udah makan ramen, sama sosis." kata Shikadai asal.

"Babeee!" sekarang tangan Yodo mencubit gemas nipple kanan Shikadai. Yang jadi korban hanya tertawa geli.

"Aku serius," Sekarang bibir sexy itu maju ke depan. Cemberut. Menandakan bahwa Yodo merajuk.

"Oke, aku order ya?" Shikadai mengusap pelan kepala yang dilapisi rambut pirang itu, kemudian dikecupnya dengan lembut.

"Aku mau kamu yang masak, boleh?"

Mendengar permintaan kekasihnya, ia hanya menghela napas pelan, "hey Queen, kamu kan tau semalem di dapur dan kulkas aku cuma sisa ramen instan."

"Yaudah kita belanja dulu."

"Grocery store?" Shikadai memastikan.

Yodo hanya mengangguk memberi jawaban.

"Aku sendiri?"

"Kan tadi aku bilang 'kita'."

Shikadai masih terdiam di sana. Yodo mengecup sekilas bibir Shikadai, "ayok, kita mandi bareng sebelum pergi," ucapnya seakan tau apa yang dipikirkan sang lelaki.

"Okay."

Dengan sigap Shikadai menggendong Yodo ala bridal style ke kamar mandi. Mereka berdua menikmati air bersama sebelum menghabiskan hari yang panjang.

-

"NO! BABE! AKU BENERAN LAPER! NANTI LAMA!" teriak Yodo.

"Siapa suruh ngajak mandi bareng."

End.

-
Heeeiii, maaf ya kalau berantakan! Aku buat ini singkat banget sambil nyuri waktu di kantor 🙏🏻😩

Oneshot Boruto : Naruto Next GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang