Harem Teacher at Elreis Academy [END]

2

Baiklah, mari kita mulai tamasya.”

Saya berkata kepada para siswa dan membaca mantra.

Kemudian, sekitar lima puluh meter di depan tempat saya berdiri, sepuluh boneka tanah liat berdiri.

Tidaklah cukup menyebutnya golem, tetapi masih cukup sulit, menjadikannya target yang baik untuk latihan sihir.

“Kali ini, areanya berkali-kali lebih besar dari tempat latihan kami biasanya. Aku akan mengeluarkan sihir jarak jauh di hadapanmu yang biasanya tidak aku gunakan. "

Setelah itu, kami melakukan persiapan dan berhasil membawa siswa ke reruntuhan medan perang.

Terima kasih kepada anggota tambahan yang saya bawa, latihan ini berjalan dengan baik.

Anggota tambahannya adalah Hana, yang berada di komite kesehatan.

Iklan
Saya pikir beberapa siswa mungkin akan sakit karena mereka akan pergi ke tempat yang asing.

Meskipun saya juga dapat menggunakan sihir untuk menekan beberapa gejala cedera dan penyakit, seorang spesialis masih lebih aman.

Ketika saya mengatakan ini kepadanya, Julia segera memberi saya izin, dan Hannah dengan sigap bersedia menemani saya.

"Saya akan menunjukkan contoh terlebih dahulu, sehingga Anda dapat menganalisisnya dengan cermat."

Dengan itu, saya membaca mantra.

Kemudian kaki boneka target bersinar sejenak, dan saat berikutnya pilar api muncul.

Bukan hanya itu, tapi tiang api menyebar dan membakar boneka lain disekitarnya juga.

Api, yang telah membakar sekitar sepuluh meter di sekitar titik pertama, berkumpul.

Yang tersisa hanyalah boneka tanah liat yang telah dipanggang seperti gerabah.

“Yah, ini seperti ini. Arahkan ke target pusat dan lihat berapa banyak target lain yang dapat Anda capai. "

Para siswa, yang telah menatap mantra sihir saya, sadar setelah mendengar apa yang saya katakan dan buru-buru menjawab. Bab ini diterjemahkan oleh roch eneoreco rmon.

Kemudian, mereka masing-masing melemparkan mantranya secara bergantian.

“Jangan terlalu jauh. Gunakan sihirmu dari jarak yang aman. ”

Sementara itu, Liesl berdiri di dekat gadis-gadis itu, memperingatkan mereka.

Dengan cara ini, mereka tidak akan terpengaruh oleh mantera jika mereka melangkah terlalu jauh.

Setelah memastikan siswa berkonsentrasi pada kelas, saya mendekati salah satu dari mereka.

“Hei, guru. Apa yang salah?"

Yang saya dekati adalah Annica.

Dia baru saja akan ikut latihan.

“Tentang itu, ada beberapa hal yang harus kulakukan untukmu. Saya butuh bantuan Anda dengan sesuatu. "

“Merupakan suatu kehormatan untuk membantu guru.”

Annica menatapku dan tersenyum.

Dia mungkin terlihat seperti wanita muda, tetapi dia adalah penggoda yang menggoda pria dalam kenyataan.

Nah, sekarang dia gadisku, dan dia menuruti setiap kata-kataku.

Aku membawa Annica bersamaku dan menuju hutan terdekat.

Jaraknya beberapa ratus meter dari tempat mereka berlatih sihir, sebuah tanda bahwa alam sedang pulih dari luka perang.

“Apa yang akan kita lakukan di tempat ini? Mungkinkah itu kelas khusus? ”