~ Z ~

270 40 6
                                    


{ JML3Y }


Hari ini cuma Yuqi sama Yeri aja yang datang ke kampus, aduh rasanya beda banget

"Kenapa kita nggak dirumah sakit aja sih Yer, biar nanti kalo Yena sadar kita bisa langsung lihat" Yuqi

"Gue juga maunya gitu. Lo kan tahu sendiri, tadi kita disuruh pergi ngampus aja sama Bunda" Yeri

Tadi pagi tuh mereka berdua ke rumah sakit, niatnya mau jagain Yena lagi, tapi nggak boleh sama Bunda, disuruh ngampus aja, ntar kalo abis ngampus baru boleh ke rumah sakit lagi

"Ah, sebel gue. Sumpah sapa sih yang nabrak Yena" Yuqi udah emosi aja

"Kata Ayah  kemarin tuh si pelaku juga kayaknya korban, karena rem motornya blong, jadi ya nggak bisa salahin siapa-siapa" Yeri

"Nggak tahu kenapa, gue nggak terima ama ini info, kayak ada yang janggal tahu" Yuqi

"Ah apaan dah, udah nggak usah dipikirin, yang penting sekarang Yena udah nggak papa" Yeri

"Nggak papa dari mananya? Yena belom sadar, kita masih belom tahu Yena amnesia apa nggak" ucap Yuqi dengan lesunya

"Udah nggak papa, si Yena kan kuat, pasti di aman-aman aja" ujar Lucas yang ntah sejak kapan sudah ada dibelakang mereka berdua sama Mark juga

"Tetep aja gue khawatir" guman Yuqi
"Btw, kemaren Lo kerumah sakit bawa koper ngapain?" Tanya Lucas karena mengingat kemarin melihat Yuqi yang satang dengan membawa koper

"Gue mau balik ke Cina" Jawab Yuqi santai

"HAH!??? BALIK?? NGAPAIN??"

Yuqi, Yeri, dan juga Mark auto menatap Lucas kesal, ngapain pake teriak-teriak segala sih:)

"Maap-maap, lo ngapain mau balik?" Lucas sekarang pindah berdiri didepan Yuqi
"Ya pulang lah" Yuqi yang terdengar nyolot

"Uya maksud gue, kena--"

"Sssst!" Yuqi menaruh jari telunjuk nya di bibir Lucas, membuat Lucas auto terdiam dan menatap jari Yuqi yang ada dibibir nya

"Aduh apaan nih" cibir Yeri
"Seneng dah seneng" cibir Mark pada Lucas

Yuqi reflek menarik tangannya dari bibir Lucas
Nggak tahu aja dalam hati, Lucas dag dig dug serrr:)




















{ JML3Y }


Di sisi lain, Jihoon masih setia duduk dikursi samping brangkar sambil menatap gadis yang terbaring lemah didepannya itu, sudah  sehari Yena belum sadar, hal itu tentu saja membuat Jihoon khawatir, bahkan Jihoon pulang kalo memang terpaksa disuruh si Ayah pulang, kalo nggak ya Jihoon lebih milih jagain Yena

Fakta yang harus diketahui, Jihoon memang sudah mencintai gadis didepannya itu, ntah sejak kapan Jihoon juga tak tahu, mungkin sejak first kiss nya waktu itu

"Hoon, udah makan?" Tanya Yuju yang baru aja masuk
Jihoon menggeleng

"Makan dulu gih, kakak bawa bekal tuh didepan, si Ayah sama Bunda juga lagi makan, kamu juga sana. Yena biar kakak yang jagain"
Dan Jihoon lagi-lagi menggeleng sambil tetap menatap Yena yang masih belum sadar itu

JML3Y ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang