Chp 2 : Conceal

891 26 0
                                    

Don't forget to voment

Happy Reading
<3

WARNING! 🔪

.

.

.

.

.

.

Aktivitas sehari-hari Noir tidak pernah berubah dalam 23 tahun ini. Pada pagi hari ia akan bangun menyantap sarapan, kemudian keliling taman bunganya. Pada siang hari Noir akan makan siang pribadi atau memenuhi undangan makan siang bersama. Pulangnya ia akan menyelesaikan jadwal, seperti latihan menari, belajar politik atau hal-hal yang ia ingin pelajari, atau hal apapun yang ia bisa kerjakan. Ketika malam tiba maka ia akan tidur atau sekedar having sex singkat dengan Lucas.

Oh, jangan lupa tambahkan jadwal main dengan Lucas di setiap jam kosong yang memungkinkan.

Apakah Noir pernah merasa bosan? Selalu, setiap waktu ia akan merasa bosan dengan rutinitas mewah nan berulang-ulangnya. Ada kalanya Noir hanya ingin berdiam di kamar tidurnya seperti sekarang ini. Menikmati segala afeksi yang Lucas berikan hanya padanya, menikmati keheningan yang ada diantara mereka.

"Rambutmu sudah mulai panjang." Ujar Lucas yang menyisir rambut merah wavynya.

"Kenapa? Kau tak suka? Mungkin besok aku akan meminta Yuki memotongnya." Noir mengambil beberapa helai rambutnya dan menatapnya. Terakhir kali ia memiliki rambut pendek sekitar 6 tahun yang lalu

"Jangan." Lucas berhenti menyisir, jemarinya membawa beberapa helai ke dekat hidungnya untuk mencium aroma citrus dan pinus yang semerbak di sana.

"Kau selalu melarangku memotong rambut. Memangnya kenapa, sih?" Noir memutar posisinya hingga berhadapan dengan Lucas. Hal itu membuat Lucas terpaksa melepas helaian rambut Noir yang begitu lembut.

"Karena aku menyukainya. Kau lebih cocok dengan rambut panjang." Jawab Lucas.

"Benarkah? Padahal ini menyusahkan." Noir menyilakkan rambutnya yang berada di pundak dengan kasar sebelum kembali turun ke depan.

"Padahal kau tak pernah merawatnya." Lucas memutar matanya sebelum akhirnya seringai terukir di wajahnya, pria itu mengusap wajah Noir sebelum menyilakkan rambut depan Noir ke belakang telinga dengan lembut.

"Tapi aku yang merasakan." Noir mengalungkan lengannya ke leher Lucas, membiarkan pria itu menahan tubuhnya dengan menaruh tangan di pinggangnya.

"Begini, tambahkan ini ke alasan kenapa kau milikku." Lucas memainkan hidungnya pada pipi kiri Noir. Sesekali menghembuskan nafas yang membuat Noir kegelian.

"Berarti jika rambutku pendek, aku bukan milikmu?" Noir memberikan ekspresi main-main pada prianya.

"Masih ada alasan lain." Jawab Lucas tenang.

Kemudian keduanya saling melumat bibir satu sama lain, menarik mendekat satu sama lain. Menikmati bunyi kecap bibir dan lidah mereka yang beradu dan saling menghisap. Perlahan, tubuh Noir mulai jatuh ke ranjang. Namun sebelum hal lain terjadi, suara ketukan pintu mengejntikan mereka.

"Nona, maafkan saya sebelumnya tapi-"

"PERGI!" Bentak Noir. Lucas yang dihadapannya tidak bergerak sedikit pun atau terkejut dengan suara lantang Noir. Lagi, ia sudah terbiasa.

Unstoppable [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang