Don't forget to voment
Happy Reading
<3.
.
.
.
.
.
"Usia matang seorang wanita untuk menikah." Ucapan Lucas menggema di telinga Noir.
Tiba-tiba angin berhembus secara dramatis, menambah debaran jantung Noir meningkat. Adrenalin nya bertambah hingga Noir harus mencengkram tangannya untuk menahan diri. Lucas memahami gesture Noir dengan cepat, maka sang pelayan mengulurkan tangannya untuk mengusap tangan nonanya.
"Aku tau kau benci ini, tapi kau harus." Ujar Lucas sekali lagi. Pria itu mendongak untuk menatap wajah Noir yang mengerut tak suka.
"Tebak, apa ayah akan mendapat calon suami yang cocok untukku?" Ujar Noir setelah berhasil menenangkan dirinya.
"Mungkin ia lebih menyuruhmu menahan diri." Lucas mengusap pipi Noir tanda empati, yang buru-buru Noir tampis. Iris sapphire itu menatap cangkir yang kini telah kosong.
"Atau memanggil psikologis lagi." Noir berdecak mendengar perkataannya sendiri.
"Dan berakhir mereka dipecat lagi." Lucas beranjak untuk mengambil teko dan mengisi cangkir Noir, membiarkan wanita itu terdiam dan melamun.
Noir tak ingin menikah, ia tidak mau menghabiskan semasa hidupnya untuk tunduk pada pria. Menjalani kehidupan untuk melayani pria lain dan menjadi wanita lemah yang bergantung pada suaminya. Noir tidak mau menikahi pria pilihan ayahnya, setampan dan semapan apapun dia. Tidak, jika ia dipaksa menikah pria itu harus tunduk padanya. Persetan dengan tata krama bangsawan, Noir menolak semua itu. Biarlah ia hidup dan menua sendiri, toh dia juga bukan perawan tua.
Noir menghela nafas, sepertinya tahun ini akan lebih rumit dari tahun sebelumnya. Akan ada banyak hal yang harus Noir pikirkan.
********
Noir masih fokus pada berkas-berkas di hadapannya ketika seseorang mengetuk pintu ruang belajarnya. Putri bungsu Earl Smith itu menatap pintu mahoni datar.
"Siapa?" Tanya Noir.
"Yuki, nona." Jawab lawan bicaranya.
Gerakan Noir terhenti sejenak, wanita itu kembali menatap pintu untuk menimbang tindakan yang harus ia ambil. Akhirnya Noir pun memutuskan untuk membiarkan berkasnya berserakan dan mempersilahkan Yuki masuk.
"Saya membawa surat untuk nona." Yuki masuk dengan nampan besi berisi beberapa surat juga bunga lily di sisi kirinya. Alis Noir terangkat saat menatapnya.
"Undangan? Atau formalitas?" Noir menyingkirkan beberapa berkas di hadapannya untuk memberi tempat pada nampan yang Yuki berikan.
"Maaf nona, saya belum mengeceknya." Yuki menunduk dalam di hadapannya.
Noir mengambil surat paling atas yang berwarna kecoklatan. Surat itu dicap dengan logo Duke, ah sial rasa enggan memuncak.
"Lucas?" Tanya Noir sembari membuka amplop surat itu kemudian mengeluarkan isinya.
"Lucas pergi sebelum pengirim surat manor datang. Jadi dia tidak tahu jika ada surat datang." Jawab Yuki.
"Kemana?" Tanya Noir, wanita itu meletakkan surat itu dan menatap tajam Yuki.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unstoppable [21+]
RomansaNSFW! HOTS (Higher-Order of Thinking Skills) Mystery-Plot with Porn "I have a black dog." "Mereka hanyalah nona dan pelayannya." Itu tanggapan publik. Tapi sebenarnya, mereka memiliki rahasia masing-masing yang dalam dan kelam. "Nona suka menyiksa o...