✨ Min Yoongi ✨
─────────────────────── ℌ𝔶𝔲𝔫𝔤
Walau sudah mengenal lama, Riki masih saja takut jika berdekatan dengan teman-teman kakaknya.
Jika mereka datang berkunjung atau berniat mengerjakan tugas, Riki akan lari dan bersembunyi di kamarnya. Tidak keluar sama sekali, kalau mereka belum pulang ke rumahnya masing-masing.
Seperti halnya hari ini, bel pintu berbunyi. Riki mengintip dari jendela, mendapati tiga lelaki tampan berdiri di depan pintu.
Lelaki berwajah tampan bermata sipit menyadari atensi diri Riki. Senyumpun terpoles, lalu melambaikan tangan padanya. Dengan gugup ia langsung berlari menuju kamar kakaknya, kakak kembarnya.
"Ongi hyung,"
Lelaki yang tadi asik dengan ponselnya menoleh. "Mereka sudah datang?"
Mengangguk, lalu Yoongi berjalan menuju arah Riki. Yoongi mengelus rambut adik kecilnya itu, lalu tersenyum.
"Sesekali, temui mereka, Riki. Mereka juga teman sekelasmu."
Yoongi berjalan keluar, meninggalkan Riki yang masih terdiam di kamar Yoongi. Terdengar gaduh dari ruang tamu dan itu pasti ulah si hidung prosotan.
"Riki, bisa buatkan kami minum?" Suara Yoongi membuat Riki langsung melangkah cepat ke dapur.
Memang ia tak berbicara satu katapun, tapi suara berisik berasal dari dapur sudah menjawab semuanya.
"Apa Riki masih malu, jika bertemu kami, Yoong?"
Lelaki dengan wajah baby face bertanya menggunakan nada sopan, sambil menggores buku dengan pena di genggamannya.
"Padahal aku tidak menggigit sama sekali." Ujar lelaki bermata sipit itu sambil memainkan kartu yang ia bawa.
Yoongi memutar bola matanya. "Mau bagaimana lagi, dia memiliki trauma sejak duduk dibangku sekolah dasar. Walau ketakutannya sudah berkurang, tapi tetap saja."
Suara langkah kaki terdengar semakin dekat menuju ruang tamu. "O...Ongi."
Empat pasang mata menatap Riki, ia memegang nampan berisi makanan ringan dan minuman, dengan sedikit gugup.
Senyum terpancar di wajah tegas hidung perosotan itu. "Adikmu memang paling manis, Yoong."
Seketika wajah Riki langsung merah padam, pertama kalinya dalam hidup, ada lelaki yang memujinya.
Jangan pernah berharap, kalau kakaknya Yoongi akan memuji Riki. Selama 16 tahun hidup, ia tak pernah mendengar pujian manis darinya.
"Riki, selamat siang. Maaf telah merepotkanmu."
Riki menoleh malu-malu. "Se...selamat siang Jungwon, ka...kalian tidak merepotkan sama sekali kok."
Yoongi menepuk tempat kosong disampingnya. Sedikit ragu, Rikipun mendekati kakaknya tersebut lalu menaruh isi nampan itu dan menatanya. Duduk di samping Yoongi membuatnya merasa sedikit tenang.
"Riki sudah mengerjakan tugas sejarahnya yang diberikan Jihoon ssaem?" Tanya Hoshi.
Riki pun mengangguk mantap. "Sudah selesai sejak kemarin."
Hoshi dengan wajah berbinar senang memegang kedua tangan Riki. "Boleh aku mencopynya?"
Wajah Riki kembali merona samar. "Te.. tentu, kau boleh mencopynya."
Refleks karena senang, Hoshi memeluk Riki. Dalam pelukan lelaki sipit itu, Riki syok, syok berat. Dan tidak menyadari aura hitam menguar dari lelaki berambut hitam kelam di sampingnya, dengan segera ia melepaskan diri Riki dalam pelukan Hoshi. Setelahnya ia banting tubuh Hoshi.
"Jangan pernah memeluk adik kesayanganku dengan tangan kotormu."
Hyungie, sadar atau tidak. Ucapanmu tadi membuatku merasa begitu senang, makasihh.
────────────────
[ Read : 486 words ]Masih bersama kisah dengan para hyung, apa ada yang mau menyumbangkan tema berikutnya? Fluff? Angst? Komedi? Komen saja
Salam hangat,M.R.Z
─────────────────────── ℌ𝔶𝔲𝔫𝔤
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyung! [ Ni-ki harem ] ✔
FanfictionBagaimana jadinya keseharian Nishimura Riki bersama para hyung-hyungnya? Ni-ki x All Genre : Campur aduk macem seblak Status : Tamat @MinRenjiZ