✨ Jung Nicholas ✨
─────────────────────── ℌ𝔶𝔲𝔫𝔤
Banyak orang berkata, kita adalah seorang juara.
Karena kita lah yang terpilih untuk mengisi sebuah kehidupan di dunia.
Dibimbing oleh kasih sayang orang tua.
Tapi menurut Riki, kelahiran adalah awal kesengsaraan.
Ia bahkan berharap kalau dirinya tak pernah ada.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Prang!
Suara barang dibanting, dan suara teriakan, memenuhi indera pendengaran milik lelaki mungil, Riki.
Bahkan dirinya yang tidak berada pada tempat kejadian perkara, ikut terbawa emosi.
Dibalik pintu yang sedikit terbuka, disanalah Riki berada. Meringkuk ketakutan sambil memeluk boneka merpati kesayangannya. Isak tangis keluar dari bibir kecilnya, mata sembab dan bengkak adalah bukti nyatanya.
Boneka itu ia peluk lebih erat. "Ini semua salahku..." Lirih Riki lemah.
Ya, benar. Ini semua salahku. Jika saja aku tak lahir di dunia, ini semua tidak akan terjadi.
Sebuah sentuhan yang Riki terima di atas kepalanya membuat ia mendongak, dan mendapati lelaki bersurai obisidian bermanik biru keunguan.
"Hyungie..." Lirih Riki, tatapan matanya tersirat sebuah luka yang mendalam.
Menyedihkan melihat seorang lelaki kecil sudah memiliki ingatan buruk di usianya yang baru beranjak sepuluh tahun, dan anak itu adalah adik kandungnya sendiri, Jung Riki.
"Kau tidak memiliki salah apapun, Ikie." Senyuman lembut terpoles indah di wajah tenang milik Nicholas.
"Ta-tapi...ayah mengatakan aku adalah penyebab dari semua masalah yang ada. A-aku..adalah anak pembawa sial." Ucapnya lirih, sambil terisak pelan. Krystal bening begitu mengalir deras membanjiri pipi chubby Riki kecil.
Dengan segera, Nicholas peluk tubuh lelaki kecil dihadapannya. Ia merasa, jika dirinya memeluk Riki lebih erat, lelaki kecilnya yang rapuh ini bisa hancur berkeping-keping.
Aku suka sentuhannya, sentuhan hyung berbeda dengan ayah dan ibu.
"Ikie, jangan percaya dengan yang mereka ucapkan, kau hanya perlu mendengarkan semua ucapanku,"
Dalam pelukan Nicholas, Riki tersenyum kecil. "Terima kasih, hyungie."
"Sebentar lagi aku akan lulus kuliah, aku akan segera mencari pekerjaan yang layak, dan kita akan pergi dari sini sejauh yang kita bisa,"
Riki menatap wajah sang kakak dengan polos, sambil menyeka pipinya. "Kemana?"
"Kita akan pergi ke tempat yang indah, kau bisa bersenang-senang disana."
Nicholas berdiri dalam keadaan masih memeluk tubuh Riki.
"Hanya berdua, tanpa ibu dan ayah?"
Anggukkan diterima Nicholas. "Hanya berdua."
Senyuman terkembang manis diwajah Riki, dan kesempatan itu digunakan Nicholas untuk mencium gemas pipinya.
Kemudian tubuh Riki ditaruh diatas ranjang dengan hati-hati. Tangan Nicholas bergerak mengambil selimut dan menutupi sebagian tubuh lelaki kecilnya.
"Selamat tidur, Ikieku."
"Selamat tidur, hyungie..."
Kedua mata Riki mulai terpejam, ia menulikan kedua telinganya dan bersiap ke alam mimpi.
────────────────
[ Read : 421 words ]
Kisah bersama para hyung terus berlanjut, persiapkan jeritanmu untuk tema berikutnya (❁'◡'❁)
Salam hangat,
M.R.Z
─────────────────────── ℌ𝔶𝔲𝔫𝔤
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyung! [ Ni-ki harem ] ✔
FanficBagaimana jadinya keseharian Nishimura Riki bersama para hyung-hyungnya? Ni-ki x All Genre : Campur aduk macem seblak Status : Tamat @MinRenjiZ