✨ Jeon Jungkook ✨
─────────────────────── ℌ𝔶𝔲𝔫𝔤
Hari ini adalah hari keberuntungan Riki. Sekolah memulangkan murid lebih cepat daripada biasanya.
Mau ada rapat, tamu, bahkan kebakaran terjadi disekolahnya pun Riki tak peduli, yang dirinya pedulikan hanya satu.
Pergi ke kedai ice cream di dekat stasiun.
Riki selalu kesal, karena kedai itu hanya buka pada hari sekolah dan tutup sebelum pukul dua belas siang. Dan inilah kesempatannya untuk mencicipi ice cream yang katanya lezat plus harga yang dapat dijangkau.
Riki melangkahkan kaki menuju sebuah kedai ice cream dengan ceria. Ia mencari tempat duduk yang pas lalu pelayan mendatanginya dengan buku menu.
Setelah memesan apa yang diinginkannya, pelayan itu sedikit membungkuk lalu pergi meninggalkannya.
Riki yang asik dengan ponsel digenggaman tak sadar ada orang lain yang duduk di depannya.
"Riki-chan." Panggilnya.
Merasa terpanggil, Riki pun menoleh, mendapati seorang lelaki tampan bersurai cokelat membawa kamera di genggaman.
"Jiminie." Sapa Riki sambil tersenyum lebar.
"Kenapa kau ada di sini?" Sambungnya dengan nada biasa.
Jimin tersenyum mengelus surai Riki, ia memang sering memperlakukannya seperti anak kecil.
"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu padamu. Kenapa ada anak SMA mungil bolos sekolah, hm?"
Seorang pelayan datang dan membawa pesanan Riki plus Jimin.
"Sekolahku pulang cepat, lalu Jiminie kenapa ada disini? Bukannya kau ada kelas sekarang?" Tanya Riki mulai menyantap ice cream dihadapannya dengan lahap.
'Enak.' Batinnya dengan aura filter bunga-bunga.
"Bolos, aku bosan di kelas. Lebih asik keluar mencari object yang enak untuk dipotret," Ucapnya memberi penjelasan.
"Riki-chan, boleh aku minta tolong? Kemarin aku dipaksa Yeonjun untuk mencuri barang laknat milik Jungkook, aku tidak tahu untuk apa,"
Merasa tertarik, Riki menatap Jimin lekat. "Barang laknat?"
"Buku porno, mungkin." Ujar Jimin sedikit berpikir acuh.
"Jungkook Hyung tidak pernah membeli barang seperti itu, dia lebih tertarik membeli cermin dan sisir berkualitas daripada buku itu." Bukan membela tapi Riki memberi tau kenyataan yang ada, pada sosok maniak object di depannya.
Riki membersihkan mulut dengan tisu, lalu melanjutkan. "Tapi, aku akan mencoba menggeledah kamarnya. Aku jadi sedikit penasaran. Jungkook hyung itu kan juga laki-laki, dibalik kenarsisannya dan sifat egoisnya, pasti dia juga punya pikiran mesum." Sambung Riki berpikir yakin.
Dan entah kenapa perkataannya itu sedikit menohok ulu hati Jimin.
Padahal kau sendiri laki-laki Ikie
(´°̥̥̥̥̥̥̥̥ω°̥̥̥̥̥̥̥̥`)─────────────────────── ℌ𝔶𝔲𝔫𝔤
Dan disinilah Riki sekarang, berada di kamar sang kakak. Sambil menggeledah lemari pakaian, kolong kasur dan tempat mencurigakan lainnya.
Prang
Tak sengaja pula, dirinya menyenggol kaca milik Jungkook yang sekarang sudah pecah berkeping-keping.
Kaget dengan situasi itu, dengan segera Riki memunguti pecahan demi pecahan kaca sebelum sang pemilik menyadari.
"Ekhem!" Sebuah suara cukup keras berasal dari belakang Riki menghentikan aksinya memunguti pecahan kaca. Sepertinya dewi fortuna sedang hibernasi sampai ia tidak memiliki keberuntungan.
Dengan gerakan patah-patah, Riki menoleh, dan mendapati seorang lelaki tampan dengan pakaian semi formal.
Riki berdiri dengan cepat. "Oh...kau sudah pulang hyung, ti...tidak biasanya hyung pulang cepat, bagaimana dengan kuliahnya?" Suaranya sedikit bergetar walau ia sudah atur senormal mungkin.
Jungkook memicingkan matanya penuh curiga. "Apa yang kau lakukan di kamarku?"
Riki mencoba tidak menatap wajah Jungkook. "I...itu, anu karen─tidak bukan i...itu─"
Riki bingung harus menjawab apa, tidak mungkin ia berbicara jujur kalau dirinya ingin mencari buku laknat milik sang kakak.
Mau ditaruh mana nanti wajahnya, jika berbicara jujur seperti itu.
Jungkook menutup pintu kamar dan menguncinya perlahan, entah mengapa itu membuat Riki waspada juga mendapat firasat sangat buruk.
Jungkook berjalan mendekati Riki, tangannya ia gunakan untuk mengendurkan dasi yang tadinya terpasang rapi.
"Kau tahu Riki, aku benci kalau kau berbohong padaku." Ujarnya dengan nada seduktif.
Membuat wajah Riki memerah malu.
"Aku tidak bermaksud berbohong, aku hanya tak tahu harus menjawab apa─"
"Kau memecahkan kaca kesayanganku,"
"Itu karena, aku tak sengaja menyenggolnya!"
Seringai lebar menghiasi wajah tampan Jungkook, dan membuat lelaki itu terlihat menggoda dimatanya.
Wajah Riki pun semakin memerah sampai ke telinga.
"Anak nakal, akan mendapatkan hukuman."
Jungkook menghapus jarak diantara mereka, hidung merekapun saling bersentuhan.
Kedua tangan Jungkook mencoba mendorong tubuh Riki, dan jatuh tepat ke ranjang.
Kedua tangan dan kaki Riki terkunci oleh tubuh Jungkook.
Terbelalak kaget, Riki mencoba memberontak. Tapi kekuatannya tak bisa membuat Jungkook melepaskannya.
Yang ada kedua tangannya diremas oleh Jungkook, membuat Riki meringis kesakitan.
"Sekarang, terimalah hukumanmu, sayang~"
───────────────────────
[ Read: 719 words ]Awali pertemuan pertama dengan jeritan khas para reader'sku tercinta
Kisah bersama para hyung terus berlanjut, persiapkan jeritanmu untuk tema berikutnya (❁'◡'❁)
Salam hangat
M.R.Z
─────────────────────── ℌ𝔶𝔲𝔫𝔤
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyung! [ Ni-ki harem ] ✔
FanficBagaimana jadinya keseharian Nishimura Riki bersama para hyung-hyungnya? Ni-ki x All Genre : Campur aduk macem seblak Status : Tamat @MinRenjiZ