"Perkenalkan saya Elbinca anaknya Bino Cahyadi." ucapku sambil berdiri lalu mengulurkan tanganku untuk berjabat tangan.
"Saya Casugraha Seoharsa. Panggil kakek Seoharsa saja." kakek Seoharsa menyambut jabatan tanganku dengan ramah lalu duduk. Akupun ikut duduk dan kini kami duduk berhadapan.
"El. itu nama panggilan saya kek." setelah ingat bahwa tadi aku tidak memberitahukan nama panggilanku.
"Kakek dengar kamu kuliah ya disini?"
"Iya kek." jawabku sedikit gugup.
"Semester berapa?"
"Kuliah semester akhir kek."
"Betah merantau kuliah disini?"
"Betah kek. Orang-orangnya pada baik dan ramah juga."
"Kalau mau makan bagaimana? Masak sendiri atau beli?"
"Lebih seringnya beli sih kek."
"Kamu sudah punya pacar El?" aku terkejut mendegar pertanyaan kakek Seoharsa.
"El belum pernah pacaran kek." jawabku jujur walaupun sedikit malu.
"Kenapa? kamu cantik gini masa tidak ada yang kepincut?"
"Kan banyak yang lebih cantik juga kek."
"Kakek punya cucu lelaki sepertinya seumuran kamu juga."
"Kuliah juga kek? Kuliah dimana?" tanyaku basa basi.
"Baru lulus. Dia kuliah di Amerika jurusan Human Resource Management lewat program fast-track jadi dalam 2 tahun sudah selesai."
"Wah cucu kakek pintar ya."
" Tapi sekarang dia jadi produser."
"Produser kek? pasti cucu kakek lelaki yang romantis kalau gitu." kakek Seoharsa hanya tersenyum mendengar ucapanku.Kakek Seoharsa sangat baik dan ramah membuatku nyaman berbincang dengannya.
Wanita paruh baya yang tadi muncul dan meletakkan cangkir satu per satu di atas meja. Ia tersenyum sopan sembari menghidangkan teh padaku dan Kakek Seoharsa.
"Tidak terasa ya. Kamu sudah sebesar ini." kakek Seoharsa mengangguk-angguk lagi sembari tersenyum seolah baru saja menemukan sesuatu yang cocok. Aku hanya bingung dengan pernyataannya barusan namun aku lebih penasaran dengan hal kenapa Papa menyuruhku menemui kakek yang ada dihadapanku ini.
"Ohiya kek. Maaf sebelumnya kata papa saya, kakek ingin memberitahukan sesuatu." tanyaku tanpa basa basi karena sudah sangat penasaran.
"Kek, mobilnya udah dibawa ke bengkel ya sama Pak Danu?"
Suara itu. Suara yang tidak asing. Semoga bukan Dia. Tolong untuk hari ini saja bukan lelaki itu.
"Kebetulan sekali padahal kakek mau panggil kamu tadi. Sini kakek mau ngomong." ucap kakek Seoharsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloom [ Seo Changbin ]
RomanceLelaki itu begitu rumit. Ini aneh dan sulit untuk dijelaskan namun keinginanku untuk selalu bersamanya di setiap menit begitu kuat sehingga terkadang aku takut pada diriku sendiri.