02 - today

656 125 40
                                    

Di kelas,

"Bangsat gue belum ngerjain tugas"

"Sia. Mat udah belum? Udah dong pasti, Sia kan anak pinter."

Ujar jeongwoo sambil memamerkan senyum manisnya.

"Nyalin mulu kerjaannya. Nih"

Meskipun agak kesal tapi tetap saja Sia tak bisa mengatakan tidak.

Rasanya terlalu sulit untuk menolak suatu permintaan dari orang.

Sifat tidak enakan dalam diri Sia sudah terlalu mendarah daging.

Lagipula jeongwoo teman Sia satu satunya disini. Jadi ya fine fine aja kalau dia menyontek.

"Nah gitu dong. Tencu"

"Ih jijik"

~~~~~


"Eh Lo tau nggak katanya, pak June guru kita sejarah itu lagi masuk angin"

Seperti inilah keseharian Sia. Semua omongan dari teman satu satunya selalu tidak penting dan membuat dia naik darah.

Padahal Sia darah rendah.

"Terus? Kenapa? Gue harus bilang 'aduh pak june cepet sembuh ya, biar cepet ngajar lagi' gitu?"

Ujar Dia sambil melahap keripik yang sedang dibawanya.

"Anjayy cocok banget kalo Lo jadi istrinya pak June. Sekalian bisa nambah nilai. Kan Lo bodoh di sejarah"

'Pfftt.. bener banget'

"Diem Lo"












"Woii jeongwoo makan mulu Lo. Ayo main sepak bola katanya kemaren ikut"

Ucap pemuda yang berdiri di depan jeongwoo.

"Ayoklah gaskeun. Sia gue main dulu ya. Ini gue utang Lo dulu. Nanti gue bayar."

"Hehh jeongwoo!!"

Sia beranjak dari kursinya dan ingin menghajar jeongwoo.

Tapi sayangnya Jeongwoo sudah berlari menjauhi meja makan yang ia gunakan tadi. Terkadang ia berbalik dan memberikan finger heart bahkan sampe heart besar yang dibentuk dengan tangannya.

"Gue aja yang bayarin"

"Eh gausah. Ini makanannya jeongwoo"

"Gapapa nanti anaknya gue tagih. Gue ke lapangan dulu ya. Bye"

Baru beberapa langkah pemuda itu pergi, dia berbalik

"Kalo Lo mau jajan lagi jajan aja. Nanti bilang ibu kantin kalo yedam yang bayarin"

Setelah itu ia berlari kecil menuju lapangan.

Dia yedam.

Cowo serba bisa di sekolah Sia. Dia salah satu anak emas di sekolahnya yang disayang oleh semua guru sampai ibu ibu kantin.

Mulai dari paras nya yang tampan, baik hati, kaya, pandai bergaul, pintar dalam hal akademik maupun non akademik.

Dia saja pernah menjuarai olimpiade sains tingkat nasional yang membawa nama harum sekolah. Dia juga salah satu pemain inti di klub sepak bola. Serta anggota band yang juga pernah membawa trophy bagi sekolahnya, dia posisi nya sebagai vokal utama.

Selain itu ia juga mendapat ranking tertinggi satu angkatan, pastinya ranking satu di kelasnya yang juga kelas Sia.

Oiya jangan lupakan kalo dia juga ketua OSIS.

Pokoknya yedam anak emas di sekolah ini. Namun ia tak ingin dibedakan. Guru guru selalu berusaha untuk mengistimewakan yedam dengan anak lainnya. Tapi itu semua ditolak mentah mentah oleh yedam dengan dalih bahwa

sekolah tidak akan maju jika individu didalamnya tidak menerapkan sila sila dalam Pancasila. Salah satunya adalah sila 5.

Sungguh hebat bukan?

























'Lo suka yedam?'

invisible | TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang