twelve

776 94 11
                                    

"tidak boleh!"

"ayolah ken,aku hanya ingin satu"

"dibilang engga ya engga "

"ck"kesal seokjin.bagaimana tidak kesal baru bangun saja sudah disuguhi dengan rupa ken yang seperti orang kesurupan.

berteriak didepan pintu saat seokjin ingin kembali terbang ke alam mimpi

dan bodohnya ia lebih memilih membuka satu persatu ruangan,ketimbang menanyakan kepada receptionist ruangan.

sadar dengan seokjin yang diam saja,sepertinya merajuk

"lo itu baru bangun,jangan macem macem deh mau makan jeruk segala"ujarnya

"nih makan buburnya  dulu"imbuhnya lagi seraya menyodorkan makanan yang disediakan oleh rumah sakit

menatap nanar makanan yang dihadapkan oleh mahluk preman satu ini membuat seokjin semakin tidak nafsu makan,benar benar seperti kotoran hewan versi albino.

"gamau ga enak"kesalnya lagi.demi apapun seokjin benar benar kesal. bagaimana mungkin ia menyantap makanan yang tak ada rasa ini ,dan juga pasti setelah ini iya harus menelan pil obat obatan yang luar biasa banyak

untuk jungkook dan taehyung,mereka pulang sebentar untuk berganti baju dan beristirahat,jadilah ken dengan kesibukannya sendiri menemani seokjin

"yaudah gausah dimakan biar aja makin sakit"ujar ken menggoda, fokusnya sekarang berada di ponsel seokjin.ia sedang mencoba merangkai rangkai material yang seharusnya tidak perlu, karena memang tak ada harapan untuk ponsel yang sudah retak dan hampir terbagi dua itu

"aku kan memang selalu sakit"monolog seokjin

tersadar apa yang keluar dari mulut tak bergunanya .ken pun menoleh melihat seokjin yang diam diam mengunyah pelan bubur yang sebelumnya ia keluhkan

"seokjin maaf,gue gamaksut-

"engga papa,ternyata rasa buburnya gabegitu buruk kok"ucapnya riang

melihat ekspresi lawan bicaranya seperti itu rasanya ken ingin mengubur diri ke palung yang terdalam saja,kenapa otak dan mulut bodohnya selalu mengucapkan hal hal yang tidak berguna?

kan kalau sudah begini ken jadi tidak fokus bereksperimen,padahal masi banyak partikel kecil yang perlu ken cermati,itung itung ia bisa menjadi profesor dadakan. namun semuanya seketika buram,mulut sialannya ini benar benar

dari pada semakin memperkeruh suasana tiba tiba saja otaknya memberi sinyal untuk menghilangkan rasa tidak enaknya terhadap mahluk buntal berponi yang ada dihadapannya kini

mengupas buah bulat berwarna orange tersebut,lalu memakan seluruhnya dan menyisahkan satu ruas kecil yang ia gunakan sebagai hadiah

"ini"ujarnya

"eung?"

"kalau satu buah kan gaboleh,satu ruas saja cukup ya?"cengirnya

tentu saja perlakuan bodoh dari mahluk astral bertampang preman ini di hadiahi tawa oleh seokjin,ternyata ken memang setidak enakan itu


                                    ☁

" dimana anak itu?"anak kedua dari tujuh bersaudara itu pun akhirnya membuka suara

Sedari tadi sore iya memperhatikan tidak ada tanda tanda kehidupan di kamar adik bungsunya itu

Biasanya kamar seokjin selalu terang kecuali pas mau tidur memang agak sedikit redup.ya dia tau seokjin trauma kegelapan

save meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang