three

912 96 4
                                    

"Maaf hyung"ucap seokjin
Sejak awal bibi min memperhatikan dari dapur saat seokjin pulang dan sudah curiga,tidak biasanya seokjin pulang dalam keadaan mabuk seperti itu.

Ditambah bau alkohol yang menguar,bibi min yakin seokjin tidak mungkin melakukan hal yang tidak tidak,mencium asap rokok saja bisa sesak nafas.

Sedari awal bibi min melihat seokjin seperti kesulitan bergerak,bola matanya bergetar.bibi min yakin seokjin sedang tidak baik baik saja.

Berinisiatif,bibi min mengikuti seokjin ke kamar dan membawa kudapan berupa sup hangat yang telah dipanaskan ,sengaja ia pisah kan saat jam makan malam "untuk seokjin" fikirnya. dan beberapa pil yang sejak  5 tahun terakhir seokjin minum.

Tok tok
"Jin-ah"

Tujuan bibi min menghampiri seokjin,mencoba memberikan beberapa perhatian kepada tuan kecilnya itu bahwa akhir akhir ini memang yoongi selaku hyung tertua nya sedang ada masalah di perusahaan.bibi min berniat menjelaskan kepada seokjin agar tak salah paham.

Tok tok
Ketuk bibi min lagi.

"Seokjin,makan dulu nak"

Bingung tidak ada sahutan,bibi min melirik kebawah dimana sela sela pintu seokjin tidak ada tanda tanda bahwa seokjin beraktifitas di dalam.

"Tidak biasanya"batin bibi min

Pasalnya tidak ada secercah cahaya pun yang keluar di ventilasi pintu kamar adik bungsu keluarga kim ini.bibi min paham sekali,seokjin itu penakut.pernah sekali dimana jungkook mengerjai seokjin disaat seokjin mandi,dan seokjin pingsan detik itu juga.

Tok tok
"Seokjin buka pintunya nak"

Khawatir tak ada jawaban,bibi min pun mengambil kunci di nakas tepat disamping pintu kamar seokjin.

Gelap,Dan berantakan.pikiran bibi min semakin kalut.kini bibi min berlari seraya meletakkan hidangan yang sudah ia bawa sebelumnya di meja belajar seokjin.

"Seokjin?"mata bibi min menyipit

'Kenapa jendela balkon terbuka?'pikirnya.

"Seokjin apa yang kamu lakuka-"mata bibi min terbelalak.

"SEOKJIN -AH ?"

Saat itu seokjin sudah tidak sadarkan diri,masih berbalut baju sekolah yang basah ,ditambah darah yang merembes keluar dari hidung bangir seokjinpun tidak mau berhenti

Dengan panik,bibi min mengangkat tubuh kecil seokjin dan membaringkannya dikasur biru bermotif alpaca kesayangan seokjin.

"Jin-ah kenapa bisa begini ?" Frustasi bibi min

Berinisiatif mengambil tisu dan membereskan darah yang keluar dihidung seokjin.saat ini tubuh kecilnya sudah dingin.warna mukanya juga sudah pasi,bibi min semakin khawatir.

Dengan telaten bibi min mengganti seragam tuan muda nya dengan piyama,dan membawa kompresan air hangat.bibi min paham,seokjin pasti collapse saat hujan seperti ini .seokjin itu tidak tahan dingin ditambah bibi min sangat yakin seokjin belum meminum obatnya.buktinya setelah di cek obatnya masih sama jumlahnya bahkan seokjin tidak membawa obatnya kesekolah.bibi min memang sejeli itu

Dengan telaten,bibi min mengganti kompresan di dahi seokjin saat kompresan itu sudah tidak hangat  lagi.tak lupa memberikan hotpack di telapak tangan tuan kecilnya.

Bibi min akui,seokjin sangat damai saat tidur,lugu sekali pikirnya,sayang saja kenapa saudaranya begitu acuh kepada seokjin yang butuh perhatian ini.masi sulit memaafkan padahal sudah jelas seokjin tidak salah.

Menyadari ada yang ingin datang ke kamar seokjin,bibi min pun berhenti melamun dan membereskan beberapa peralatan sekolah seokjin yang basah

"Kenapa lagi anak itu?apa dia menyusahkan bibi lagi?"ucap anak yang berbeda 3 tahun di atas seokjin

"Tidak aja kook,hanya tidur,bibi hanya mau ngingatin seokjin makan malam.soalnya tadi kalian sudah makan malam duluan"ucap bibi min

"Oh begitu,baguslah bi.ku kira ia menyusahkan bibi,yasudah ku tidur dulu .selamat malam bibi jangan lupa tidur"ucap jungkook dan menutup kamar seokjin setelahnya.

Tak sempat menjawab,bibi min meletakkan peralatan sekolah seokjin ke meja belajarnya dan melihat sedikit nilai seni seokjin.ada rasa bangga didalam hatinya.seokjin sangat suka sekali melukis.lukisannya juga bagus bagus tak heran ia mendapat nilai tinggi dibidang seni lukisnya.

"Eungh"

"Seokjin?sudah bangun?"tanya bibi min seraya menghampiri seokjin

"Bibi,seokjin kenapa?"tanyanya kepada bibi min.ntahlah seokjin merasa pusing sekali saat ini dan juga kaget seingatnya tadi ia di balkon

"Pingsan seokjin,kamu gapapa apa ada yang sakit?dimana yang sakit nak?"Tanyanya beruntun

"Seokjin sudah tida papa bibi,hanya sedikit pusing"jawabnya lesu

"Seokjin tidak minum obat yah hari ini?"tanyanya seraya mengelus surai seokjin yang perlahan mengering

"Hehe tida bi,maaf yah seokjin lupa.."ucapnya merasa bersalah,ya maklum saja hari ini seokjin mengalami hari yang berat.mana tadi tugas yang diberikan choi saem sangat banyak sehingga seokjin lupa untuk makan siang dan melepas stress di taman belakang sekolah ,ditambah obatnya tertinggal tepat disamping lampu belajar putih kesayangannya.

"Yasudah kalau gitu seokjin makan yah sekarang?pasti lapar kan,abis makan jangan lupa minum obatnya ya?"tawar bibi min seraya mengambil kudapan yang ia bawa tadi

"Baik bii,tapi.."seokjin menatap bibi min dengan tatapan memohon

Tertawa kecil,bibi min paham sekali tuan mudanya kalau sudah mode begini"baik baik,disuap kan?"

"Hehe iyaa"cerah seokjin

"Yaudah sini,tapi seokjin sup nya udah sedikit dingin nak,mau bibi panaskan lagi?"tanyanya

"Tidak usah bi yang ini saja,bibi nanti boleh kaya biasa tida?"

"Mendongeng?"

"Iya hehe"senang seokjin

"Baikk kalau begitu,pangeran kecil kita mau didongengin apa malam ini?"

-
Alohaa teman - teman balik lagi yaa ceritanyaa.maaf udah hiatus lama sekali😭😭

Selamat malam semuanya!!🌵☁️

save meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang