3. Satu masalah

133 10 6
                                    

Setelah satu Minggu melaksanakan ujian kenaikan kelas, kini mereka telah sah menjadi senior di SMA Jayapura.

Ratu yang baru saja datang, berjalan menuju koridor sekolah, namun dengan sengajanya, seorang cewe menubruk Ratu.

Bruk

"Aww," ringis Ratu, sambil memegang lengannya yang sedikit sakit.

"Lebay Lo," ucap seorang cewe itu.

"Lo jalan pake mata apa pake dengkul, gaktau kalo ada org lewat?," Ucap Ratu, sambil bangkit dan memegang lengannya.

"Upss sorry, gue kira tadi parasit yang lewat,'' ucap seorang cewe itu.

Syaqila, yah dia lah orang nya.

"Punya mulut itu kalo mau ngomong disaring dulu yah, sadar diri," ucap Ratu, tak terima.

Mona, Dinda, Sasa, pun langsung berlari menuju tempat ramain tersebut.

"Apa apaan ini," ucap Sasa, sedikit emosi.

"Nih yah buat kalian para cabe cabean, kasih tau sama nih parasit, tolong jangan deketin cowo gue," ucap Syaqila, sambil menunjuk muka Ratu.

Refleks Mona, Sasa, dan Dinda tertawa mendengar ucapan Syaqila.

"Hahahaha, ga sadar diri ya Lo. Coba gue tanya, disini yang parasit Lo apa Ratu? Pasti jelas Lo lah, secara kan Lo yang ngejar² Vano selama empat tahun, bayangin selamat empat tahun ngejar² cowo yang sama sekali ga ada rasa sama Lo, bayangin aja hha, miris banget gue liat Lo," ucap Sasa, penuh penekanan.

"Kasian banget tau gak, ngatain orang parasit, padahal dia sendiri yang parasit. Lain kali ngaca dulu sebelum ngomongg ya mbak cantik," ucap Mona, sambil meledek.

Syaqila terdiam sambil menahan malu, bisa bisa nya itu aib bisa kesebar.

"Mending Lo pada cabe cabean pergi dari sini, kalo gamau gue buat malu lagi," ucap Sasa, emosii.

Siapa yang bakal terima kalo sahabat nya digitukan?.

Langsung, Syaqila dan kedua temannya pergi meninggalkan koridor tersebut. Namun sebelum ia melangkah pergi ia mengucapkan sesuatu ke Ratu "kali ini Lo menang, tunggu suatu saat nanti," ucap Syaqila, lalu pergi.

"Kalian semua ngapain masih disini, Bubar," ucap Dinda tegas, lalu mereka semua bubar.

"Maaf yah, gara gara gue, Lo pada jadi ribut,'' ucap Ratu, tak enak hati pada ketiga sahabat.

"Gakpapa, udah kewajiban nya buat bantu sahabat," ucap Sasa, lalu memeluk singkat Ratu.

"Iyaah apalagi soal cabe rombengan itu. Hapal kita mahh, dia selalu larang cewe² buat ngedeketin Vano, padahal Vano aja ilfil liat muka dia kayak lapisan tembok," ucap Mona, yang di tertawai oleh mereka. Ratu, Mona, dan Sasa.

Tak lama sehabis kejadian tadi, inti The Geng Basket datang menuju dimana Ratu dan teman temannya duduk.

"Loh loh, kenapa ini?," Tanya Tomi, heboh karna melihat Ratu kesakitan.

"Biasa, ulah cabe rombengan Lo," jawab Dinda.

"Syaqila?," Tanya Vano.

"Iyahlah, siapa lagi, gebetan Lo kan," jawab Mona.

Vano berdeham, sambil melirik Ratu sekilas.

"Ayo," ajak Vano, sambil memegang tangan Ratu.

Langsung, mereka semua menatap dengan tatapan bingung. Ada apa ini?

"Hah, kemana," ucap Ratu, yang bingung juga.

"UKS," ucap Vano, lalu menarik pelan tangan Ratu.

Mereka berdua pergi menuju UKS, dan meninggalkan teman temannya.

RATU AZAHRA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang