Sambaran Listrik

33 3 1
                                    

"tok..tok... nadinn bangun nak sholat subuh dek " mamah yang masih dibalut mukena putih mengetuk pintu kamar nadin yg berada di lantai dua rumahnya dengan halus ,nadin masih berada di alam mimpinya dan segera bangun

"iyaa.... mamah..." jawab nadin sambil menahan ngantuknya.

Nadin memiliki dua kaka laki-laki,dia anak ke tiga dari tiga bersaudara ,ayahanda nya sedang banting tulang di negeri seberang,keluarga yang sederhana,rumah memiliki dua lantai.setelah sholat disambung dengan membantu mamah .Nadin sudah selesai siap-siap,lalu Nadin dianter oleh kaka nya yg bernama Nando ,sedangkan kaka tertua nya Nindra pergi kepasar untuk membeli kebutuhan pasokan sehari harinya.

Sementara disisi lain.

"danieeeelll....buanggoooon sholat daniel,jam berapa ini hah, udah jam 6 lewat 15 danieel,banguunn"bunda membangun kan nya dengan secarik gelas di tanganya dan mencipratkan ke wajah daniel agar dia bangun,tapi tidak mempan ,dia tipe yg klo dibangunin susah banget,kek kebo.

"iiiih... apasi bundd masih pagi tau udh teriak teriak aja"sambil mengambil dan memeluk guling yg ada di samping nya lalu membalikan badanya kearah tembok yg berwarna abu abu.

"et dah ni anak susah bet,yaudah sii terserah klo telat nanti sebulan ga bunda kasih uang jajan ya?!"dengan nada sedikit menyinggung.

seketika daniel bangun ,ya itu jurus andalan bunda untuk membangunkan daniel.

"eh... iya bund, daniel  bangun"seketika daniel langsung bangkit dari tempat duduk nya meski masih ingin bermanjaan dengan ranjang nya.segera ke kamar mandi. daniel pergi sendiri mengendarakan motor nya yang classic .

Mega Daniel Ibrahim, berbadan tinggi,bisa dibilang sedikit kurus,rambut acakadul yang menutupi mata,kaca mata bulat yang membuatnya layak harry potter,alis tebal membuatnya dia terlihat cool, tampan, pintar, memiliki keluarga yang cukup,paket komplit lah.

anak terakhir dari 5 bersaudara,yaa kebalikan dari nadin semua kaka nya perempuan ,kecuali kaka pertamanya dia laki laki tetapi sudah memiliki keluarga,jadi dirumahnya ada 6 orang ditambah satu orang pembantu bernama bi inah,wanita yg sudah mendekati paruh baya, hari ini si bibi lagiii ga dateng.

*****

"we Dap ke warung bu Nono, kek biasalah" tanya Daniel saat jam istirahat

"yok laper gw, tapi lu bayar in gw dulu yak duit gw ketinggalan di kelas" nyinyir mulutnya , lalu Daniel menyetujui nya lalu mereka berdua berjalan ke arah kantin.

"buuu...kek biasa bu, naskun dua yang satu nya pedes buat boss Daniel ni buu" Dafa berkata sambil menunjuk ke arah Daniel dengan mata sedikit lirih.

"siap de' Dafa" di balas jari jempol

"loh ada Nadin, dari kapan lu di sini,sendirian aja,mana Mila?" terkejut Daniel karna persis di samping nya ada wanita.

"iya nih sendirian, tadi Mila di kelas lagi ngerjain tugas, dia minta nitip aja, di bungkus" menjawab pertanyaan dari Daniel

"Nadin,rumah lu di mana sii?"

"di jalan Kartini,deket mekdi "

"kok gw ga pernah ngeliat lu dah,btw rumah gw juga dket situ"

"iyaah,aku jarang keluar rumah soalnya"

ooh,Daniel seperti menikmati percakapan ini,sebaliknya Nadin seperti sedang di introgasi ,tidak betah namun lama kelamaan ia terbiasa dan menikmatinya,layaknya orang yang baru saling mengenal mereka tidak melihat sekelilingnya ,tidak memikirkan apakah orang-orang yg lainya merasa di ganggu,tidak melihat Dafa yg sedari tadi hanya memperhatikanya layak nya nyamuk yang berdenging,saking menikmatinya ia tidak tau kalau jam iistirahat telah hampir selesai.

"wee boss dah pen masuk nih,keburu dingin naskunnya " memperingatkan Daniel sambil mengunyah makanan yang ada dimulut nya.

"lah iya ya ,ga sadar gw"langsung lahap ia memakannya

"eh nil,dap aku duluan ya udah di tungguin Mila " pamit .

*****

"hmm Mega Daniel Ibrahim kemana aja,kamu udah kelewat berapa menit coba!?"amuk bu Susi ketika sesampainya Daniel di kelas.

"etdah bu baru telat 5 menit" bantah Daniel ,berjalan santainya ke arah bangku miliknya

"eh..eh asal nyelonong aja kamu ya,sinii push-up dlu 10 aja!"

huff...apa boleh buat,ia menuruti apa kata bu Susi ,ia pun ditertawakan anak sekelas dan setelah selesai dia langsung menuju bangku sebelah Gibran ,seketika itu Gibran menanyakan keberadaanya saat istirahat ,Daniel menjawab dengan sedikit tidak semangat.

"ayook ada yang bisa jawab soal pythagoras dari ibu ga,kalau ada yang bisa maju"

Daniel seperti biasanya ia langsung mengangkat tangannya ke udara,matematika ,ia sangat menyukai nya namun dengan sedikit ketidak semangatan  nya tadi membuatnya tampak enggan untuk mengangkat tanganya namun ia tidak ingin kehilangan reputasi nya sebagai anak yang cerdas.

ia menjawab 20 soal pythagoras dari bu Susi dengan sangat lihai dan cepat,teman temannya sudah biasa melihat ia menjawab dengan cepat ,satu sekolah sudah kenal dengan kecerdasannya ,ia pernah mengikuti sjsng osn mewakili kota nya.

selain pandai dalam pelajaran,ia pula bisa gemar dalam seni,seni musik,seni teater,dan juga seni rupa,seperti menggambar,melukis dll.

"anak-anak kalian bikin prakarya dari papan yaa,perkelompok lima orang,waktunya sampai bel pulang berbunyi!"

"siap buu"jawab sekelas dengan kompak.

*****

Daniel menangkap seorang wanita yang sedang sendirian di penglihatannya,lalu menghampirinya dan membuka helm nya.

"eh cewe ,sendirian ajee ni?" nada yang menyindir sedikit.

"e...uh nunggu jemputan,tapi dari tadi ga dijawab telpon aku," khawatir menghantuinya.

"udah berapa lama lu di sini?"

"e.uh udah sekitar 20 menitan aku disini"gugup,gugup sekali .

"mau gw anterin ke rumah ga?"

"e..hmm gimana yaa belum mahrom sii"lugu .

"ya elah ni tok tok ada papan, bisa kan baut penghalang"papan prakarya tadi diketuk .

tuling...    bergetar hp Nadin menerima notif dari kaka nya yang tidak bisa menjemputnya, duuuh gimana ini,mana pertama kali di gonceng cowo laki,ya udah lah ikut aja dari pada nanti ada yang nyulik kan.

"gimana ?,mau ga"tanya Daniel ,mengangkat satu alis nya.

"hhmm....ya udah lah " memberi senyum tipis yang cukup manis .

"nih pake helm nya ,untung gw selalu sedia helm " Daniel memberikan  helm berwarna abu-abu tanpa sengaja menyentuh punggung tangan Nadin ,terkejut,kaget,bagai di aliri sengatan listrik yang menyambar dari tangan Daniel,Nadin langsung menerima helm itu dan segera duduk di atas jok motor Daniel dengan sebuah pembatas papan diantaranya.

Selama perjalanan hanya  sambaran dari Daniel saja yang di pikirkan oleh Nadin,di ajak bicara tidak nyambung,gugup,aduuh salting banget.

"dah nyampe,biaya nya jadi tujuh belas ribu ya kak, hehe canda biaya" Daniel menerima helm dari Nadin ,Nadin menaruh nya di jok supaya kejadian tadi tidak terulang lagi,daniel biasa saja seperti tidak terjadi apa-apa,sementara Nadin duhh nak alim nak alim.

"ya udah ya,kamu ati -ati di jalan ,makasih ya udah nganterin aku" melambaikan tangan nya dan tanpa disangka-sangka Daniel menepuk tangannya.

lagi dan lagi bulu kuduk Nadin merinding bak terkena sambaran listrik, aiih.

----------------------------------------------------------------------------------------------------



Senja Yang Kehilangan Mega Merah-NyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang