"Mil lu jadi main di rumah gw gaa?" tanya dalam video di layar hp .
"i..iya Nad bentar tadi abis bantu ibu gw masak , gw mandi dulu paling jam setengah 9 an yaa" mengacungkan jari jempol nya dan tersenyum ke arah layar.
Sekarang masih pukul 8 pagi di hari minggu, mereka janjian katanya mau latihan untuk lomba puisi, lomba itu akan diadakan satu minggu lagi jadi mereka tidak bisa diam saja,belum bikin puisi nya duuhh ribet, tapi mereka akan bersungguh sungguh demi untuk membuat bangga kedua orang tua nya.
Mila sekarang sudah berada di depan rumah nya,ia mengetuk pintu rumah,kaka Nadin ,Nindra menyuruh nya masuk ,dan segera ia naik ke lantai dua , meski sudah terbiasa tetapi ia tetap malu di lihat kaka-kaka nya Nadin yang gila abis.
tok...tok...tok
"masuk aja Mil ,ga di kunci kok" Nadin memainkan hp nya dengan keadaaan telungkup sambil mengayun ayun kan kedua kaki nya ke udara .
"punten..." Mila membuka pintu dan menutup nya kembali , tubuh nya di balut dengan pakaian kuning kuning ,sedangkan Nadin masih terbaluti dengan pakaian piyama birunya .
"eh bentar ya Mil aku mandi dulu" mengambil handuk yanng berada dekat ranjang, ia berjalan menuju kamar mandi .
jebar...jebur.
Mila melamun memikirkan apa yang akan ia bawa dalam puisi nya,tema apa yang ia pakai, melihat sekeliling ruangan kamaar Nadin yang berwarna biru dongker,hmm apa ya,apa tema hujan aja ya bagus tuh kayak nya,ia langsung terjun ke ranjang Nadin yang gede bet,bisa kali 5 orang tidur situ.
Nadin telah selesai mandi,wangi harum tercium masuk ke rongga hidung Mila,
"eh laptop lu mana,mau searching puisi ?"mengobrak abrik,mencari letak laptop Nadin berada.
"noh di kamar mandi , tadi gw abis ngerjain bikin puisi ,ilham nya muncul mulu kik,tapi belum selesai" sambil mengeringkan rambutnya dengan anduk.
"et dah gile lu" mengambil laptop nya,kemudian berbaring kembali di ranjang.
Kemudian Nadin teringat hal yang terjadi kemarin dan menceritakan nya,dengan sedikit di tambah tambahin, Mila yang mendengarkan nya ikut merasakan hal yang dirasakan Nadin kemarin,Mila senyum senyum sendiri.
" ngape senyum senyum dikira gw topeng monyet apa!?"Nadin aneh melihat Mila yang senyam senyum.
"eh Mil ke minimarket yok cari makan,laper gw blom sarapan"ajak Nadin ,ia mengalihkan topik.
"lu blom makan?,ya udah yo"menutup laptop kemudian mengikuti Nadin dari belakang.
mereka menyusuri jalan yang rimbun akan polusi, memasuki pekarangan parkir minimarket tersebut,ia tidak melihat ada kang parkir,ia masih di belakang Nadin,masuk mencari mie,tapi mereka tidak menemukannya apa yang mereka sedang cari,mereka keluar,ternyata eh ternyata ada sesosok pria dengan rompi oren sedang menunggu nya.
"ayo dek,ke kiri apa kanan?" ayo ayo palalu peang, ni abang abang tadi dateng kaga ada ,eh sekarang malah muncul secara ghoib ,masalah nya ye ni bang, barang yang di cari kaga ketemu nih gimana coba,masa numpang ngadem bentar doang bayar dua ribu,aiiih.
*****
"bu,ketoprak empat ya bu, dua ga pedes" Pio memesan ketoprak dekat rumah.
"siap dek bentar yaa, ngantri bentar" balas ibu ibu ketoprak yang sedang ngulek bumbu kacang.
"woe kemane aje lu kemaren kemaren?" tanya Daniel pada Pio yang sedang ancang ancang untuk duduk.
"males sekolah gw anjir,ga guna!" dengan santai nya Pio bolos sekolah.
"eh gila lu ya !?" Dafa mengangkat kedua alis nya.
"kaga,gw masih waras kok tenang aja,yang penting gw udah bisa nyari penghasilan" Pio menjawab dengan muka flat nya.
El-Fhio Fernando atau biasa di panggil Pio, remaja blasteran yang keren abis,masih sobat akrab nya Daniel,kemampuan bernyanyi dan bermain gitar nya ini sudah menjadi karateristik nya , orang yang fashionable banget, degan rambut kribo nya yang rimbun menarik perhatian,tapi dia bukan orang baik-baik,keras keapala.
Penghasilan Pio tiap hari nya yaitu manggung di cafe-cafe, suara nya yang merdu membuat nya menjadi tenar di kalangan musisi di bantu paras yang cukup tampan,makin membuatnya di kelilingi banyak gadis.
"bep itu dimakan ,apa mau aku suapin?" Pio menggoda kekasih nya didepan para dua jomblo .
fak di saat situasi kaya gini aja masih bermesra mesraan,bukan nya apa-apa,jadinya iri brow,mereka saling melihat satu sama lain,menginginkannya,menelan ludah,dan kembali makan.
"eh udah makan sini aja ya" suara samar samar yang di kenal terdengar oleh Daniel ,mulai men dekat,lebih dekat.
jiaaa!!, benar dugaan Daniel.
"lah Mila,Nadin ,ketemu lagi deh ,mau makan dimana ?" tanya dafa.
"makan sini dong bro"jawab Mila dengan handshake akrab nya.
" yaudah sini di meja kita aja" Daniel menawarkan.
mereka berdua menyetujuinya dan segera singgah di meja ,Mila berjlan ke arah ibu itu dan memesan nya, kemudian berbalik dan segera duduk di kursi nya. Akhirnya kaga sendirian lagi, pikir mereka, di tengah tengah situasi,Nadin bertanya sesuatu.
"eh Nil kamu udah prepare apa aja buat lomba minggu besok?" tanya Nadin sambil memasukan lontong kedalam mulutnya. meski awal nya canggung untuk bertanya demikian,akhirnya ia memberanikan diri.
"udah ,tiap hari gw latihan,"jawab Daniel sambil memainkan sendok yang isi nya telah ia lahap dan memejamkan mata nya,ia menikmati sekali makanannya,mencicipi setiap rasa yang ada di lidah nya.
akhirnya,mereka saling pasang, Daniel berhadapan dengan Nadin,Dafa berhadapan dengan Mila,sementara Pio di samping Gwen,sang kekasih.
"Nadin, nama panjang lu siapa?" tanya Daniel sedang meminum es teh manis, lagi lagi ia memejankan mata nya dan menaikkan alis nya.
"e...hmm Senjanissa Nadin Poetri ,kalau kamu?" tanya balik , membenarkan kerudung nya.
"kalau gw Mega Daniel Ibrahim,nama lu bagus juga ada senja senja nya gitu" Daniel memberikan senyum nya yang kemarin Nadin lihat.
Nadin menceritakan tentang keluarga nya,sambil memainkan kedua tangan nya , tidak pernah Nadin seperti ini,ia dikenal orang nya cuek,tapi entah kenapa ia seperti ini.Namun kalian tau apa yang Daniel lakukan,bukan mendengar nya namun memperhatikan raut wajah nya ,senyum senyum layak nya orang yang sedang jatuh cinta. Hingga suasana itu hancur secara tiba tiba.
"El-Fhio..ketemu lagi,mana janji lu!?.dibilang lu itu ga akan bisa lari kemana mana,lu udh bawa duit gw kabur," riuh,seketika jadi tenang hanya ada suara keras dari lelaki tatoan yang membawa 5 orang .
"HAJAR!" bak...buk...bak...buk. baku hantam terjadi.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Yang Kehilangan Mega Merah-Nya
RomanceSENJA ------------ Kehadiran yang sesaat Namun membuat candu bagi para penikmat Saat itu sore mulai mengambil mega merah nya Langit yang kian menggelap Seakan akan arti jika perpisahan memang akan terjadi Jika memang iya saya hanya berharap Besok...