Suara bising dari diskotik tidak membuat Mandala dan Haru terganggu, diskotik adalah rumah kedua untuk mereka berdua. Setiap pulang kerja mereka berdua pasti akan mampir ke sini, tak jarang Chairil pun ikut. Namun, Chairil di sana hanya untuk bertemu dengan teman-temannya tanpa minum alkohol atau bermain wanita.
Setiap akan meneguk alkohol, Chairil selalu teringat akan wajah saudara-saudaranya. Lelaki itu sudah tidak mau lagi membuat saudara-saudaranya kecewa atas tindakannya, apalagi Jonathan yang paling terpuruk bila mana Chairil terkena masalah. Walaupun terlihat tidak peduli, saudara-saudaranya sangat menyayangi dirinya.
"Chairil mana sih, belom dateng-dateng." Ucap Mandala seraya menatap pintu masuk kelas malam ini.
"Gak tau, dia emang sering telat. Biarin aja, nanti juga datang sendiri." Ucap Haru seraya memainkan ponselnya.
"Minum gak malem ini?" Tanya Mandala seraya menatap Haru.
"Boleh, tapi sedikit aja deh. Besok gue masih ngajar." Ucap Haru yang memang memiliki profesi sebagai guru sekolah menengah.
"Siap pak guru." Ucap Mandala.
Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang, Chairil datang dengan wajah kusut seraya menjinjing jas hitamnya. Pekerjaan Chairil belakangan ini memang lumayan banyak sekali, ia sedang kebanjiran proyek design resort. Walaupun lelah, Chairil tetap bersyukur karena kariernya kembali naik seperti sebelum ia terlibat kasus narkoba.
"Sorry telat." Ucap Chairil seraya duduk di single sofa.
"Gapapa, minum gak, Iel?" Tanya Mandala seraya menatap ke arah Chairil.
"Engga." Ucap Chairil seraya merebahkan kepalanya ke Sofa.
"Oke." Ucap Mandala mengerti.
"Capek banget lo keliatannya?" Tanya Haru.
"Ya gitu lah." Ucap Chairil dengan menghela nafasnya.
Sebenarnya ia malas untuk pergi ke tempat seperti ini, namun ia sudah berjanji untuk mampir sebentar ke sini pada Mandala. Tak enak jika ia mengingkari janjinya sendiri, walaupun memang ia sudah sangat lelah.
"Lo gimana ngajar, gak modusin murid sendiri kan?" Tanya Chairil seraya menggoda Haru.
"Enggaklah, gue gak suka anak SMA." Ucap Haru seraya terkekeh.
"Bilangnya masih dibawah umur, gak bisa lo ajak-"
"AJAK APA?" Tanya Haru yang memotong ucapan Mandala dengan sedikit meninggikan suaranya.
"Ya lo tau sendiri apa maksud gue." Ucap Mandala dengan terkekeh.
"Ck dasar, lo berdua pemikirannya cewek terus ya." Ucap Chairil yang masih menutup matanya.
Lelaki itu tahu betul bagaimana watak dan sikap teman-temannya itu, bukan hal aneh jika teman-temannya ini sering tidur dengan wanita. Namun seumur hidupnya, Chairil tidak pernah tidur dengan gadis mana pun termasuk Rani. Baginya, kehormatan perempuan adalah hal yang harus dijunjung tinggi. Hal ini karena ia memiliki adik perempuan yang gagal ia jaga.
"Emang lo udah gak suka cewek, iel?" Tanya Haru dengan menaik-turunkan alisnya.
"Lo pikir gue homo?" Sewot Chairil seraya membuka matanya.
"Siapa tau." Ucap Mandala mengejek.
"Udah sana, kalian biasanya kan joget di dance floor." Ucap Chairil seraya menunjuk ke arah dance floor yang ramai dan diisi oleh orang-orang yang asik menari di iringi lagu yang diputar oleh DJ.
"Emang kita mau dance kok, ayo Man." Ucap Haru seraya menarik tangan Mandala.
"Gas, cari mangsa dulu." Ucap Mandala seraya membenarkan rambut dan jaket yang ia pakai.
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] FAKE MARRIAGE
Romance18+ Spin Off She Is Alice & Second Chance "Kita gak ngapa-ngapain, bang!" Ucap Chairil. "Lo pikir gue buta hah, lo berdua harus nikah gue gak mau tau!" Bentak Jonathan final. "HAH?!" **** Ini tentang Chairil Delwin Pangalasan yang kariernya dan pe...