Stephanie menatap jam tangan yang ada dipergelangan tangannya yang menunjukan angka tujuh malam, ia baru saja selesai melakukan penelitian. Jurusan kedokteran Forensik memang sangat sering melakukan sebuah penelitian, belum lagi penelitian tersebut berhubungan dengan mayat.
Ponsel Stephanie tidak bisa digunakan karena baterainya habis, hal tersebut membuatnya tidak bisa memesan ojek online. Stephanie menyesal karena tadi ia memilih tidak membawa mobilnya, tadi pagi jalanan sangat macet sehingga ia lebih memilih untuk memesan ojek online.
Wanita itu berdiri di pos satpam untuk menunggu mobil angkot, Stephanie berdiri termenung seraya memikirkan tugas kuliahnya yang seakan tidak ada habisnya itu. Tak lama mobil Audi hitam berhenti di samping Stephanie, keluarlah Delvin dengan tatapan hangatnya.
"Stephanie, ayo bareng aja. Udah malam kayak gini, angkot jarang ada yang lewat." Ucap Delvin seraya menghampiri Stephanie yang berdiri sendirian.
"Engga usah, kak." Ucap Stephanie tanpa mau menatap mata Delvin.
"Di sini sudah engga ada siapa-siapa, Stephanie. Bahaya tahu." Ucap Delvin seraya meyakinkan Stephanie.
"Please kak, berhenti muncul di depan aku." Ucap Stephanie frustasi seraya menatap Delvin dengan sorot mata penuh lukanya.
Berbulan-bulan Stephanie lalui tanpa kehadiran Delvin di sisinya, ia hanya takut goyah akan pendiriannya sendiri. Belum lagi Delvin sekarang adalah calon suami orang. Ia harus bisa benar-benar mengikhlaskan semua yang berhubungan dengan Delvin.
Tin.. Tin..
Sebuah mobil Ferrari berwarna hitam gelap yang tidak dikenali oleh Stephanie datang, keluar seorang lelaki dengan stelan jas lengkap dan rambutnya yang klimis karena memakai minyak rambut. Chairil berjalan dengan senyuman manisnya ke arah Stephanie, tak lupa lelaki itu menutup pintu mobil dengan menggunakan tangan kanannya.
"Ngapain lo kesini?" Tanya Stephanie sengit seraya memasang wajah sinis.
"Jemput lo lah, udah ayo masuk." Ucap Chairil dengan kedipan matanya.
"Stephanie pulang sama saya." Ucap Delvin dengan nada datarnya.
"Step, pulang sama gue atau sama calon suami orang?" Tanya Chairil seraya bertolak pinggang.
"Kenapa kok rapih banget penampilan lo?" Tanya Stephanie mengalihkan pembicaraan seraya menarik dasi Chairil keluar dari balik jas.
"Gue yakin lo pasti tau alasannya." Ucap Chairil dengan seringaian misterius miliknya.
"Jangan bilang lo?" Tanya Stephanie dengan raut wajah speechless miliknya.
Chairil hanya tersenyum tipis, ia segera menggandeng tangan Stephanie secara paksa dan ia membawanya masuk ke dalam mobil. Stephanie masih diam tak berkutik karena terlalu kaget, sedangkan Delvin hanya terdiam menatap dua orang yang sudah masuk ke dalam mobil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] FAKE MARRIAGE
Romance18+ Spin Off She Is Alice & Second Chance "Kita gak ngapa-ngapain, bang!" Ucap Chairil. "Lo pikir gue buta hah, lo berdua harus nikah gue gak mau tau!" Bentak Jonathan final. "HAH?!" **** Ini tentang Chairil Delwin Pangalasan yang kariernya dan pe...