─ ★̲، ˖ ࣪ 𖥻OO1 ▸ ꕤ

22 4 0
                                    

selamat membaca:3!
──────────────

「 amaris pov 」


"Selesai! Akhirnyaaa!!" Pekikku. Aku baru selesai menulis cerita di salah satu aplikasi ternama.


"Ini jam berapa? ASTAGA DAH TENGAH MALAM, ALAMAK NANTI TELAT SEKOLAH!"


selamat datang mimpi indahku.


「 amaris pov end

***

Di pagi yang cerah ini, banyak orang yang bersiap-siap menjalankan aktivitas masing-masing. Salah satunya Amaris. Gadis dengan tinggi 162 cm itu sedang memasang sepatu sambil mengunyah roti di mulutnya. Tanpa ba bi bu be bo, dia langsung menutup dan mengunci pintu kosannya, dan berlari menuju sekolah


BANGUN TELAT, KAN! ASTAGAA NGEJAR DEADLINE SIHH, AU AH KAPOK NUNDA PEKERJAAAN! begitulah perkataan yang ada di pikirannya


halah ngomong begitu besoknya dilakuin lagi -sia


"PAK TUNGGU PAK! SAYA BELUM MASUK, PAK! PAAAKKK! BAPAAK TULI KAH!?"


"Makanya bangun jangan telat, neng ris," Gerutu Pak Anton, satpam SMA Perdana-sekolah Amaris.


"Jangan salahin saya, pak, salahin kasurnya yang enak, jadinya kan sayang kalo ninggalin dia sendirian. Okeh, makasih, Pak!" Teriak Amaris sambil berlari masuk ke dalam kelas.


Brak! Pintu kelas dibuka keras oleh Amaris. Dengan nafas terengah-engah, dia duduk di mejanya yang berada di samping jendela. Para warga kelas tadi sudah kembali ke rutinitas masing-masing, seperti mencontek pr, berdandan, bermain game, berghibah, dan yang lain.


astaghfirullah tobatlah anakku -sia


Amaris? dia hanya duduk manis sendiri di mejanya, sambil menatap ke arah luar jendela. Dia seorang hikikomori. Atau bisa dibilang nolep. Bukan karena dia malas berinteraksi, dia hanya takut rahasianya diketahui oleh para makhluk bermuka dua itu.


***

「 amaris pov 」


Astaga... aku bosan! Kepalaku mau pecah rasanya karena suara bising dari anak-anak ini. Menyebalkan. ASTAGA ITU KENAPA SEKOLAH DANDANANNYA PADA MENOR SIH!? KALIAN MAU SEKOLAH ATAU PERGI KE ACARA NIKAHAN, HAH!?


Pintu kelas dibuka. Syukurlah, guru sudah masuk. Hah... saatnya melatih pikiran dengan x dan y.


***


Aku membuka bekalku, dan makan di kursi bawah pohon rambutan besar yang mengarah ke arah lapangan bola basket. Aku tidak mau makan di dalam kelas karena para cewek centil pasti sedang berghibah ria dengan genk nya.


Ah, itu dia si bintang sekolah.


Rupanya tampan, karena dia bule. Orangnya ramah, sopan, dan pintar. Namanya Jordan. Tak usah kusebut nama lengkapnya, ok?. Dia bukan anak yayasan yang punya perusahaan terbesar di dunia seperti cogan di w*ttpad. Ayahnya seorang PNS, ibunya seorang perawat. Keluarganya bahagia. Banyak perempuan yang suka atau sekedar caper padanya. tapi, bukan itu masalahnya.

Dia adalah model untuk male lead di novelku.

Iya, dia gambaran male leadnya, visualnya

Dengan Mysha sebagai female leadnya. Mysha adalah cewek tercantik di sekolahku. Dia tinggi semampai, senyumnya memesona, tubuhnya ramping, putih dan mulus. Sangat berkebalikan dengan diriku, haha.

Mysha dan Jordan adalah ship terbaik tahun ini di sekolahku, dan karena itulah aku membuat cerita tentang mereka.

Kenapa?

Simpel. Karena aku suka novel romansa.

Jangan tanya kenapa bukan aku yang jadi female leadnya. Wajah pas-pasan begini, mana mungkin jadi female leadnya. Malahan, aku jadi antagonisnya.

Kenapa?

Simpel. Karena aku suka dengan Jordan. Dan aku tau, aku tak sebanding dengan sang diva sekolah.

tuberculosis.g

──────────────

ꕤ 𖥻. αmαris's book | slow updαte ★̲ ▸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang